Pemda Gayo Lues perlu bekerja sama dengan para pihak untuk;

185

3. Nilai ekonomi manfaat tidak langsung perlu dimasukkan sebagai nilai tambah

kontribusi sektor kehutanan, antara lain air untuk PLTMH. 4. Perlu pengembangan teknologi tepat guna untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil kemiri, getah pinus, dan hasil hutan lainnya, agar mempertahankan minat masyarakat untuk melestarikan hutan kemiri, hutan pinus dan hutan alam campuran. DAFTAR PUSTAKA Agustono.1996. Nilai Ekonomi Hutan Mangrove Bagi Masyarakat Studi Kasus di Muara Cimanuk, Indramayu. Thesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Aminudin S. 2007. Kajian potensi cadangan karbon pada pengusahaan hutan rakyat studi kasus pada hutan rakyat bersertifikat PHBM di Kabupaten Gunung Kidul. Thesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Andayani W. 2006. Analisis Keuntungan Pengusahaan Hutan Pinus Pinus merkusii et de Vriese di KPH Pekalongan Barat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. Vol. XII No. 3:26-39 2006 . Antoko SB. 2011. Nilai Insentif Karbon Hutan Rakyat Kemenyan Berbasis Voluntary Carbon Market di Kabupaten Tapanuli Utara. Thesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ardi. 2001. Pengembangan Institusi Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat Pola Agroforestri Studi kasus Lamban Sigital, Kabupaten Sarolangun – Jambi. Disertasi Doktor Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arifin A. 2001. Pengelolaan sumberdaya alam Indonesia. Perspektif Ekonomi, etika dan praksis kebijakan. PT. Glora Aksara Pratama. Jakarta. Bahruni. 2008. Pendekatan sistem dalam pendugaan nilai ekonomi total ekosistem hutan : Studi kasus hutan alam produksi bekas tebangan. Disertasi Doktor Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Barly. 2002. Menuju Kelestarian Taman Nasional Gunung Halimun. Thesis. Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor Brown S. 1997. Estimating biomass and biomass change of tropical forest: A Primer. Rome, Italy, FAO Forestry Paper. 134p.Whitten et al, 1984 diacu dalam Rizon, 2005. Budiono RP. 2006. Karakteristik petani tepi hutan dan kompetensinya dalam melestarikan hutan lindung di 12 des di Provinsi Lampung. Disertasi Doktor, Program Pascasarjana, Institut Petanian Bogor, Bogor. Bungin B. 2007. Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya, Kencana. Jakarta. [CIFOR] Center of International Forestry Research. 2003. Capturing the Value of Forest Carbon for Local Livelihoods. www.cifor.cgiar.orgpublicationspdf_filesCarbon.pdf [21 April 2009].