51
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II
Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Hasil refleksi siklus 1 diperbaiki pada siklus II. Siklus II terdiri atas empat tahap yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini berdasarkan temuan hasil siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah 1 membuat perbaikan rencana
pembelajaran menulis kembali karangan narasi menggunakan metode IKP melalui media film kartun. Materi pembelajaran masih sama dengan siklus I. Namun
demikian, diupayakan siklus II ini dapat memperbaiki masalah atau meminimalkan kekurangan pada siklus I; 2 menyiapkan lembar observasi,
lembar catatan harian guru, lembar wawancara, sosiometri, dan alat potret untuk memperoleh data nontes siklus II, serta menyiapkan film kartun yang akan
digunakan sebagai media pembelajaran pada siklus II, 3 menyiapkan perangkat tes mengarang yang akan digunakan dalam evaluasi hasil belajar siklus II, 4
berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada siklus II.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda dengan tindakan pada siklus I. Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses pembelajaran
menulis kembali karangan narasi pada siklus II ini sesuai dengan tindakan dengan
52
perencanaan yang telah disusun. Tindakan ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap apersepsi, proses pembelajaran, dan tahap evaluasi.
1 Pertemuan Pertama
Tahap apersepsi yaitu tahap mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan proses pembelajaran menulis kembali karangan narasi. Dalam
tahap ini peneliti menanyakan pertanyaan pancingan mengenai karangan narasi yang telah dibuat, peneliti menyampaikan kompetensi yang harus dicapai siswa
pada hari itu, yaitu menulis kembali karangan narasi, peneliti juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan berlangsung.
Tahap proses pembelajaran atau kegiatan inti merupakan tahap melaksanakan kegiatan belajar mengajar menulis kembali karangan. Tahap proses
pada siklus ini, yaitu 1 peneliti menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I, peneliti mengajak siswa untuk mengevaluasi salah satu
hasil kerja siswa pada siklus I, sehingga siswa menjadi tahu kesalahan mereka dan dapat memperbaiki karangan dengan lebih baik; 2 peneliti menayangkan film
kartun lain yang berjudul “Doa untuk orang Tua”; 3 peneliti dan siswa mengulas film kartun tersebut secara singkat; 4 peneliti membagikan karangan narasi
tentang film kartun tersebut yang masih salah penggunaan tanda titik, koma, dan huruf kapital; 5 peneliti membentuk 4 kelompok yang berbeda dengan siklus I.
Selanjutnya, peneliti menugaskan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan contoh karangan tentang film kartun yang masih salah tersebut; dan 6 siswa
berlatih memperbaiki penggunaan tanda titik, koma, dan huruf kapital dalam karangan tersebut.
53
2 Pertemuan Kedua
Tahap apersepsi yaitu tahap mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan proses pembelajaran menulis kembali karangan narasi. Dalam
tahap ini peneliti menanyakan pertanyaan pancingan mengenai karangan yang telah dibuat, peneliti menyampaikan kompetensi yang harus dicapai siswa pada
hari itu, yaitu menulis kembali karangan narasi, peneliti juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan berlangsung.
Tahap proses pembelajaran atau kegiatan inti merupakan tahap melaksanakan kegiatan belajar mengajar menulis kembali karangan. Tahap proses
pada siklus ini adalah 1 sebelum siswa menulis kembali karangan narasi, peneliti menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I,
peneliti mengajak siswa untuk mengevaluasi salah satu hasil tulisan siswa pada siklus I, sehingga siswa menjadi tahu kesalahan mereka dan dapat menulis
kembali karangan dengan lebih baik. Selain itu, siswa diminta untuk memerhatikan lagi ejaan dan tanda baca, pilihan kata, kualitas isi, keefektifan
kalimat, dan kerapian tulisan; 2 peneliti menayangkan film kartun yang berjudul “Doa Makan”; 3 peneliti membentuk 4 kelompok yang masih sama dengan
pertemuan pertama. Peneliti menugaskan kepada tiap kelompok untuk menyusun kerangka karangan sesuai dengan film kartun kartun “Doa Makan”; 4 peneliti
menugaskan kepada setiap anak untuk menulis kembali karangan sesuai dengan film kartun “Doa Makan”.
54
Berikutnya, pada tahap evaluasi, peneliti dan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Evaluasi dilakukan dengan
mengevaluasi salah satu hasil menulis kembali karangan narasi.
3.1.2.3 Observasi