58
huruf, suku kata, kata, kalimat, dan paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis kembali karangan sederhana, dan menggunakan ejaan dan tanda baca
serta kosakata yang tepat, serta menumbuhkan kebiasaan siswa dalam menulis sejak dini.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang akan menjadi titik perhatian, yaitu variabel keterampilan siswa dalam menulis kembali karangan
narasi dan variabel penggunaan metode IKP dengan menggunakan media film kartun .
3.3.1 Keterampilan Menulis Kembali Karangan Narasi
Keterampilan menulis kembali yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis kembali karangan narasi. Keterampilan menulis
kembali karangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis kembali karangan narasi berdasarkan film kartun dengan
memerhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. Aspek penilaian yang digunakan terdiri atas kesesuaian karangan narasi dengan film kartun,
keruntututan cerita, kelengkapan karangan narasi, dan penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat.
Target tingkat keberhasilan dari setiap siswa ditetapkan jika terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis kembali karangan narasi. Siswa
diharapkan terampil menulis kembali karangan sesuai dengan kelima aspek
59
penilaian. Dalam penelitian tindakan kelas ini, siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran menulis kembali karangan apabila telah mencapai nilai ketuntasan
belajar klasikal sebesar 70.
3.3.2 Variabel Penggunaan Metode IKP dengan Menggunakan Media Film Kartun
Metode IKP hakikatnya adalah tiga metode yang dilaksanakan secara serentak yaitu imitasi peniruan, komprehensi pemahaman, dan produksi
hasil. Dalam penelitian ini, guru akan memberikan contoh kepada siswa sebagai acuan peniruan atau pijakan awal dalam memahami konsep dalam menulis
kembali karangan. Setelah terjadi proses pemahaman pada siswa maka guru melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu proses produksi, di mana siswa
melakukan proses menghasilkan produk dari amatan peniruan sebelumnya.
Media film kartun dalam penelitian ini merupakan media pengajaran yang dapat mengomunikasikan informasi lewat lambang verbal, visual, dan gerak.
Media film kartun yang digunakan dalam penelitian ini adalah film kartun yang bertema tentang kegiatan anak sehari-hari.
Tahap penerapan metode IKP dengan media film kartun, yaitu 1 peneliti menayangkan sebuah film kartun; 2 peneliti dan siswa mengulas film kartun
tersebut secara singkat; 3 peneliti menjelaskan materi mengenai contoh karangan dan penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat; 4 peneliti membagikan
karangan tentang film kartun tersebut yang masih salah ejaan dan tanda baca, pilihan kata, serta kalimatnya; 5 peneliti membentuk 4 kelompok kemudian
60
peneliti menugaskan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan contoh karangan tentang film kartun yang masih salah ejaan dan tanda baca; 6 siswa
berlatih memperbaiki penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata, serta kalimat dalan karangan tersebut; 7 peneliti menayangkan film kartun kedua dengan judul
yang berbeda; 8 masih dalam kelompok, peneliti menugaskan kepada tiap kelompok untuk menyusun kerangka karangan sesuai dengan film kartun tersebut;
dan 9 peneliti menugaskan kepada setiap anak untuk menulis kembali karangan sesuai dengan film kartun tersebut.
3.4 Indikator Kinerja