202 kebudayaan etnik, nasional, dan dunia secara bersamaan, dalam konteks
tauhid kepada Sang Pencipta, Allah Subhana Wata’ala.
BAB VI TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR
LAGU-LAGU ZAPIN CIPTAAN ZUL ALINUR
6.1 Notasi dan Transkripsi
Untuk melakukan analisis musik, perlu dilakukan visualisasi bunyi kedalam simbol-simbol bunyi yang disebut notasi. Ini dilakukan untuk mempermudah setiap
orang dalam melakukan analisis musik. Visualisasi atau pemindahan dimensi bunyi ke dalam bentuk visual tersebut, penulis pindahkan kedalam bentuk notasi balok dalam
garis paranada. Garis paranada terdiri dari 4 spasi dan 5 garis, ditambah garis-garis dan spasi-spasi bantu di atas dan di vawah nya. Kunci dari garis paranada ini adalah kunci
G, karena vokal yang disajikan biasa menggunakan tanda kunci G, atar trebel. Dalam kerja etnomusikologi, tujuan penggunaan notasi balok, yaitu untuk
mencatat semua karakter-karakter musikm baik secara umum preskirptif maupun secara detail dan mendalam deskriptif. Kedua jenis notasi ini memiliki keunggulan-
keunggulan dan kelemahan-kelemahan masing-masing. Sebaiknya pemilihan bentuk notasi ini disesuaikan dengan tujuan menganalisis musik dan tranfer pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
203 kepada para pembaca dan penganalisis musik lainnya. Dalam suatu komposisi musik
terdapat dua jenis notasi yang ditawarkan oleh Charles Seeger, yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Dalam penulisan notasi ini, penulis memilih pendekatan prekriptif
untuk mencatat bunyi yang didengar secara umum saja. Proses visualisasi bunyi musikla ini dalam ilmu etnomusikologi dinamakan
transkripsi. Dengan mentranskripsikan bunyi kedalam bentuk notasi, maka setiap orang dapat melihat dan memainkan kembali apa yang ia dengar. Untuk
mempermudah kerja notasi ini, penulis tidak menuliskan semua instrumen yang dipakai dalam ensambel musik zapin Melayu, yang terdiri dari gendang ronggeng,
marwas, gambus, akordion, biola, dan kadang tawak-tawak. Penulis hanya mentranskripsi musik vokal atau nyanyian, yang dalam hal ini sebahagian besar karya
Zul Alinur adalah penulis yang menanyikannya, baik dalam konteks hiburan maupun pertunjukan kelompok Metronom Music Collaboration. Jadi pengalaman ini sangat
membantu penulis dalam mentranskripsi lagu-lagu zapin karya Zul Alinur tersebut. Aktivitas ini selaras dengan lagu-lagu zapin ciptaan Zul Alinur, yang
menggunakan pendekatan preskriptif. Selain itu, sebagai pencipta lagu, Zul Alinur umumnya menggunakan notasi angka Barat dalam menuliskan karya-karyanya.
Pendekatan ini sangat membantu penulis dalam mentranskripsi lagu-lagu zapin karya Zul Alinur. Penulis juga memakai notasi angka yang asli ditulis Zul Alinur dan
Rubino, dan kemudian mendengarkan hasil rekaman, dan mentransmisikannya ke dalam notasi balok secara preskriptif.
Universitas Sumatera Utara
204
6.2 Proses Pentranskripsian