49
dilakukan di luar jam pelajaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sikap positif dan
negatif siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis kembali karangan narasi.
3.1.1.4 Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya atau rencana awal siklus II.
Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes dan nontes hasil observasi, hasil catatan harian guru, hasil wawancara, hasil sosiometri, dan hasil
dokumentasi foto yang telah dilakukan pada siklus I. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran yang
digunakan oleh peneliti dan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi
target nilai yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah– masalah yang timbul pada siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada
siklus II. Sedangkan kelebihan–kelebihan yang ada pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan.
Adapun target nilai ketuntasan belajar pada siklus I yang diterapkan peneliti, setelah didiskusikan dengan guru kelas yang bersangkutan harus
mencapai nilai ≥70. Apabila pada siklus I siswa belum mendapat nilai ≥70 maka
50
perlu diadakan perbaikan perencanaan pada siklus II, dengan harapan nilai pada siklus kedua akan meningkat dan perubahan tingkah laku siswa lebih baik.
Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus I dapat diungkapkan bahwa target penelitian belum tercapai. Hal ini dapat dilihat
dari hasil tes menulis kembali karangan narasi, siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar dengan nilai
≥70 sebanyak 5 siswa atau sebesar 25. Nilai rata-rata klasikal baru mencapai angka 65 atau kategori kurang.
Walaupun demikian, pembelajaran menulis kembali karangan narasi dengan metode IKP melalui media film kartun pada siklus I ini, banyak disukai
oleh siswa. Hal ini terlihat pada sikap siswa yang menunjukkan minat dan antusiasme untuk mengikuti pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat
menambah keterampilan siswa dalam menulis kembali karangan narasi menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil nontes yang diperoleh dari hasil observasi, catatan harian guru, sosiometrik, wawancara, dan dokumentasi foto, diperoleh hasil
terdapat beberapa siswa yang berperilaku negatif. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran menulis kembali karangan narasi
berlangsung, sehingga mengakibatkan pembelajaran berjalan kurang kondusif. Ada pula siswa yang melihat pekerjaan teman saat proses pembelajaran sedang
dilaksanakan. Hasil tindakan siklus I baik dari segi proses maupun dari segi hasil belum
memenuhi KKM dan persentase keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil tindakan pada siklus I.
51
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II