Zapin Purnama KAJIAN TEKS

188 dari alam, seperti yang dianjurkan oleh budaya Melayu. Bait kedua menceritakan tentang zapin sebagai lagu serta teriku, yang ku persembahkan untuk para penonton persembahan ini. Bait ketiga sekali lagi Zul Alinur memperlihatkan bahwa diriny adalah seorang ahli cinta yang universal. Tampaknya ini adalah filsafat yang beliau pegang secara kontinu dan ketetapan sikap. Ayat ini agak puitis, yakni dalamnya hati tiada betepi, hanya cintalah yang berlabuh pasti. Bagi Zul Alinur, cinta merupakan pusat dari kedamaian, persatuan, dan banyak hal yang berkait dengannya. Bait keempat mencerminkan zapin sebagai ekspresinya, dalam bentuk lagu, tari, yang dipersembahkannya untuk negeri, baik Indonesia atau Dunia Melayu secara luas. Demikian kira-kira makna semiotis lagu Zapin di Hati ini.

5.7 Zapin Purnama

Zapin Purnama ini secara struktural intrinsik, terdiri dari empat bait. Setap bait terdiri dari dua baris. Sementara untuk bahagian awal adalah berupa kata-kata interyeksi ulangan yadana, sebagai ikon khsusu untuk seni zapin. Keseluruhannya terdri dari sepuluh baris. Universitas Sumatera Utara 189 Seperti terkandung dalam judulnya yakni Zapin Purnama, maka lagu ini adalah sebagai simbol atau lambang Islam. Sejak awal, bulan purnama dan bintang adalh simbol agama Islam. Bahwa lagu ini meggambarkan bagaimana Islam itu sebagai rahmat kepada seluruh alam. Zul Alinur menggubah lagu ini dari teks seni hadrah yang bertajuk Bismillah Mula-mula yang hidup di kawasan Sumatera Timur. Teks salamun salamun kami kan salam, ini adalah berasal dari hadrah tersebut. Secara lengkapnya zapin ini adalah sebagai berikut. Zapin Purnama 1 Yadana..yadana…yadai…aaa 2 Yadanaaaa…Yadanaaaaa… 3 Salamun salam kami kan salam 4 Sembah dan tahsim mulanya zapin 5 Mulanya pantun kami mainkan 6 Berbekal santun sangat terpuji 7 Malam empat belas bulan purnama Universitas Sumatera Utara 190 8 Anak bermain pukul rebana 9 Dendangkan lagu pantun gembira 10 Dalam alunan irama zapin Baris ketiga dan keempat adalah menceritakan salam awal, yang selalu digunakan dalam zapin. Ditambah dengan sembah dan tahsim di awal lagu. Sembah adalah jenis gerak awal dalam zapin. Sementara tahsim atau taqsim adalah praktik modus dasar dalam maqamat Timur Tengah yang biasanya berrupa meter bebas free meter. Bait kelima adalah pantun yang merupakan bahagian dari teks zapin. Pantun dalam beberapa lagu zapin di Sumatera Utara adalah menjadi dasarnya. Walau tidak semua lagu zapin menggunakan pantun. Pantun memiliki nilai-nilai filsafat Melayu dan menjadi bahagian dari identitas masyarakat Melayu sejak awal adanya manusia Melayu. Pantun menjadi bahagian dari komunikasi tradisional yang mengandung nilai- nilai etika, estetika, dan pandangan hidup orang Melayu. Seperti kata Zul Alinur dalam teks tersebut yaitu berbekal santun sangat terpuji, artinya dalam pantun terkandung nili sopan santun Melayu. Baris ketujuh dan kedelapan dikutip Zul Alinur dari tradisi seni hadrah, yaitu terdiri dari kata-kata malam empat belas bulan purnama, anak bermain pukul rebana. Dalam tradisi hadrah teksnya adalah empat belas bulan purnama, ami bermain ersama- Universitas Sumatera Utara 191 sama. Sekali lagi teks ini mengandung simbol sebagai ajaran Islam yang penuh bagaikan empat belas bulan purnama di tengah malam. Kami bermain pkul rebana, maknanya adalah mereka berkumpul bersama berzikir mengagungkan asma Allah melalui seni hadrah atau dalam hal ini seni zapin. Baris kesembilan dan kesepuluh menceritakan tentang lagu zapin yang berdasar kepada pantun Melayu. Bahwa pantun menjadi salah satu ciri utama dalam kebudayaan Melayu, termasuk dalam teks zapin. Zapin itu sendiri atau satu jenis rentak atau irama dalam musik Melayu yang memberikan identitas khas, yaitu sebagai ikon seni Islam, sebagai aktivitas zikir dalam konsep yang luas, dan sebagai saran pembelajaran nilai-nilai Isla dalam konteks kebudayaan Melayu. Demikian kira-kira analisis semiotis terhadap lagu zapin di atas.

5.8 Zapin Puan