Pengertian Metode Faktof-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

Berdasarkan pendapat diatas tujuan pembelajaran kooperatif dalam Membuat pola dengan Jigsaw siswa dapat memperoleh pengetahuan dari sesama temannya bukan dari guru, dengan belajar kelompok dapat memberikan kesempatan kepada teman yang lainnya untuk mengemukakan pendapat, berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, saling mengoreksi kesalahan, dan membetulkan teman sesamanya. Dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda siswa belajar saling menumbuhkan menghargai satu sama lain serta mengembangkan nilai solidaritas sehingga siswa yang memiliki kemampuan lamban dalam menerima pelajaran dapat terbantu memperbaiki prestasinya untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik.

2.1.4. Metode pembelajaran kooperatif jigsaw

2.1.4.1 Pengertian Metode

Metode dalam kegiatan belajar mengajar merupakan cara-cara penyajian bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disususn tercapai secara optimal Wina Sanjaya, 2006: 147, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010: 46 metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Pupuh fathurrohman 2007: 15. Selanjutnya Nur’aini, 2006: 29 mengatakan metode adalah cara yang metode merupakan sesuatu cara yang teratur dan memudahkan yang direncanakan dan digunakan untuk mencapai tujuansesuatu yang telah ditetapkan. Penggunaan metode oleh guru harus disesuaikan kondisi dan suasana kelas. Jarang sekali guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tidak semua metode dikatakan baik dan tidak pula dikatakan jelek karena masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga kekurangan metode yang satu dapat diatasi dengan metode yang lain.

2.1.4.2 Faktof-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode dalam pembelajaran itu penting karena penentuan metode menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, 2007: 60-61 antara lain; 1 Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran ada dua yaitu; Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus. Perumusan TIK akan mempengaruhi proses pengajaran pada aanak didik. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai Djamarah dan Zain, 2010: 80. Setiap guru hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode. 2 Materi pelajaran Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. 3 Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki kareakterristik yang berbeda- beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga, latar belakang kehidupan yang berlainan, baik status sosial yang bermacam- macam, perbedaan aspek biologis yaitu, jenis kelamin perempuan dan laki-laki, perbedaan pada aspek intelektual yaitu perbedaan pada saat merespon pelajaran yang diterimanya ada yang cepat, sedang dan lambat. Perbedaan pada aspek psikologis yaitu perbedaan perilaku peserta didik ada yang pendiam, kreatif, ada yang terbuka, tertutup, pemurung, periang dan sebagainya. Siswa kelas XI program keahlian tata busana di SMK negeri 3 Magelang seluruhnya adalah perempuan berasal dari latar belakang dan keluarga yang berbeda. Perbedaan peserta didik dari dari psikologi seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup, terbuka, pemurung bahkan bahkan ada yang menunjukkan perilaku yang sulit dikenal, semua itu berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. 4 Situasi Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi dalam memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Situasi yang diciptakan guru dalam mengajar tidak selalu sama dari hari ke hari. Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan PPL Membuat Pola situasi yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran membuat pola yaitu kegiatan belajar mengajar tetap didalam kelas, terkadang guru memberikan tugas kelompok berpasangan pada saat mengambil ukuran. Metode yang dipergunakan yaitu metode ceramah demonstrasi. 5 Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan penentuan metode karena ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu dan menghambat berjalannya proses pembelajaran yang efektif. Fasilitas yang terdapat dalam Program Keahlian Busana Butik di SMK negeri 3 Magelang yaitu terdapat LCD pada masing- masing kelas, laboratorium busana, contoh fragmen busana, ruang kelas, perpustakaan, dress form. 6 Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pemgalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi pula latar belakang pendidikan. Guru yang latar belakang pendidikan keguruan, biasanya lebih terampil dalam memilih metode dibandingkan dengan non guru yang berlatar belakang non kependidikan. Guru pada Program Keahlian Tata Busana di SMK negeri 3 Magelang memiliki kepribadian yang bermacam-macam, ada yang periang, pendiam, dan lain-lain. Hampir seluruh guru latar belakang pendidikan guru tata busana yaitu: Sarjana Kependidikan Tata Busana, Diploma Tata Busana yang kemudian melanjutkan jenjang sarjana kependidikan tetapi bukan pada jurusa tata busana. Latar belakang kepribadian yang berbeda tidak membedakan dalam proses mengajar karena dalam mengajar mereka memiliki kesamaan yaitu menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan latihan.

2.1.4.3 Pengertian jigsaw

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio dalam mata pelajaran kimia: studi eksperimen di SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang, Banten

1 22 87

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN BUSANA MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DENGAN GROUP INVESTIGATION DI SMK

0 12 181

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT LEBAR GANTUNG DAN MEDIA PAPAN TULIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 25

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 9 26

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA ROK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

0 4 23

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (TPHP) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DI KABUPATEN KUDUS.

0 0 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KKPI PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET ANTARA MENGGUNAKAN MODUL DENGAN METODE KONVENSIONAL DI SMK MA’ARIF 3 WATES.

0 3 259

PERBEDAAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 MAGELANG DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA.

0 6 165

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DENGAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE (ETH) PADA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 1