11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Beberapa penelitian mengenai keterampilan menulis karangan narasi telah banyak dilakukan di antaranya oleh Ikeguchi 1997, Rizki 2007, Fitriyani
2008, Wijiartiningsih 2008, dan Turmiasih 2010 .
Ikeguchi 1997 menulis artikel yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional. Judul artikel itu adalah
Pengajaran Keterampilan Menulis Terpadu . Keterampilan menulis dalam
penelitian ini menggunakan teknik terpadu antara membaca, berbicara, mendengarkan, dan menulis. Teknik terpadu ini terbukti berhasil dalam
mengajarkan keterampilan meringkas, menguraikan, dan mengungkapkan pendapat melalui media tulis. Berdasar pada hasil penelitian ini terbukti
keterampilan menulis melalui teknik terpadu dengan aspek bahasa yang lain memungkinkan siswa untuk menulis dengan bebas. Selain itu, teknik ini
memberikan sentuhan perasaan kepada siswa untuk dapat menghasilkan tulisan yang diharapkan benar-benar dinamis di tingkat mereka.
Persamaan penelitian yang dilakukan Ikeguchi dengan penelitian peneliti adalah sama-sama mengaji aspek menulis. Namun, Ikeguchi meneliti lebih
kompleks keterampilan ini, yang meliputi keterampilan meringkas, menguraikan, dan mengungkapkan pendapat melalui media tulis. Keterampilan menulis yang
peneliti pilih sebagai objek penelitian adalah keterampilan menulis kembali karangan narasi. Perbedaan yang lain adalah penelitian Ikeguchi yang
12
menggunakan teknik terpadu, sedangkan penelitian peneliti menggunakan metode IKP.
Skripsi Rizki 2007, judul penelitian adalah Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan secara Terbimbing melalui Media Simulasi Unik Tematik pada
Siswa Kelas III SD 03 Ungaran. Hasilnya ada peningkatan sebesar 9,72 setelah
siswa kelas III SD Negeri 03 Ungaran mengikuti pembelajaran menulis karangan secara terbimbing melalui media stimulasi unik bertematik. Keterampilan siswa
dalam menulis karangan pada siklus I mencapai nilai rata-rata klasikal sebesar 69,96 sedangkan pada siklus II mencapai nilai rata-rata klasikal sebesar 76,76
dalam enam aspek menulis karangan. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah sama-
sama membahas tentang menulis karangan narasi dan menggunakan jenis penelitian yang sama, yakni PTK. Adapun yang menjadi pembeda terletak pada
pembelajaran, yaitu Rizki menggunakan metode pelatihan terbimbing sedangkan peneliti menggunakan metode IKP. Selain itu, media yang digunakan juga
berbeda, Rizki menggunakan media simulasi unik bertematik sedangkan peneliti menggunakan media film kartun.
Fitriyani 2008 judul penelitiannya adalah Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik
Clustering Kata pada Siswa Kelas III SDN 1 Temanggung II Kabupaten Temanggung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik clustering kata dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa. Hal ini terbukti dari
data hasil penelitian pada siklus I mempunyai rata-rata 70,76 dan meningkat
13
menjadi 82,45 pada siklus II. Dengan nilai rata-rata 82,45 pada siklus II menempati skala nilai baik. Hal ini menunjukkan peningkatan 11,68 atau 7,62
dari siklus I. Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah sama-sama
membahas tentang menulis karangan narasi dan menggunakan jenis penelitian yang sama, yakni PTK. Adapun yang menjadi pembeda terletak pada
pembelajaran, yaitu Fitriyani menggunakan pengalaman pribadi siswa sebagai bahan menulis dan juga menerapkan teknik clustering kata sedangkan peneliti
menggunakan metode IKP dengan media film kartun. Skripsi Wijiartiningsih 2008 dengan judul Peningkatan Keterampilan
Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Gambar Berseri Berdasarkan Pendekatan Komunikatif pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Pecekelan Kabupaten
Wonosobo Tahun Ajaran 20072008. Hasilnya adalah pembelajaran menulis
karangan narasi dengan menggunakan gambar berseri berdasarkan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Nilai rata-rata kelas
pada tahap pratindakan sebesar 55,9 dan mengalami peningkatan sebesar 11,6 menjadi sebesar 67,5 pada siklus I. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata
meningkat sebesar 15,9 menjadi 83,4 . Yang menjadi persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas tentang menulis karangan narasi dan
menggunakan jenis penelitian yang sama, yakni PTK. Adapun yang menjadi pembeda, yaitu terletak pada media yang digunakan, peneliti menggunakan media
film kartun.
14
Turmiasih 2010 judul penelitiannya adalah Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Berdasarkan Teks Wawancara dengan Teknik Reseptif Produktif
pada Siswa Kelas X-1 SMA Muhammadiyah Bumiayu . Hasil yang diperoleh
cukup memuaskan. Secara umum siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran menulis karangan narasi, pada siklus I nilai rata-rata sebesar 73,76
sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 79,77. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 6,01 sebesar 8,15. Berdasaarkan hasil nontes menunjukkan
adanya perubahan perilaku siswa ke arah positif. Siswa menjadi lebih semangat, antusias, dan senang dalam pembelajaran menulis narasi berdasarkan teks
wawancara dengan teknik reseptif produktif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah menggunakan jenis penelitian yang sama, yakni PTK.
Adapun yang menjadi pembeda terletak pada pembelajaran, yaitu Turmiasih menggunakan teknik reseptif produktif sedangkan peneliti menggunakan metode
IKP. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai
keterampilan menulis karangan narasi sudah banyak dilakukan. Penelitian- penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
narasi siswa. Para peneliti telah menggunakan teknik, metode, maupun media yang bervariasi dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi
siswa. Meskipun penelitian tentang keterampilan menulis karangan narasi siswa
telah banyak dilakukan, peneliti tetap menganggap bahwa penelitian ini penting dan perlu terus dilakukan. Hal ini dilakukan karena keterampilan menulis
15
karangan narasi siswa hingga saat ini masih sangat rendah, belum memuaskan, dan masih perlu disempurnakan. Selain itu, penelitian dilakukan untuk
menemukan berbagai alternatif metode, teknik, atau media dalam membelajarkan keterampilan menulis khususnya menulis kembali karangan narasi. Oleh karena
itu, peneliti melakukan penelitian peningkatan kemampuan menulis kembali karangan narasi menggunakan metode IKP melalui media film kartun.
2.2 Landasan Teoretis