Zapin Puan KAJIAN TEKS

191 sama. Sekali lagi teks ini mengandung simbol sebagai ajaran Islam yang penuh bagaikan empat belas bulan purnama di tengah malam. Kami bermain pkul rebana, maknanya adalah mereka berkumpul bersama berzikir mengagungkan asma Allah melalui seni hadrah atau dalam hal ini seni zapin. Baris kesembilan dan kesepuluh menceritakan tentang lagu zapin yang berdasar kepada pantun Melayu. Bahwa pantun menjadi salah satu ciri utama dalam kebudayaan Melayu, termasuk dalam teks zapin. Zapin itu sendiri atau satu jenis rentak atau irama dalam musik Melayu yang memberikan identitas khas, yaitu sebagai ikon seni Islam, sebagai aktivitas zikir dalam konsep yang luas, dan sebagai saran pembelajaran nilai-nilai Isla dalam konteks kebudayaan Melayu. Demikian kira-kira analisis semiotis terhadap lagu zapin di atas.

5.8 Zapin Puan

Lagu Zapin Puan ini adalah lagu ciptaan Zul Alinur yang teksnya paling panjang, yaitu terdiri dari enam bait dan 26 baris. Secara intrinsik dan struktural, lagu zapin ini semuanya terdiri dari isi, yang sebahagiannya juga menggunakan rima rata di setiap ujung barisnya. Namun ketentuan rima ini juga tidak digunakan di sepanjang ujung barisnya di setiap bait. Ini membuktikan bahwa ciptaan Zul Alinur ini sedikit menginginkan kebebasan dari rima yang selalu menjadi ciri khas ciptaan Zul Alinur. Bahwa ia sedikit agak melanggar norma yang diatur secara budaya. Selengkapnya teks lagu zapin ini adalah sebagai yang tertera berikut ini. Universitas Sumatera Utara 192 Zapin Puan 1 Inilah si zapin puan 2 Zapinnya si anak puan 3 Rentak tahtum serta salam 4 Mengawali langkah puan 5 Inilah si zapin puan 6 Zapinnya si anak Medan 7 Rentak tahtum juga salam 8 Mewarnai zapin puan 9 Dengarkanlah senandungku 10 Mengiringi rentak puan 11 Bernyanyi dan menari bergembira 12 Hilangkan resah yang ada di dada 13 Tersenyum melangkah ikut irama 14 Tunjukan cintamu dengan budaya 15 Ini lagu serta tari 16 Kusembahkan untuk puan 17 Takkan hilang Melayu di bumiku Universitas Sumatera Utara 193 18 Tak kan sirna seni dan budayanya 19 Tak kan bosan hatiku menyayangmu 20 Tak kan luntur cintaku kepadanya 21 Zapin puan, zapin puan 22 Zapin puan si anak Deli 23 Berbahagialah,bersyukurlah 24 Negri ini rukun damai sejahtera 25 Menarilah,gembiralah 26 Rentak kakimu denyut nadi budaya Makna yang terkandung di dalam lagu Zapin Puan ini adalah keberadaan zapin dalam budaya Melayu. Namun sebagi lambang zapin ini menggunakan ikon perempuan Melayu yang lazim disebut dengan panggilan Puan. Dalam wacana- wacana tradisi Melayu seperti dalam perkawinan, khitanan, adat, dan lainnya, kata Puan juga sering dimunculkan. Misalnya alu-aluan ucapan: “Encik-encik, Tuan-tuan, dan Puan-puan yang saya hormati, terimalah salam dari saya, assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh.” Daalam teks ini, terkandung makna bahwa zapin juga telah ditarikan oleh perempuan, bukan hanya oleh lelaki sesuai dengan perkembangan kebudayaan Melayu dalam dimensi ruang dan waktu yang dilaluinya. Dalam budaya Melayu, perempuan Universitas Sumatera Utara 194 memeiliki kedudukan sebagai mitra lelaki. Bahkan dalam menarik garis keturunan, orang Melayu berdasar kepada nasab garis keturunan dari pihak ayah dan ibu sekaligus, yang dalam istilah antropologis disebut dengan bilateral atau parental. Dalam Islam pun kedudukan wanita ini amatlah dihormati. Nabi Muhammad membawa syariat Islam agar umatnya menghargai kodrat wanita. Dalam sejarah di Timur Tengah sendiri, sebelum datangnya Islam, masyarakat di Tanah Arab sangat membenci anak perempuan. Ada beberapa contoh sahabat Nabi yang membunuh anak perempuannya di era sebelum datangnya Islam. Bait pertama yang terdiri dari baris satu, dua, tiga, dan empat, adalah menggambarkan keberadaan awal pertunjukan zapin. Kata-kata uang digunakan juga adalah kata yang khas terdapat dalam seni zapin seperti: zapin, salam, rentak, tahtum, dan sejenisnya. Untuk lebih mengesankan unsur daerah munculnya zapin ini, Zul Alinur menegaskan dengan kata-kata bahwa Zapin Puan ini adalah zapin yang menjadi milik anak orang-orang Medan. Jadi zapin ini memiliki kekhususan sendiri sebagai ikon, indeks, dan simbol dari kebudayaan masyarakat Melayu di Kota Medan. Sebagaimana diketahui bahwa Kota Medan juga adalah kota yang menjadi simbol budaya Melayu, walaupun pada perkembangannya muncul sebagai kota metropolitan yang multikultur, namun identitas Melayu tetap menjadi tumpuannya, terutama dalam industri budaya dan pariwisata. Bait ketiga menggambarkan tentang zapin sebagai sarana menyanyi dan menari, yang berfungsi untuk menghibur hati. Hilangkalah gundah gulana dan resah melalui zapin ini, sekali gus juga mengingat Sang maha Pencipta, yaitu Allah. Universitas Sumatera Utara 195 Kemudian jaga pula hubungan dengan sesama manusia dan makhluk lain. Ini makna yang terkandung dari bait tersebut. Kemudian pada bait berikutnya, makna yang ingin disampaikan oleh Zul Alinur sebagai pencipta lagu zapin ini adalah kembali lagi Zul Alinur sangat mencintai seni zapin. Konsep dan filsafat cinta itulah yang membuatnya menciptakan lagu-lagu zapin. Khusus dalam bait ini, sebagai seorang putra Melayu, Zl Alinur sadar betul akan pepatah Hang Tuah, ikon perwira Melayu dari Kesultanan Melaka, yaitu tak kan Melayu hilang di bumi. Dalam teks di atas, untuk menyesuaikan rima, ditambah dengan kata tak kan Melayu hilang di bumiku. Baris ini memberikan penegasan bahwa dengan kecintaan terhadap budaya senidiri yaitu budaya Melayu, maka akan lestarilah budaya Melayu itu untuk selama-lamanya di bawah bimbingan Allah. Demikian kira- kira tafsiran terhadap bait ini. Bait berikutnya menggunakan gaya bahasa repetisi, yaitu mengulangi frase zapin puan. Kemudian seperti pada bait kedua, bahwa Zapin Puan ini adalah zapinnya anak Medan, maka pada bait ini pengarang menciptakan kata yang sinonim dengan Meladan, yaitu Deli. Zapin Puan ini adalah zapinnya orang Deli. Medan adalah ikon budaya Melayu, sementara Deli itu sendiri memiliki pengertian yang meluas sebai kawasan Melayu Sumatera Timur, atau sekarang ini Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara. Istilah Deli ini amatlah dikenal di kalangan Dunia Melayu. Banyak istilah yang menggunakan kata Deli seperti Tanah Deli, Deli Spoorwij Maschapij DSM, Deli Rubber Planter Vereeniging, Melayu Deli, Kesultanan Deli, dan lain-lainnya. Ini Universitas Sumatera Utara 196 memberikan gambaran bahwa kawasan Deli itu sangat dikenal dan mewakili kawasan budaya Melayu Sumatera Timur. Pada bait terakhir, muncul kecintaan terhadap negara dan bangsa. Ini adalah bahagian dari nasionalisme yang terdapat dalam konsep dan aktivitas yang diserap Zul Alinur dari pendidikannya. Dalam teks ini terkandung makna bahwa dengan melestarikan budaya, maka negeri ini akan sentausa dan berjaya dalam membina pandangan hidup dalam kebudayaan, khususnya kesenian. Kuatnya bangsa Indonesia semestinya didukung oleh pelestarian kebudayaan termasuk zapin. Demikian kira-kira makna dari teks yang terkandung dalam Zapin Puan ini.

5.9 Zapin Perantau