Hasil Observasi Hasil Nontes Siklus I

88 Tabel 4.10 Hasil Tes Kemampuan Menulis Kembali Karangan Narasi Kegiatan Siklus I pada Aspek Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital No Kategori Skor F Bobot Nilai Rata-rata Ketuntasan 1 Sangat baik 20 0 x 100 = 15 2 Baik 15 3 45 15 3 Cukup 10 16 160 80 4 Kurang 5 1 5 5 Jumlah 20 210 100 Pada tabel 4.10 ditunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor pada aspek penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam kategori baik sebanyak 3 siswa atau 15, dalam kategori cukup sebanyak 16 siswa atau 80, dan dalam kategori kurang sebanyak 1 siswa atau 5. Nilai rata-rata kelas untuk aspek penggunaan tanda baca dan huruf kapital pada siklus I sebesar 52,5 dan termasuk kategori kurang dengan ketuntasan sebesar 15.

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Hasil penelitian nontes pada siklus I ini didapatkan dari hasil observasi, catatan harian guru, sosiometrik, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut.

4.1.2.2.1 Hasil Observasi

Untuk mengetahui tingkah laku dan perubahan siswa selama pembelajaran menulis kembali karangan narasi pada siklus I, maka dilakukan observasi. Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti dan dibantu oleh x 100 = 52,5 89 guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia MI Muhammadiyah Purwodadi. Hal ini dilakukan supaya tindakan observasi ini dapat berjalan dengan lancar. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui respon tingkah laku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Segala kegiatan yang terjadi pada saat pembelajaran menulis kembali karangan narasi dapat diamati oleh peneliti beserta guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia dan hasil observasi dapat menunjukkan beberapa tingkah laku siswa. Selama dilaksanakan pembelajaran menulis kembali karangan narasi melalui metode IKP dengan media film kartun, tidak semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Jenis tingkah laku yang menjadi sasaran observasi yaitu 1 siswa memperhatikan penjelasan guru; 2 siswa antusias dan berperilaku aktif di dalam kelas dapat bekerja sama dalam kelompok, tidak gaduh, dan tidak menganggu teman; 3 siswa berani bertanya; 4 siswa merespon pertanyaan guru; 5 siswa menyukai dan paham dengan film kartun yang ditayangkan; 6 siswa tenang dalam menulis kembali karangan narasi. Tabel 4.11 Hasil Observasi Siklus I No Aspek yang Diamati SB B C K 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 80 20 2 Siswa antusias dan berperilaku aktif di dalam kelas dapat bekerja sama dalam kelompok, tidak gaduh, dan tidak menganggu teman 50 40 10 3 Siswa berani bertanya 35 45 20 90 4 Siswa merespon pertanyaan guru 55 45 5 Siswa menyukai dan paham dengan film kartun yang ditayangkan 75 25 6 Siswa tenang dalam menulis kembali karangan narasi 60 25 15 Aspek pertama yang diamati yaitu siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan kategori sangat baik sebanyak 16 siswa atau sebesar 80, sedangkan 4 siswa lainnya atau sebesar 20 termasuk kategori baik dalam aspek memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru, di antara mereka ada asyik berbicara dan ada juga yang diam menunduk. Selanjutnya, aspek kedua yang diamati yaitu siswa antusias dan berperilaku aktif di dalam kelas dapat bekerja sama dalam kelompok, tidak gaduh, dan tidak menganggu teman. Sebanyak 10 siswa atau 50 siswa yang masuk kategori baik dalam aspek ini. Selebihnya, 8 siswa atau 40 dalam kategori cukup, dan 2 siswa atau 20 dalam kategori kurang. Aspek ketiga yang diamati yaitu siswa berani bertanya. Siswa yang berani bertanya dengan kategori baik sebanyak 7 siswa atau 35, kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 45, kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 20. Siswa kelas III MI Muhammadiyah Purwodadi mempunyai karakter yang cukup bagus dalam pembelajaran di kelas, khususnya dalam aspek ini. Namun, masih ada 4 siswa yang sama sekali belum berani bertanya, mereka cenderung diam. Selanjutnya, aspek keempat yaitu siswa merespon pertanyaan guru. Sebanyak 11 siswa atau 55 yang masuk kategori baik dan sebanyak 9 anak atau 45 yang 91 masuk kategori cukup dalam aspek ini. Siswa yang kurang merespon pertanyaan guru dikarenakan mereka kurang konsentrasi dalam pembelajaran. Aspek kelima yaitu siswa menyukai dan paham dengan film kartun yang ditayangkan. Sebanyak 15 siswa atau 75 siswa masuk kategori sangat baik dalam aspek menyukai dan paham dengan film kartun yang ditayangkan. Sisanya, sebanyak 5 siswa atau 25 masuk kategori baik dalam aspek ini. Siswa sangat antusias dengan media film kartun yang ditayangkan. Semangat mereka dalam mengikuti pembelajaran menulis kembali karangan narasi tampak besar. Selanjutnya, aspek terakhir yaitu siswa tenang dalam menulis kembali karangan narasi. Siswa yang tenang dalam menulis kembali karangan narasi dengan kategori baik sebanyak 12 siswa atau 60, sebanyak 5 siswa atau 25 masuk kategori cukup, dan sebanyak 3 siswa atau 15 masuk kategori kurang. Siswa- siswa yang kurang tenang dalam menulis kembali karangan narasi, dikarenakan mereka belum paham dan ingin melihat hasil teman lainnya. Berdasarkan pengamatan secara menyeluruh, peneliti dapat menyimpulkan bahwa masih banyak siswa yang melakukan perilaku negatif. Masih terdapat siswa yang belum bisa menyesuaikan pola pembelajaran yang ditetapkan oleh guru. Keadaan seperti ini merupakan masalah yang harus segera diperbaiki oleh peneliti. Rencana pembelajaran pada siklus selanjutnya perlu dimatangkan lagi. Peneliti akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran agar lebih baik lagi dan menghilangkan sikap-sikap negatif siswa, dan mengajak siswa untuk lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran. 92

4.1.2.2.2 Hasil Catatan Harian Guru

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kerangka Karangan Melalui Metode Mind Mapping (PTK Pada Siswa Kelas V MI Hidayatul Ikhwan, Kec. Rumpin, Kab. Bogor)

0 7 8

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE SCRAMBLE DENGAN MEDIA GAMBAR Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Dengan Penerapan Metode Scramble Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Beji kecamatan Tulung kabupaten Klat

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI KARANGAN NARASI DENGAN METODE IKP (IMITASI, KOMPREHENSI, DAN PRODUKSI) MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH PURWODADI TEMBARAK TEMANGGUNG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 5 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SITIADI.

1 23 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 208

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN DI KELAS V MI MUHAMMADIYAH KRAMAT

0 0 13