80
4.1.1.3 Aspek Kelengkapan Isi Karangan Narasi
Penilaian aspek kelengkapan isi karangan narasi difokuskan pada kelengkapan beberapa unsur, yaitu judul, alur, tokoh, dan latar. Hasil tes pada
aspek kelengkapan isi karangan narasi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Kembali Karangan Narasi Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kelengkapan Isi
Karangan Narasi
No Kategori Skor F Bobot Nilai Rata-rata Ketuntasan
1 Sangat baik 20 0
x 100 = 55
2 Baik 15 11 165 55
3 Cukup 10 7
70 35 4 Kurang
5 2 10 10
Jumlah
20 245 100
Pada tabel 4.4 ditunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor pada aspek kelengkapan isi karangan narasi dalam kategori baik sebanyak 11 siswa atau 55,
kategori cukup sebanyak 7 siswa atau 35, dan dalam kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 10. Nilai rata-rata kelas untuk aspek kelengkapan isi karangan
narasi pada prasiklus sebesar 61,25. Dengan demikian, secara umum dapat dijelaskan bahwa aspek kelengkapan isi karangan narasi pada kegiatan prasiklus
termasuk dalam kategori cukup dengan ketuntasan sebesar 55.
4.1.1.4 Aspek Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital
Penilaian aspek penggunaan tanda baca dan huruf kapital difokuskan pada penggunaan tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital dalam menulis
kembali karangan narasi. Hasil tes pada aspek penggunaan tanda baca dan huruf x
100 = 61,25
81
kapital dalam menulis kembali karangan narasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Tes Kemampuan Menulis Kembali Karangan Narasi Kegiatan Prasiklus pada Aspek Penggunaan Tanda Baca
dan Huruf Kapital
No Kategori Skor F Bobot Nilai Rata-rata Ketuntasan
1 Sangat baik 20 0
x 100 = 15
2 Baik 15 3
45 15
3 Cukup 10 12 120 60
4 Kurang 5 5
25 25
Jumlah
40 190 100 Pada tabel 4.5 ditunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor pada aspek
penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam kategori baik sebanyak 3 siswa atau 15, dalam kategori cukup sebanyak 12
siswa atau 60, dan dalam kategori kurang sebanyak 5 siswa atau 25. Nilai rata-rata kelas untuk aspek memusatkan
uraian pada objek yang ditulis siswa pada prasiklus sebesar 47,5 dan termasuk kategori kurang dengan ketuntasan sebesar 15.
Belum optimalnya kemampuan siswa menulis kembali karangan narasi pada kegiatan prasiklus tersebut menjadi koreksi sehingga memotivasi peneliti
untuk mendesain pembelajaran menulis kembali karangan narasi menggunakan metode IKP dengan media film kartun.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I