12 n1+n2-2
dan H
o
ditolak apabila -t
1-12 n1+n2-2
≥ t ≥ t
1-12 n1+n2-2
, didapat dari daftar distribusi t dengan dk n1 + n2 — 2 dan a= 5.
Keterangan: X
1
: rata-rata hasil tes kemampuan peserta didik pada kelompok eksperimen X
2
: rata-rata hasil tes kemampuan pada kelompok ekperimen 2. S
1 2
: varians untuk kelompok eksperimen. S
2 2
: varians untuk kelompok ekperimen 2 n
1
: banyaknya peserta didik pada kelompok eksperimen n
2
: banyaknya peserta didik pada kelompok ekperimen 2.
3.9.4 Analisis data skor gain ternormalisasi
Prichard Muflihah, 2010:36 skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan dari skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain
yang diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa. Analisis data skor gain ternormalisasi dilakukan untuk
menguji hipotesis, jika kemampuan awal kelompok eksperimen 1 dengan pembelajaran metode jigsaw dan kelompok eksperimen 2 pembelajaran
konvensional berbeda secara signifikan. Rumus indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer Handini, 2008:34dalam httpujigain ternomalisasi.com yaitu :
g =
Keterangan : g = Skor gain ternormalisasi
= Skor pre test
= Skor pos test = Skor maksimum ideal
Untuk mengkaitkan kualitas peningkatan hasil belajar Membuat Pola siswa dapat dilihat berdasarkan skor gain ternormalisasi dengan klasifikasi
menurut Hake sebagaimana yang dikutip Rosid, 2011:43 dalam httpujigain ternomalisasi.com yang diakses 29 januari 2013 disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi
Nilai Gain Ternormalisasi Interpretasi
g 0,70 Tinggi
0,30 g 0,70 Sedang
g 0,30 Rendah
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil pengumpulan data dan penelitian beserta analisisnya mengenai hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan metode konvensional dengan siswa
yang diajar menggunakan pada Membuat Pola pokok bahasan membuat pola dasar badan atas sistem bunka di SMK negeri 3 Magelang, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
4.1.1 Deskripsi
Data 4.1.1.1 Analisis diskriptif hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok
konvensional
Hasil penelitian yang dilaksanakan di SMK negeri 3 Magelang kelas XI tata busana kelas XI Busana 1 sebagai kelas eksperimen 1 pembelajaran dengan
jigsaw,, kelas XI Busana 2 sebagai kelas eksperimen 2 sebagai kelas konvensional. Pada prinsipnya, kedua kelompok melaksanakan kegiatan
pembelajaran melalui 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan pre test, pembelajaran dan post test. Pre test digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum
diadakan pembelajaran dan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Perbedaan pembelajaran yang mendasari
kedua kelompok yaitu penggunaan metode dalam proses pembelajarannya. Pada kelompok eksperimen 1 digunakan jigsaw siswa belajar dengan berkelompok,
berdiskusi menyampaikan pendapat, menyumbangkan informasi, pengalaman,
131