Analisis Kebijakan dan Kelembagaan

44 analisis ini akan diperoleh gambaran mengenai permasalahan terkait dengan kewenangan pengelolaan huta Gayo Lues.

3.6. Analisis Persepsi

Untuk mengetahui persepsi masyarakat dalam kaitannya dengan keberadaan dan pengelolaan hutan Gayo Lues, kepada para responden diajukan beberapa pertanyaan seperti tertera pada Tabel 5. Tabel 5. Pertanyaan kepada RespondenMasyarakat No Pertanyaan 1. Manfaat sumberdaya hutan bagi masyarakat 2. Pentingnya melestarikan sumberdaya hutan 3. Pemberdayaanpenyuluhan kepada masyarakat 4. Larangan perambahan dan pengambilan sumberdaya alam dari hutan 5. Pentingnya kejelasan batas kawasan hutan 6. Pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan 7. Pengelolaan sumberdaya hutan oleh pihak lain Selanjutnya berdasarkan jawababan responden tersebut diberi peringkat dengan menggunakan “Skala Likert”. Setiap responden diminta untuk menilai terhadap pertanyataan yang diajukan dengan kemungkinan jawaban seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Peringkat Skala Likert dan Nilai Skor Persepsi No Peringkat Skala Likert Nilai Skor 1 Sangat setuju 5 2 Setuju 4 3 Ragu-ragu 3 4 Tidak setuju 2 5 Sangat tidak setuju 1 Sumber : Singarimbun dan Effendi 1987. Selanjutnya seluruh jawaban responden skornya dirata-ratakan, sehingga diperoleh rata-rata persepsi masyarakat terhadap sumberdaya hutan. Rata-rata jawaban responden tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori “Skala Likert”, yaitu kategori persepsi tinggi Skala Likert 4,00 – 5,00, persepsi sedang Skala Likert 3,00 – 3,99, dan persepsi rendah Skala Likert 1,00 – 2,99. 45

3.7. Analisis Strategis

Analisis strategis pengeloaan hutan Gayo Lues pengelolaan hutan alam campuran, pengelolaan hutan pinus, pengelolaan hutan kemiri rakyat, dan pengembangan ekowisata dilakukan analisis SWOT, yang mengacu pada Marimin 2004, dan Rangkuti 2008. Penentuan bobot dan rating dari setiap variabel faktor internal dan eksternal berdasarkan masukan dari responden. Sebagai responden dalam penelitian ini adalah mewakili dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, LSM, pelaku ekonomi, dan tokoh masyarakat. Secara keseluruhan jumlah responden 44 orang. Rincian lembaga dan jumlah responden untuk setiap lembaga disajikan pada Lampiran 2. Analisis faktor strategis meliputi analisis faktor internal dan analisis faktor eksternal. Untuk analisis faktor internal digunakan matrik faktor strategi internal IFAS = internal strategic factors analysis summary, sedangkan untuk analisis faktor eksternal digunakan matrik faktor strategi eksternal EFAS = external strategic factors analysis summary. Setelah faktor-faktor strategi internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman pengelolaan hutan Gayo Lues teridentifikasi, selanjutnya disusun suatu tabel matrik IFAS dan EFAS untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal dan eksternal tersebut, dan tahapan penyusunannya adalah sebagai berikut: a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman pengelolaan sumberdaya hutan Gayo Lues. b. Penentuan peringkat masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman pengelolaan sumberdaya hutan berdasarkan pendapat responden, dengan skala 1 – 4 pengaruh kecil – sedang – besar – sangat besar. c. Memberikan bobot dan rating dari masing-masing variabel faktor-faktor tersebut berdasarkan masukan dan pendapat dari respondenstakeholder dengan menggunakan AHP dan skala Likert. Skala ini dimulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis pengelolaan sumberdaya hutan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total yaitu 1.