41 Besar Bahasa Indonesia 2005. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka yang
dimaksud dengan teks adalah lirik lagu-lagu zapin yang diciptakan oleh Zul Alinur. Teks ini ada yang strukturnya berdasarkan pantun dan ada pula yang berupa puisi
bebas karangan beliau, yang disesuaikan dengan perjalanan atau progresi musiknya. h
Melodi adalah unsur serapan yang berasal dari bahasa Inggris melody. Menurut Echols dan Shadily 1978:378 yang dimaksud dengan melodi adalah
nyanyian atau lagu, namun dalam konteks ini artinya adalah dalam kebudayaan Barat. Lagu sendiri sudah diuraikan konsepnya pada bahagian a tulisan ini. Lebih jauh yang
dimaksud melodi secara musikal adalah penggunaan rangkain nada-nada disertai unsur ritmik yang dirangkai sedemikian rupa, berdasarkan kepada motif, frase, maupun
bentuknya. Adapun unsur-unsur melodi ini terdiri dari delapan unsur seperti yang sudah disinggung di atas.
1.4.2 Teori
Sebagai landasan berfikir dalam melihat permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mempergunakan dua teori utama untuk membedah dua permasalahan
utama. Untuk mengkaji masalah struktur melodi digunakan teori weighted scale bobot tangga nada, dan untuk mengkaji struktur teks lirik lagu digunakan teori semiotik.
Namun demikian, dalam kerangka kerja multidisiplin dan interdisiplin ilmu, penulis juga menggunakan berbagai teori yang relevan untuk dapat mengungkap dua
permasalahan utama tersebut. Misalnya untuk mengkaji biografi ringkas Zul Alinur
Universitas Sumatera Utara
42 sebagai orang Melayu yang berdarah Melayu dan Minangkabau, penulis menggunakan
teori biografi. Kemudian untuk melihat persebaran zapin dari asalnya di Yaman Tanah Arab sampai ke Asia Tenggara Nusantara penulis menggunakan teori difusi, yang
mengkaji persebaran kebudayaan dari pusat asalnya ke kawasan lain. Demikian pula untuk mengkaji terjadinya proses pemelayuan zapin, penulis menggunakan teori
etnosains Melayu, yaitu bagaimana orang Melayu menyerap dan mengolah zapin Arab menjadi zapin Melayu, dan tentu saja teori-teori lain yang tidak penulis uraikan satu
per satu. Menyangkut kajian terhadap struktur melodi maka penulis menggunakan teori
weighted scale. Teori ini pada prinsipnya menawarkan delapan karakteristik yang harus diperhartikan dalam mendeskripsikan melodi yaitu: scale tangga nada, pitch
center nada dasar, range wilayah nada, frequency of note jumlah nada, prevalent interval interval yang dipakai, cadence patterns pola-pola kadensa, melodic
formulas formula-formula melodis, dan contour kontur Malm 1997:8 Untuk mendukung teori tersebut, penulis menggunakan metode
mentranskripsikan musik. Menurut Nettl 1963:98 ada dua pendekatan di dalam mendeskripsikan musik yaitu: 1 kita dapat menganalisis dan mendeskripsikan musik
dari apa yang kita dengar, dan 2 kita dapat menuliskan musik tersebut di atas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.
Untuk menganilisis struktur teks, penulis menggunakan teori semiotika. Sebab bahasa memiliki mempunyai lambang bunyi tersendiri. Semiotik atau semiologi
adalah kajian terhadap tanda-tanda sign serta tanda-tanda yang di gunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
43 prilaku manusia. Dua tukoh perintis semiotika adalah Ferdinand De Sausurre seorang
ahli bahasa dari Swiss dan Charles Sanders filosof dari Amerika Serikat. Menurut pakar linguistik, Ferdinand De Sausurre, semiotika adalah kajian mengenai
“kehidupan tanda-tanda dengan masyarakat yang menggunakan tanda-tanda itu.“ Saussure melihat bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahsasa itu sendiri
dari sebuah imaji bunyi sound image atau signifer yang berhubungan dengan konsep signifed. Peirce juga menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang, tetapi
terdiri dati dari 3 bagian yang saling berkaitan : 1 respresentatum, 2 pengamat interpretant dan 3 objek. Dalam kajian kesenian kita harus memperhitungkan
peranan seniman pelaku dan penonton sebagai pengamat dari lambang-lambang dan usaha kita untuk memahami proses pertunjukan atau proses penciptaan. Sedangkan
secara saintifik, istilah semiotika berasal dari perkataan Yunani semion. Dalam kaitannya teori semiotika untuk mengkaji teks lagu zapin, maka penulis
menutip pendapat van Zoest 1996:11. Menurutnya di dalam sebuah teks terdapat ikon, apaila adanya persamaan suatu tanda tekstual dengan acuannya. Segalanya
mempunyai kemungkinan untuk dianggap sebagai suatu tanda. Penyusunan kalimat- kalimat dalam sajak keteraturan suku kata, pengulangan fonetik, ataupun hanya
wujud satu susunan tipografi tertentu adalah tanda: penanda “ini adalah sebuah sajak.” Adanya kalimat yang panjang-panjang adalah tanda. Banyaknya kata sifat,
pergantian vokalisasi dalam sebuah cerita, panjang pendeknya sebuah teks, semua itu bisa dianggap sebagai tanda. Semua yang dapat diamati dan diidentifikasikan dapat
menjadi tanda, baik hal yang sangat kecil seperti atom, maupun yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
44 kompleks karena terdiri atas sejumlah besar tanda lainnyayang lebih kecil. Pada
kekhasan teks hanya tampak setelah dilakukan analisis struktural yang sangat mendalam.
Selanjutnya dalam rangka kerja dengan teori semiotika peneliti hendaklah menginterpretasi menafsir tanda dalam teks. Suatu gejala struktural, baik yang
muncul dalam teks pada tingkatan mikrostruktural dalam kalimat atau sekuen maupun pada tingkatan makrostruktural teks yang lebih luas, selalu dapat dianggap
sebagai tanda. Terpulang kepada pembuat analisis teks, untuk memutuskan apa atau apa-apa saja yang ingin dipilihnya. Selain dari itu, jika ia memutuskan menganggap
tanda yang dipilihnya sebagai ikon, konsep ikonositas dapat dipakainya sebagai alat heuristis. Maksudnya alat itu memungkinkannya mengenali suatu makna yang
mungkin akan tetap tersembunyi kalau alat itu tidak dipergunakan. Demikian sekilas uraian teori semiotik untuk kerja mengkaji teks lagu-lagu zapin ciptaan Zul Alinur.
Untuk membahas biografi Zul Alinur secara ringkas, maka penulis akan menggunakan teori biografi. Dalam studi biografi penulis akan menganalisis dan
menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Melalui biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang
melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal
atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu.
Universitas Sumatera Utara
45 Dalam bidang sastra misalnya melalui buku Antologi Biografi Pengarang
Sastra Indonesia 1999:3-4 dijelaskan bahwa biografi adalah suatu teori yang dipergunakan untuk mendeskripsikan hidup pegarang atau sastrawan. Dalam buku ini
juga dijelaskan bahwa dalam menyusun biografi seseorang harus memuat latar belakang yaitu:
1. a keluarga yaitu memuat keterangan lahir, meninggal jika sudah meninggal, istri dan keturunan orang tua, saudara dan anak; b pendidikan yaitu
pendidikan formal dan non formal dari tingkat dasar sampai perguruan tartinggi jika ada; c pekerjaan, yang memberi penjelasan tentang pekerjaan, baik pekerjaan yang
mendukung kepengarangannya maupun pekerjaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepengarangannya, dan d kesastraannya yang menjelaskan apa yang
mempengaruhi pengarang itu sehingga ia menjadi pengarang. 2. Karya-karya pengarang itu yang didaftar menurut jenisnya, baik yang
berupa buku maupun yang berupa karya yang diterbitkan secara terlepas, bahkan yang masih berbentuk naskah karena kadang-kadang ada pengarang yang mempunyai
naskah karyanya yang belum diterbitkan sampai ia meninggal. 3. Tanggapan para kritikus yang didaftarkan berdasarkan judul dan sumbernya
dengan tujuan memberi keterangan kepada para pembaca tentang tanggapan orang kepada pengarang itu. Hal itu tegantung kepada ada atau tidak adanya orang yang
menanggapi. Karena biografi termasuk salah satu kajian dari sastra, maka teori di atas juga
dapat digunakan dalam bahasan ini, dan mengganti objek bahasan yang diteliti yang
Universitas Sumatera Utara
46 mana sebelumnya membahas tentang pengarang, kemudian diubah objeknya menjadi
pemusik dan sekali gus pencipta lagu.
1.5 Studi Kepustakaan