Nilai ekonomi kayu Nilai ekonomi kayu bakar

35 Dimana : NKB = Nilai kayu bakar meliputi total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen RNKB = Rata-rata nilai kayu bakar Rpkapitatahun P = Jumlah penduduk yang kayu bakarnya bersumber dari kawasan hutan. Untuk menemukan presentasi jumlah penduduk desa yang menggunakan kayu bakar yang bersumber dari kawasan hutan dilakukan sampling penduduk desa contoh secara acak dengan intensitas sampling 1 . 2 Nilai ekonomi kayu bakar batu bata Penentuan nilai ekonomi kayu bakar untuk kebutuhan industri batu bata didekati berdasarkan harga pasar di lokasi penelitian dan dikalikan dengan potensi kebutuhan kayu bakar yang digunakan untuk industri batu bata.

3.4.2. Nilai pakan ternak

Penentuan harga hijauan pakan ternak diduga melalui pendekatan biaya pengganti berdasarkan curahan waktu yang dipergunakan untuk mengumpulkan hijauan pakan ternak tersebut. Penentuan harga berdasarkan curahan waktu menggunakan formula sebagai berikut: U Dimana: HPT i = Harga hijauan pakan ternak = biaya pengadaan oleh rumah tangga ke i Rpsatuan CW i = Curahan waktu jam pencari ke i VPT i Total nilai ekonomi hijauan pakan ternak didasarkan pada konsumsi pakan kg atau m = Volume hijauan pakan ternak yang dihasilkan pencari ke i U = Upah buruh harian Rpjam Dalam penggunaan metode kontingensi, kepada masyarakat responden akan ditanyakan jumlah maksimum uang Rp yang bersedia dibayarkan untuk mendapatkan jumlah satuan tertentu volume dan berat pakan yang diberikan kepada ternaknya dikonsumsi. Harga maksimum dicapai melalui tawar menawar. 3 per ekor ternak per tahun, sehingga pengganda yang digunakan adalah jumlah ternak setara kambingdomba dewasa di lokasi penelitian yang pakannya bersumber dari kawasan hutan, dengan rumus sebagai berikut : 36 NPT = RNPT x P Dimana : NPT = Nilai pakan ternak meliputi total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen RNPT = Rata-rata nilai pakan ternak Rpekortahun P = Jumlah ternak setara kambingdomba dewasa yang pakannya bersumber dari kawasan hutan. Untuk menemukan presentasi jumlah penduduk desa yang memanfaatkan pakan ternak yang bersumber dari kawasan hutan dilakukan sampling penduduk desa contoh secara acak dengan intensitas sampling 1 .

3.4.3. Nilai Rekreasi

Penentuan nilai wisata rekreasi diduga dengan menggunakan pendekatan biaya perjalanan travel cost method yang meliputi biaya transportasi pulang pergi dari tempat tinggalnya ke tempat rekreasi, dan seluruh pengeluaran untuk tujuan wisata selama dalam perjalanan dan di dalam tempat rekreasi. Untuk mengetahui kurva permintaan, dibuat model permintaan yang merupakan hubungan antara jumlah kunjungan per 1000 penduduk daerah asal zona pengunjung dengan biaya perjalanan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan fungsi permintaan sama dengan uraian sebelumnya. a. Menentukan model kurva permintaan, yaitu meregresikan permintaan Y dalam hal ini kunjungan per 1000 penduduk dari masing-masing zona dengan biaya perjalanan X1 dan variabel soial lainnya. Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 +…...+ β n X n Dimana : Y = jumlah kunjungan per 1000 penduduk X 1 = biaya perjalanan rata-rata β 0,1,2…..n = intersep β 1,1,2,3....n = koefisien regresi X 2,3….n = Peubah bebasfaktor sosial ekonomi Jumlah kunjungan per 1000 penduduk per tahun dihitung dengan formula sebagai berikut: 37 Dimana : JK 1000i = jumlah kunjungan per seribu penduduk per tahun dari zona i JS i = jumlah sampel pengunjung yang tersensus dari zona i JS r = jumlah total sampel yang disensus JP TNGL = jumlah kunjungan ke TNGL JP i = jumlah penduduk zona i b. Menentukan intersep baru β ’ fungsi permintaan dengan peubah bebas lain X 2 , X 3 , ….., X n tetap. Maka cara penghitungannya adalah sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 +…...+ β n X n Y = β + β 2 X 2 +…...+ β n X n + β 1 X 1 Y = β ’ + β 1 X 1 c. Menginversi persamaan fungsi asal sehingga X 1 Y = β menjadi peubah tak bebas dengan Y sebagai peubah bebas. ’ + β 1 X 1 X 1 = d. Menduga rata-rata total biaya perjalanan per 1000 penduduk dari seluruh zona dengan menggunakan persamaan berikut : Dimana : U = rata-rata kesediaan membayar nilai ekonomis f Y = fungsi permintaan a = rata-rata jumlah produk yang dikonsumsi Y e. Menentukan nilai X 1 biaya perjalanan pada saat Y rata-rata dengan cara memsubstitusikan nilai Y rata-rata pada persamaan : X 1 = f. Menentukan rata-rata nilai yang dikeluarkan untuk biaya perjalanan dengan cara mengalikan X 1 h. Penentuan total nilai ekonomi wisata rekreasi, penentuan total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen wisatawan yang berkunjung ke tempat rekreasi dengan mengkonversi nilai tersebut dengan rata-rata hasil langkah e dengan Y rata-rata. g. Menentukan surplus konsumen per 1000 penduduk, yaitu Surplus Konsumen = Total Kesediaan Membayar - Nilai yang dibayarkan 38 total jumlah penduduk diseluruh zona pengunjung, ditentukan berdasarkan formula sebagai berikut: Dimana: TNW = Total Nilai Ekonomi Wisata 3.4.4. Nilai Hidrologi

a. Nilai air rumah tangga NA

rt Konsumsi air rumah tangga domestik meliputi air untuk kebutuhan minum dan memasak, air untuk mandi dan mencuci, serta air untuk kakus. Harga air rumah tangga didasarkan pada pendekatan biaya pengadaan, yaitu korbanan yang harus dikeluarkan, untuk dapat mengkonsumsimenggunakan air tersebut. Untuk menentukan harga air berdasarkan pendekatan biaya pengadaan digunakan rumus sebagai berikut: Dimana: HA rt = Hargabiaya pengadaan air responden ke I Rpsatuan BPA rt = Biaya pengadaan air rumah tangga ke I K rt = Jumlah kebutuhan air rumah tangga ke I Total nilai ekonomi air rumah tangga didasarkan pada konsumsi air domestik per kapita, sehingga pengganda yang digunakan adalah jumlah penduduk di lokasi penelitian yang air rumah tangganya bersumber dari kawasan hutan. Untuk menentukan total nilai penggunaan air rumah tangga digunakan rumus sebagai berikut: NA rt = RNA rt x P Dimana: NA rt = Nilai air rumah tangga meliputi total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan, dan surplus konsumen RNA rt

b. Nilai air pertanian

= Rata-rata nilai air rumah tangga Rpkapitatahun P = Jumlah penduduk di sekitar kawasan hutan Areal pertanian yang dihitung nilai airnya adalah sawah-sawah yang sumber airnya berasal dari dan merupakan fungsi dari keberadaan sumberdaya 39 hutan bukan sawah tadah hujan. Penentuan harga air dilakukan dengan pendekatan biaya pengadaan. Penentuan harga berdasarkan pendekatan biaya pengadaan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana: HAPi = Hargabiaya pengadaan air sawah responden ke i Rphatahun Bpi = Biaya untuk mengalirkan air sawah responden ke i Rptahun Li = Luas sawah yang diairi responden ke i ha Total nilai ekonomi air pertanian didasarkan pada luas panen hatahun sehingga pengganda yang digunakan adalah luas panen sawah per tahun yang airnya bersumber dari kawasan hutan. Untuk menentukan total nilai penggunaan air pertanian digunakan rumus sebagai berikut: NA p = RNA p x LS Dimana: NA p = Nilai air pertanian meliputi total kesediaan membayar, nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen RNA p = Rata-rata nilai air pertanian Rphatahun LS = Luas sawah di sekitar kawasan hutan yang sumber airnya dari kawasan hutan.

c. Nilai air pembangkit listrik

Penentuan nilai ekonomi air untuk pembangkit tenaga listrik didasarkan pada analisis biaya dan manfaat dengan metode biaya pengganti yaitu biaya yang harus dikorbankan untuk pengadaan solar sebagai pengganti jasa air yang digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, dalam hal ini untuk mendapatkan nilai air tersebut digunakan rumus sebagai berikut: NEAL = BL x JKK Dimana: NEAL = Nilai ekonomi air listrik BL = Biaya untuk memperoleh listrik RpKK JKK = Jumlah KK

3.4.5. Nilai Perladangan

Untuk penentuan nilai ekonomi dari kegiatan perladangan, didekati berdasarkan biaya pengadaanpengolahan lahan, dengan formula sebagai berikut: