Refleksi Siklus I Hasil Penelitian Siklus I

109 umum dilakukan di depan kelas agar setiap siswa dapat mendengarkan penjelasan guru. Seperti tampak pada gambar 1. Pada gambar 3 guru mengarahkan kepada siswa secara individu. Membimbing siswa bagaimana cara menulis kembali karangan narasi berdasar pada film kartun yang telah ditonton. Begitu juga pada gambar 2 dan 4 guru membimbing siswa secara dekat agar siswa merasa lebih nyaman saat bertanya dan guru juga dapat membimbing secara baik sehingga siswa memahami apa yang diarahkan oleh guru. Berdasarkan hasil dokumentasi yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa pada siklus I siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik meskipun masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan kurang motivasi saat mengikuti pembelajaran. Hal ini dijadikan acuan bagi peneliti untuk memperbaiki kembali pembelajaran siklus II agar hasil yang di dapatkan lebih baik.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus I dapat diungkapkan bahwa target penelitian belum tercapai. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes menulis kembali karangan narasi, siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥70 sebanyak 5 siswa atau sebesar 25. Nilai rata-rata klasikal baru mencapai angka 65 atau kategori kurang. Nilai ini masih di bawah target yaitu 70 atau berkategori baik. Permasalahan ini disebabkan karena siswa kurang memahami penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Kurangnya 110 kemampuan siswa dalam aspek kesistematisan isi karangan dan kelengkapan isi karangan juga menjadi faktor rendahnya nilai rata-rata pada siklus I ini. Pada siklus I ini menunjukkan kelemahan siswa dalam menulis kembali karangan narasi adalah pada kedua aspek tersebut. Hal ini akan diatasi dengan baik, yaitu dengan membantu siswa untuk memahami ketiga aspek tersebut. Salah satu langkah agar siswa dapat memahami aspek ejaan dan tanda baca maka dalam pemberian contoh karangan narasi, yang sebelumnya hanya contoh karangan narasi saja. Pada siklus II guru akan memberikan contoh karangan narasi yang masih salah dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Dengan demikian diharapkan siswa semakin paham dengan penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat. Sedangkan dalam aspek kesistematisan dan kelengkapan isi karangan maka siswa harus diajarkan mengenai kesistematisan dan kelengkapan isi karangan dengan baik pada siklus II. Walaupun demikian, pembelajaran menulis kembali karangan narasi dengan metode IKP melalui media film kartun pada siklus I ini, banyak disukai oleh siswa. Hal ini terlihat pada sikap siswa yang menunjukkan minat dan antusiasme untuk mengikuti pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam menulis kembali karangan narasi menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil nontes yang diperoleh dari hasil observasi, catatan harian guru, sosiometrik, wawancara, dan dokumentasi foto, diperoleh hasil terdapat beberapa siswa yang berperilaku negatif. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran menulis kembali karangan narasi 111 berlangsung, sehingga mengakibatkan pembelajaran berjalan kurang kondusif. Ada pula siswa yang melihat pekerjaan teman saat proses pembelajaran sedang dilaksanakan. Agar mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti maka kesulitan-kesulitan tersebut dicari jalan keluarnya untuk diterapkan pada saat pembelajaran berikutnya. Jalan keluar tersebut yaitu guru memberikan motivasi pada siswa serta membuat suasana lebih santai agar dapat mengurangi ketegangan siswa dan guru lebih kreatif untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan supaya siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyiapkan hadiah agar siswa lebih bersemangat untuk meraih nilai yang lebih baik, dan guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat menulis kembali karangan narasi pada siklus I supaya siswa tidak mengulangi kesalahannya lagi pada siklus berikutnya, guru menambah alokasi waktu dalam menulis kembali karangan narasi. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis kembali karangan narasi dengan metode IKP melalui media film kartun. Dalam pembelajaran siklus II, siswa diharapkan mampu memperoleh hasil rata-rata yang ditargetkan sebesar 70. Berbagai perbaikan yang telah direncanakan sebelum melakukan pembelajaran pada siklus II diharapkan dapat memperbaiki nilai pada siklus II. Kerjasama dengan guru pelajaran dan juga keakraban dengan siswa juga akan ditingkatkan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar pembelajaran dapat dilakukan lebih santai dan terarah. Siswa dapat belajar dengan santai dan motivasi tinggi yang diberikan guru. 112 Hasil refleksi pada siklus I, baik dari data tes maupun nontes belum mencapai hasil maksimal. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki hasilnya pada siklus II, sehingga target yang diharapkan dapat tercapai.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Tindakan tersebut dilaksanakan karena pada siklus I hasil menulis kembali deskripsi siswa kelas III MI Muhammadiyah Purwodadi masih dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 65. Hasil tersebut belum memenuhi target minimal ketuntasan yang ditentukan yaitu 70 atau berkategori baik. Selain itu, masih ditemukan perilaku negatif siswa dalam pembelajaran menulis kembali karangan narasi. Dengan demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil menulis kembali karangan narasi siklus I. Perbaikan pada siklus II dilaksanakan dengan rencana yang lebih matang daripada siklus I. Salah satunya yang berkaitan dengan rencana pembelajaran. Melalui usaha tersebut, diharapkan hasil penelitian meningkat dari kategori cukup menjadi kategori baik. Meningkatnya nilai ini disertai pula dengan adanya perubahan perilaku siswa yang lebih positif dalam mengikuti pembelajaran menulis kembali karangan narasi dengan metode IKP melalui media film kartun. Hasil selengkapnya pada siklus II diuraikan secara rinci berikut ini.

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kerangka Karangan Melalui Metode Mind Mapping (PTK Pada Siswa Kelas V MI Hidayatul Ikhwan, Kec. Rumpin, Kab. Bogor)

0 7 8

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE SCRAMBLE DENGAN MEDIA GAMBAR Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Dengan Penerapan Metode Scramble Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Beji kecamatan Tulung kabupaten Klat

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI KARANGAN NARASI DENGAN METODE IKP (IMITASI, KOMPREHENSI, DAN PRODUKSI) MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH PURWODADI TEMBARAK TEMANGGUNG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 5 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SITIADI.

1 23 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 208

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN DI KELAS V MI MUHAMMADIYAH KRAMAT

0 0 13