104
baca dan huruf kapital. Siswa dengan nilai rendah merasa kesulitan dalam menuangkan ke dalam tulisan. Dia hanya bisa bercerita lewat lisan. Apalagi dalam
penggunaan tanda baca dan huruf kapital, dia merasa sangat sulit. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan dapat disimpulkan
bahwa pada siklus I, sebagian besar siswa berminat dan menyukai pembelajaran menulis kembali karangan narasi menggunakan metode IKP dengan media film
kartun. Siswa juga menyukai dan paham dengan film kartun yang dihadirkan. Walaupun demikian, masih terdapat siswa yang merasa kesulitan dalam menulis
kembali karangan narasi. Aspek yang menjadi hal yang tersulit adalah penggunaan tanda baca dan huruf kapital.
4.1.2.2.5 Hasil Dokumentasi
Pada siklus I, dokumentasi yang diambil difokuskan pada kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan gambar pada tiap-tiap siklus tetap
mengacu pada kegiatan pembelajaran, yaitu 1 pada saat siswa mengamati film kartun, 2 pada saat siswa mendiskusikan film kartun, 3 pada saat siswa
menulis kembali karangan, dan 4 pada saat guru membimbing siswa. Deskripsi gambar pada siklus I selengkapnya dipaparkan sebagai berikut.
105
Gambar 4.1 Aktivitas Siswa Mengamati Film Kartun pada Siklus I
Gambar 4.1 merupakan gambar saat siswa mengamati film kartun. Sebelum siswa melakukan kegiatan menulis kembali karangan narasi, terlebih
dahulu mereka mengamati film kartun. Guru mengkondisikan kelas setenang mungkin agar konsentrasi siswa baik. Pada gambar tersebut terlihat dengan jelas
aktivitas siswa saat mengamati film kartun. Ada siswa yang tenang namun ada juga siswa yang berbicara dengan temannya. Pada gambar 1, siswa yang duduk di
kursi depan memang memperhatikan film kartun dengan serius. Namun, tampak siswa yang duduk di bagian belakang bercanda dengan teman sebangkunya,
sehingga hal ini menganggu teman yang lainnya. 1
2
3 4
106
Hal serupa terlihat pada gambar 2, siswa yang duduk di kursi depan juga terlihat sedang berbicara dengan teman di sampingnya. Pada gambar 4, tampak
satu siswa tidak mengamati film kartun, dia malah menengok ke belakang. Kegiatan mengamati film kartun tetap berjalan dengan lancar meskipun ada
beberapa siswa yang masih bercanda sendiri. Keseriusan siswa saat melakukan kegiatan mengamati film kartun terlihat pada gambar 3, siswa melakukan kegiatan
mengamati film kartun dengan baik dan tenang, tidak diselingi dengan bercanda dan berbicara sendiri.
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa Mendiskusikan Film Kartun pada Siklus I
Gambar 4.2 merupakan gambar saat siswa mendiskusikan film kartun. Kegiatan dimulai dengan diskusi dalam kelompok, kemudian dilanjutkan dengan
1 2
3 4
107
diskusi antar kelompok. Gambar 1 dan 2 tampak dua siswa sedang mendiskusikan film kartun. Gambar 3 tampak siswa sedang berdiskusi dan bertanya kepada guru.
Pada siklus I ini diskusi berjalan cukup lancar, hanya saja siswa tertentu yang berani menyampaikan pendapatnya. Gambar 4 menunjukkan salah satu siswa
yang berani menyampaikan pendapatnya. Namun, siswa yang lainnya masih ada yang sibuk dengan pekerjaannya tiap-tiap. Oleh karena itu, sikap-sikap negatif
seperti ini harus dihilangkan saat siklus II.
Gambar 4.3 Aktivitas Menulis kembali dengan Metode IKP melalui Media Film Kartun pada Siklus I
Gambar 4.3 merupakan gambar aktivitas siswa menulis kembali dengan metode IKP melalui media film kartun. Pada gambar 1, siswa nampak serius
menulis kembali karangan narasi. Namun, ada satu siswa yang masih binggung 1
3 2
4
108
untuk memulai menulis kembali. Pada gambar 2, terdapat siswa yang menengok pekerjaan teman di sampingnya. Namun, temannya menutup hasil pekerjaan
miliknya. Sedangkan pada gambar 3, tampak beberapa sikap negatif siswa saaat menulis kembali karangan narasi yang, seperti siswa yang benggong dan siswa
yang diam melamun. Pada gambar 4, tampak keseriusan siswa dalam menulis kembali karangan narasi. Sikap seperti inilah yang diharapkan terjadi pada semua
siswa.
Gambar 4.4 Aktivitas Guru Membimbing Siswa
Gambar 4.4 merupakan gambar aktivitas guru membimbing siswa. Kegiatan membimbing ini dilakukan secara langsung kepada siswa maupun
secara umum yang bersifat perintah atau penjelasan. Guru membimbing secara 3
4 2
1
109
umum dilakukan di depan kelas agar setiap siswa dapat mendengarkan penjelasan guru. Seperti tampak pada gambar 1.
Pada gambar 3 guru mengarahkan kepada siswa secara individu. Membimbing siswa bagaimana cara menulis kembali karangan narasi berdasar
pada film kartun yang telah ditonton. Begitu juga pada gambar 2 dan 4 guru membimbing siswa secara dekat agar siswa merasa lebih nyaman saat bertanya
dan guru juga dapat membimbing secara baik sehingga siswa memahami apa yang diarahkan oleh guru.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa pada siklus I siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik
meskipun masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan kurang motivasi saat mengikuti pembelajaran. Hal ini dijadikan acuan bagi peneliti untuk
memperbaiki kembali pembelajaran siklus II agar hasil yang di dapatkan lebih baik.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I