Biomasa dan Karbon TINJAUAN PUSTAKA

22 Ada 3 pool utama pemasok C ke dalam tanah adalah: a tajuk tanaman pohon dan tanaman semusim yang masuk sebagai serasah dan sisa panen; b akar tanaman, melalui akar-akar yang mati, ujung-ujung akar, eksudasi akar dan respirasi akar; c biota. Serasah dan akar-akar mati yang masuk ke dalam tanah akan segera dirombak oleh biota heterotrop, dan selanjutnya memasuki pool bahan organik tanah. Sedangkan kehilangan C dari dalam tanah dapat melalui a respirasi tanah, b respirasi tanaman, c terangkut panen, d dipergunakan oleh biota, dan e erosi. Brown 1997 mengemukakan bahwa hampir 50 dari biomassa vegetasi tersusun atas unsur karbon, dimana unsur tersebut dapat dilepas ke atmosfer dalam bentuk CO 2 Pendugaan biomassa bisa didekati dengan dua cara Brown 1997. Pendekatan pertama dilakukan berdasarkan pendugaan volume kulit sampai batang bebas cabang, kemudian diubah menjadi kerapatan biomassa tonha dengan mengalikan faktor ekspansi biomassa. Pendekatan kedua dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi biomassa berdasarkan diameter batang pohon. Persamaan yang dibangun berdasarkan diameter dikenal dengan persamaan allometrik dengan rumus dasar adalah: apabila hutan dibakar atau ditebang habis. Y = a D Dimana, Y adalah biomassa pohon kg, D adalah diameter setinggi dada, a dan b adalah konstanta. b Pendugaan biomassa di atas permukaan tanah menurut Hairiah et al. 2001 bisa diukur dengan menggunakan metode langsung destructive dan metode tidak langsung non destructive. Metode tidak langsung digunakan untuk menduga biomassa vegetasi pohon yang berdiameter ≥ 5 cm, sedangkan untuk menduga biomassa vegetasi yang memiliki diameter 5 cm vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah menggunakan metode secara langsung. 2.5. Persepsi Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono 1999 adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah pengindraan penglihatan, pendengaran, peraba, dan lain sebagainya, sedangkan alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi. Menurut Idris 2002 komponen kognisi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti 23 pengalaman, pendidikan, umur dan kebudayaan. Sementara menurut Sudradjat dan Yustina 2002 persepsi adalah suatu proses psikologi seseorang yang diartikan sebagai: 1 proses pengamatanpencarian, penerimaan dan penafsiran sesuatu, 2 merupakan proses berpikir yang menuntut kemampuan otak untuk dapat menafsirkan secara benar, dan 3 hasil interprestasi seseorang terhadap “sesuatu” yang diterima lewat panca inderanya dan dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, peran, situasi serta harap-harapannya. Selanjutnya Barly 2002 menjelaskan bahwa persepsi adalah proses penginderaan, penyusunan, dan penafsiran rangsangan suatu objek atau peristiwa yang diinformasikan, sehingga ia dapat menentukan tindakannya. Mengutip pendapat Krech 1975, Idris 2002 mengemukakan bahwa, persepsi atau pemaknaan individu terhadap suatu objek kemudian akan membentuk struktur kognisi di dalam dirinya. Data yang diperoleh mengenai suatu objek tertentu akan masuk ke dalam kognisi mengikuti organisasi koginitif, proses ini tidak hanya berkaitan dengan ‘penglihatan’ tetapi juga melalui semua indera manusia. Dalam konteks tersebut, Sarwono 1995 menganggap persepsi sebagai kumpulan penginderaan. Sebagai ilustrasi kita melihat sebuah benda terbuat dari kayu dan berkaki empat; kumpulkan dari hasil penglihatan tersebut akan diorganisakan secara tertentu, dikaitkan dengan pengalaman dan ingatan masa lalu, dan diberi makna tertentu sehingga kita bisa mengenal, misalnya sebagai kursi. Menurut Sarwono 1995; 1999, perbedaan persepsi antara satu orang dengan orang lain disebabkan antara lain : a. Perhatian; Rangsangan yang ada disekitar kita, tidak kita tangkap secara sekaligus tetapi kita hanya memfokuskan pada satu atau dua objek saja. b. Set; Harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul, misalnya seorang pelari siap digaris star terdapat set bahwa akan terdengar pistol pada saat ia harus berlari. c. Kebutuhan; Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap. d. Sistem nilai; Adat istiadat, kepercayaan dan budaya. e. Ciri kepribadian; Watak, karakter, dan kebiasaan 24 Menurut Calhoun dan Acocela 1995 yang dikutip Gunawan 1999, persepsi memiliki tiga dimensi yang menandai konsep diri, yaitu: 1 Pengetahuan: apa yang kita ketahui atau kita anggap tahu tentang pribadi lain, wujud lahiriah; perilaku; masa lalu; perasaan; motif dan sebagainya, 2 Pengharapan: gagasan kita tentang orang itu menjadi apa dan mau melakukan apa dipadukan dengan gagasan kita tentang seharusnya dia menjadi apa dan melakukan apa, dan 3 Evaluasi: kesimpulan kita tentang seseorang, didasarkan pada bagaimana seseorang menurut pengetahuan kita tentang mereka memenuhi harapan tentang kita.

2.6. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weakness, serta lingkungan eksternal Opportunitie dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang Opportunitie dan Ancaman Threats dengan faktor internal Kekuatan Strengtht dan Kelemahan Weakness Rangkuti, 1997 Menurut Pearce and Robinson 1991 dalam Wijayanto 2001, kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar atau perusahaan. Kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilam dan kemampuan yang secara serius menghadapi kenerja suatu perusahaan. Peluang merupakan situasi yang menguntungkan perusahaan, berbagai kecenderungan adalah salah satu peluang seperti peraturan- peraturan, dan perubahan teknologi. Sedangkan ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan, rintangan bagi perusahaan seperti masuknya pesaing baru, perubahan teknologi dan peraturan baru atau perubahan yang direvisi. Lebih lanjut menurut Pearce and Robinson 1991 dalam Wijayanto 2001, analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif memaksimumkan kekuatan dan peluang, serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Untuk dapat membandingkan antara unsur SWOT, maka perlu diketahui nilai masing-masing unsur SWOT. Selanjutnya nilai masing-masing unsur SWOT ditempatkan ke dalam diagram SWOT. Diagram SWOT merupakan perpaduan antara perbandingan kekuatan dan kelemahan diwakili garis horizontal dengan perbandingan peluang dan ancaman diwakili garis vertikal. Pada diagram tersebut kekuatan dan peluang diberi tanda positif, sedangkan 25 kelemahan dan ancaman diberi nilai negatif. Dengan menempatkan selisih nilai S kekuatan – W kelemahan pada sumbu x, dan menempatkan selisih nilai antara O peluang – T ancaman pada sumbu y, maka ordinat x,y akan menempati salah satu sel dari diagram SWOT. Letak nilai S – W dan O – T dalam diagram SWOT akan menentukan arah strategi yang akan ditempuh suatu bentuk usaha seperti, di sajikan pada Gambar 3. Peluang O Sel 3 Sel 1 Kelemahan W Kekuatan S Sel 4 Sel 2 Ancaman T Gambar 3. Diagram SWOT Pada sel 1 support an agressive strategy adalah situsi yang paling menguntungkan, dimana sistem mempunyai peluang dan kekuatan. Jika sistem pada sel 2 support diversification strategy, berarti mempunyai kekuatan tetapi menghadapi ancaman yang tidak menguntungkan. Jika sistem tersebut berada pada sel 3 support a turnaround oriented strategy, berarti sistem tersebut mempunyai peluang, tetapi mempunyai kelemahan. Sistem yang berada pada sel 4 support a defensive strategy, berarti sistem tersebut menghadapi situasi yang paling tidak menguntungkan, yakni mempunyai ancaman dan kelemahan internal. Setiap sel pada diagram SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda suatu unit usaha, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penanganannya. Selain dengan diagram SWOT, untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, maka dapat digunakan Matrik SWOT. Keunggulan Matrik SWOT adalah dapat dengan mudah memformulasikan strategi yang diperoleh berdasarkan gabungan faktor internal dan eksternal. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel alternatif strategi yang dapat disarankan, yaitu: strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Analisis dengan penggunaan model Matrik SWOT ini menggunakan data