Teater Makyong Teater Menora Teater Mendu

90 Tari Melayu meiliki tiga repertoar utama antara lain: tari senandung, mak inang, dan lagu dua. Dalam kebudayaan Melayu itu sendiri, Melayu memiliki berbagai jenis tarian baik tarian yang masih asli ataupun tarian yang yang telah di pengaruh oleh unsur-unsur modern. Seperti apa yang dikatakan oleh Jaafar Mampak tarian Melayu asli di bagi menjadi dua jenis yang pertama bercorak lemah lembut seperti mak inang, siti payung, dan lain-lain. Yang kedua adalah tarian rancak yang merupakan hasil pengaruh dari tarian Portugis antara lain ronggeng, serampang laut dan lain-lain. Tarian Melayu sebagai kebudayaan pesisir telah mengalir menelusuri pantai Nusantara, ibarat pengantar komunikasi ras yang merata.

2.8 Seni Teater atau Drama tradisional

Teater tradisional Melayu mencermikan berbagai warisan budaya orang Melayu, ia juga menggambarkan bagaimana kegemilangan kehidupan istana dan keunikan cara hidup rakyat biasa pada masa dahulu. Teater tradisonal Melayu pada ketika itu tidak saja berfungsi sebagai sarana hiburan akan tetapi juga sebagai saluran untuk menyampaikan nilai dan norma hidup diantara dunia nyata dengan dunia ghaib. Ada bebrapa maacam jenis teater atau drama tradisional Melayu antara lain seperti yang diuraikan berikut ini.

2.8.1 Teater Makyong

Makyong merupakan teater tradisonal Melayu yang terdapat di Sumatera Timur, dan juga di Malaysia. Makyong meiliki unsur- unsur didalamnya. Makyong Universitas Sumatera Utara 91 berangkat dari seni tari rakyat seperti joget, tandak, dan ronggeng Melayu. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ronggeng berfungi tidak hanya semata sebagai pelipur lara, melainkan memiliki makna spiritual. Seperti apa yang dikatakan oleh Mubin Sheppard 1974, kesenian makyong jika di hubungkan dengan namanya adalah bentuk kesenian yang dikaitkan dengan bentuk pemujaan Ma’ Hyang atau the Mother Spirit yang sebetulnya merupakan bentuk pemujaan masyarakat yang berkebudayaan padi dan beras, ini dapat di kaitkan dengan Dewi Sri yang sudah kita kenal sebagai dewi padi. Di samping itu kata Hyang mengingatkan kita pada Sang Hyang yang kita jumpai pada kebudayaan Hindu di Bali dan orang Dayak di Kalimantan Tengah. Dengan demikian dapat di mengerti bahwa di dalam kesenian makyong terdapat nilai spiritual, tapi tak pernah disadari dan dikembangkan untuk kegunaan masa kini. Persembahan makyong biasanya dibuka dengan lagu menghadap rebab yang diikuti dengan tarian, lakonan dan musik pendukung. Makyong ini banyak di perankan oleh kaum wanita dan ceritanya berasaskan cerita rakyat tradisi denagn watak raja, dewa dan pelawak. Alat musik yang digunakan dalam tetaer ini adalah rebab, gendang dus sisi, dan tetawak.

2.5.1 Teater Menora

Teater menora berasal dari Siam Selatan yang di dalamnya terdapat unsur Budisme. Teater Menora merupakan kebalikan dari dari makyong, pada menora ini semua pemain adalah laki-laki atau diperankan oleh seorang banci yang cantik dengan Universitas Sumatera Utara 92 rambut panjang yang terurai. Menurut Abdul Samat yang beraasal dari Siam Selatan, bahwa menora merupakan nama pahlawan dalam cerita-cerita Jatataka yang bernama Manchara.

2.5.2 Teater Mendu

Merupakan teater tradisonal Melayu yang oleh sementara pihak menanggap bahwa kesenian ini diilhami oleh Wayang Farsi yang dibawa oleh orang India ke jajahan Inggris di Penang pada tahun 1870-an, yang mulanya memakai bahasa India, kemudian membawa cerita-cerita yang bersasal dari Persia dan Timur Tengah. Jumlah pemain dalam teater ini sedikitnya sebanyak 44 orang yang utama adalah: Raja Majusi, 3 orang Mentri pendampingnya yaitu Raja Beruk, Raja Laksemanik, Raja Langkadura, yang masing-masing dengan tiga mentri pendampingnya pula. Kemudia ada lagi anak muda Dewa Mendu, Angkara Dewa, dan Semadu Dewa. Sedangkan pemain wanita dalah Siti Mahadewi dan permaisuri dan banyak lagi. Ketika setiap penggalan cerita akan dimainkan melaului madah yaitu prolog yang mengai cerita yang akan dimainkan yang di pimpin oleh Syekh yang bertindak sebagai sutradara. Pertunjukan teater Mendu ini dimulai dengan Ladun, semacam tarian melingkar seperti randai, menari keliling sambil bernyanyi bersama-sama. Selesai berladun dan beriwayat, kemudian barulah mereka melakonkan cerita, yang biasanya ceritanya di penggal-penggal dalam beberapa episode. Universitas Sumatera Utara 93 Alat musik yang dipakai dalam teater ini rebab, dua buah gendang panjang, tetabuhan, gong, breng-breng, dan vokal. Sebelum pertunjukan di mulai ada juga upacara mantra dan tepung tawar untuk mengusir roh dab hantu. Jembalang Tanah. Teater mendu ini berkembang di Sumtera Timur sejak abad ke-20.

2.5.3 Teater Bangsawan