29
Tabel 3. Data dan Parameter
No Parameter
Data Primer Data Sekunder
I. Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan
1. Nilai Biomasa NB
a. Kayu • Potensi kayu m
3
• Jenis-jenis kayu yang diproduksi • Harga kayu masing-masing
jenis di Pasaran Rpm
3
c. Kayu Bakar • Volume kayu bakar yang
dikumpulkan persatuan waktu • Waktu yang dicurahkan
• Rata-rata konsumsi kayu bakarkapitahari
• Rata-rata komsumsi kayu bakarhari untuk batu-bata
• Upah buruh harian Rpjam • Jumlah KK pemakai kayu
bakar • Harga pasar kayu bakar
d. Pakan Ternak • Jumlah pencari hijauan pakan ternak
• Volume hijauan pakan ternak yang dikumpulkan per satuan waktu kg
• Waktu yang dicurahkan jam • Upah buruh harian Rpjam
• Jumlah ternak pemakan hijauan pakan ternak
• Konsumsi hijauan pakan ternak kgekorhari
2. Nilai Rekreasi
NR • Biaya perjalanan masing-masing
responden dari masing-masing zona • Jumlah pengunjung berdasarkan zona
• Jumlah penduduk di masing- masing zona
3. Nilai Hidrologi NH
a. Sektor rumah tangga
• Jumlah kebutuhan air m
3
• Sumber air yang digunakan hari.
• Biaya pengadaan air • Jumlah KK yang kebutuhan
airnya dari kawasan hutan b. Sektor pertanian
• Biaya pengadaan air Rphatahun • Produksi rata-rata tonhatahun
• Konsumsi air masing-masing petani responden
m
3
• Luas Sawah yang diairi dari kawasan hutan
hatahun • Karakteristik sumber dan
aliran air yang ada dilokasi penelitian.
c. Air tenaga Listrik
• Kebutuhan solarhari • Kapasitas mesin
• Daya yang dihasilkan • Harga solarliter
4. Nilai Produksi NP
a. Perladangan • Luas garapan ha
• Jenis komoditas dan produksi • Biaya produksi Rp
• Keadaan sosial ekonomi peladang • Luas areal perladangan ha
• Harga-harga komoditas
b. Getah Pinus • Potensi getah pinus kg atau ton
• Harga getah pinus Rpkg 5.
Nilai Kesejukan NK
• Biaya pengadaan 1 unit AC • Biaya perawatan AC
• luas kawasan hutan
30 Tabel lanjutan
6. Nilai Serapan
Karbon NSK • Potensi tanamanpohon jenis,
diameter, dan tinggi pohon • Potensi serasah dan tanaman bawah
• Potensi karbon hutan Kab. Gayo Lues mulai serasah, anakan, semak
dan sampai tingkat pohon • Citra landsat tahun 1999 dan
2009 • Harga karbon Rpton
• Luas kawasan hutan
7. Nilai Plestarian
NP • WTP
• WTP 8.
Nilai Pilihan NPL • WTP
• WTP 9.
Nilai Keberadaan NK
• WTP • WTP
II. Persepsi
Masyarakat • Data hasil wawancara dan jawaban
responden masyarakat terhadap beberapa aspek pertanyaan
III. Analisis Kebijakan
• Peraturan Perundangan Undang- Undang, Perpres, Permenhut, dan
IngubPergub Aceh IV.
Analisis Strategis SWOT
Pengelolaan SDH Gayio Lues
• Data hasil wawancara dan jawaban dari masyarakatpara pihak
• Data bobot dan rating
3.4. Pendugaan Nilai Ekonomi Total Hutan Gayo Lues
Metode penghitungan nilai ekonomi hutan tergantung pada komponen nilai ekonomi yang akan dinilai. Untuk nilai ekonomi kayu, getah pinus, dan
kayu bakar batu-bata digunakan metode langsung berdasarkan harga pasar yang berlaku diwilayah penelitian. Untuk nilai ekonomi air pembangkit listrik
digunakan metode kontingensi solar sebagai barang pengganti. Sementara untuk nilai pilihan, nilai pelestarian dan nilai keberaradaan didekati berdasarkan
kesediaan membayar willingness to pay. Sedangkan untuk nilai ekonomi ekowisata digunakan travel cost method, dan nilai ekonomi peladang, nilai
ekonomi air rumah tangga dan air pertanian, nilai ekonomi pakan ternak, dan nilai kayu bakar rumah tangga; digunakan metode kontingensi berdasarkan curahan
waktu dan biaya pengadaan yang digunakan. Khusus untuk komponen-komponen nilai ekonomi yang tidak mempunyai harga pasar dilakukan pendekatan
berdasarkan kesedian membayar dari para responden. Sebagai responden dalam
31 penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar kawasan hutan
Gayo Lues. Desa-desa sampel ditentukan secara purposive, sebagaimana tercantum pada Tabel 2, sedangkan pengambilan sampel responden dilakukan
secara acak. Jumlah sampel responden adalah sebanyak 20 orang setiap desa. Selanjutnya sebagai populasi untuk masing-masing nilai ekonomi yang dihitung
sebagai berikut ; a. Penentuan nilai kayu bakar, nilai hijauan pakan ternak, nilai air rumah tangga,
nilai air untuk pertanian sawah adalah masyarakat desa yang wilayah desanya berbatasan dengan kawasan hutan.
b. Untuk penentuan nilai perladangan, populasi yang digunakan adalah para peladang yang berladang di dalam kawasan hutan.
c. Dalam penentuan nilai wisata rekreasi, populasi yang digunakan adalah jumlah pengunjung yang masuk ke tempat rekreasi selama tahun 2009.
d. Untuk nilai serapan karbon, dilakukan berdasarkan survey vegetasi dan potensi, dan analisis laboratorium khusus untuk tumbuhan bawah dan
serasah, sedangkan harga karbon yang digunakan dalam penghitungan nilai ekonomi karbon adalah berdasarkan hargaskema perdagangan karbon yang
berlaku. e. Untuk nilai kayu adalah para pengusaha dan Dinas Kehutanan Gayo Lues,
Untuk mendapatkan potensi kayu, dan getah pinus, diperoleh dari data sekunder yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gayo Lues.
Sedangkan untuk menduga nilai dari kayu bakar, pakan ternak diambil masing- masing 20 responden setiap desa.
Samnpel yang digunakan untuk menduga nilai air domestik rumah tangga, sebanyak 20 respondendesa. Mengingat tingkat pendapatan rumah
tangga masyarakat bervariasi, sehingga akan mempengaruhi dan menentukan tingkat konsumsi air, maka penentuan sampel dilakukan secara acak pada
berbagai modus pengguna air. Penentuan nilai ekonomi air untuk pertanian sawah, sampel yang digunakan 20 responden setiap desa. Selanjutnya untuk
penentuan nilai kegiatan perladangan digunakan 20 responden KK setiap desa. Pendugaan nilai ekonomi wisata rekreasi dilakukan dengan
menggunakan data sekunder yang terdapat pada pengelola rekreasi, dan