Analisis SWOT TINJAUAN PUSTAKA

25 kelemahan dan ancaman diberi nilai negatif. Dengan menempatkan selisih nilai S kekuatan – W kelemahan pada sumbu x, dan menempatkan selisih nilai antara O peluang – T ancaman pada sumbu y, maka ordinat x,y akan menempati salah satu sel dari diagram SWOT. Letak nilai S – W dan O – T dalam diagram SWOT akan menentukan arah strategi yang akan ditempuh suatu bentuk usaha seperti, di sajikan pada Gambar 3. Peluang O Sel 3 Sel 1 Kelemahan W Kekuatan S Sel 4 Sel 2 Ancaman T Gambar 3. Diagram SWOT Pada sel 1 support an agressive strategy adalah situsi yang paling menguntungkan, dimana sistem mempunyai peluang dan kekuatan. Jika sistem pada sel 2 support diversification strategy, berarti mempunyai kekuatan tetapi menghadapi ancaman yang tidak menguntungkan. Jika sistem tersebut berada pada sel 3 support a turnaround oriented strategy, berarti sistem tersebut mempunyai peluang, tetapi mempunyai kelemahan. Sistem yang berada pada sel 4 support a defensive strategy, berarti sistem tersebut menghadapi situasi yang paling tidak menguntungkan, yakni mempunyai ancaman dan kelemahan internal. Setiap sel pada diagram SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda suatu unit usaha, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penanganannya. Selain dengan diagram SWOT, untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, maka dapat digunakan Matrik SWOT. Keunggulan Matrik SWOT adalah dapat dengan mudah memformulasikan strategi yang diperoleh berdasarkan gabungan faktor internal dan eksternal. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel alternatif strategi yang dapat disarankan, yaitu: strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Analisis dengan penggunaan model Matrik SWOT ini menggunakan data 26 yang diperoleh dari Tabel IFAS Internal strategic factor analisys summery dan EFAS External strategic factor analisys summery Rangkuti, 1997. Contoh matrik SWOT sperti tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Matrik SWOT FAKTOR INTERNAL IFAS Kekuatan S Daftar 5-10 Kekuatan Internal • Kekuatan 1 • Kekuatan 2 • Kekuatan n Kelemahan W Daftar 5-10 Kelemahan Internal • Kelemahan 1 • Kelemahan 2 • Kelemahan n FAKTOR EKSTERNAL EFAS Peluang O Daftar 5-10 Peluang Eksternal • Peluang 1 • Peluang 2 • Peluang n Strategi SO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Strategi yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan Ancaman T Daftar 5-10 Ancaman Eksternal • Ancaman 1 • Ancaman 2 • Ancaman n Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi WT Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, khususnya pada sumberdaya hutan, dan desa-desa sekitar hutan. Sebagai desa sampel ditentukan 11 desa, dan pada setiap kecamatan mewakili 1 desa, yaitu yang mewakili kondisi keseluruhan desa di sekitar kawasan hutan berdasarkan arahan fungsi hutan. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini selama 12 bulan untuk pengambilan data dilapangan dimulai dimulai dari Juni 2009 sampai dengan Juni 2010. Rincian desa-desa sampel dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2, dan peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2. Desa-Desa Lokasi Penelitian No Desa Sampel Kecamatan 1. Palok Blangkejeren 2. Kuta Panjang Kuta Panjang 3. Tungel Rikit Gaib 4. Tongra Terangun 5. Pertik Pining 6. Akang Siwah Blang Pegayon 7. Sangir Debun Gelang 8. Leupuh Gumpang Putri Betung 9. Panosan Sepakat Blang Jerango 10. Perlak Tripe Jaya 11. Kenyaran Pantan Cuaca

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Melakukan penilaian ekonomi sumberdaya hutan yang meliputi nilai penggunaan langsung, nilai penggunaan tidak langsung, nilai pilihan dan nilai non penggunaan. Nilai penggunaan langsung yang dinilai adalah; kayu, kayu bakar, pakan ternak, dan nilai wisata rekreasi. Nilai penggunaan tidak langsung meliputi; nilai hidrologi air domestikrumah tangga, air pertaniansawah, dan air sebagai pembangkit listrik, nilai produksi peladang, dan nilai serapan karbon. Sedangkan nilai pilihan yang dimaksud disini adalah manfaat potensial dari sumber daya hutan untuk kepentingan dimasa yang akan datang. Selanjutnya nilai non penggunaan yang dinilai adalah nilai keberadaan hutan Gayo lues. 28 b. Melakukan analisis persepsi masyarakat dalam kaitannya dengan keberadaan dan pengelolaan hutan Gayo Lues. c. Melakukan analisis terhadap peraturan perundang-undangan yang dengan kewenangan pengelolaan hutan Gayo Lues. d. Melakukan survey dan wawancara terhadap masyarakat masyarakat sekitar hutan, dan para pihakstakeholders lainnya, yaitu pihak pemerintah provinsi Aceh dan Kabupaten Gayo Lues, lembaga non pemerintah, LSM, perguruan tinggi, pelaku ekonomipengusaha, pemerintah ditingkat desa dan tokoh masyarakat pada setiap desa sampel, yang didasarkan kepada beberapa aspek pertanyaan yang berkaitan dengan keberadaan hutan Gayo Lues. e. Melakukan analisis strategis faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman dalam rangka menyusun arahan strategis program pengembangan pengelolaan hutan Gayo Lues. f. Merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya hutan Gayo Lues.

3.3. Data, Parameter dan Cara Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data-data primer dan data-data sekunder. Untuk setiap jenis data yang akan dikumpulkan disajikan pada Tabel 3. Selain itu juga dikumpulkan data-data keadaan umum wilayah penelitian, karakteristik sumberdaya hutan, dan karakteristik masyarakat di desa-desa yang wilayahnya berbatasan langsung dengan hutan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah; 1 wawancara secara mendalam depth interview, metode ini diterapkan dengan penggunaan alat bantu berupa daftar pertanyaan. Pertanyaan dibuat dan disusun sebagai interview guide yang sifatnya fleksibel. 2 Wawancara berstruktur structure interview, metode ini dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan quesioner. Daftar pertanyaan disusun dengan mengkombinasikan pertanyaan-pertanyan yang bersifat tertutup dan terbuka, dan 3 pengamatanpengukuran secara langsung di lapangan.