Aspek Mengamati Keterampilan Proses Sains Siswa

96 Analisis perolehan skor tiap aspek dan sub aspek KPS ke dalam kualitas ketagori dapat dilihat pada Lampiran 11. Hasil analisis keterampilan proses sains siswa dalam setiap aspek dan sub aspek yang diperoleh dari observasi secara keseluruhan dijabarkan dalam pembahasan berikut.

a. Aspek Mengamati

Aspek pertama yang diamati dari keterampilan proses sains siswa yaitu aspek mengamati. Aspek mengamati yang diobservasi terdiri dari empat sub aspek. Rubrik yang digunakan untuk menilai keterampilan aspek mengamati pada praktikum pertama sama dengan rubrik pada praktikum kedua. Rubrik keterampilan proses sains siswa pada aspek mengamati dapat dilihat pada Lampiran 6. Data penilaian aspek mengamati yang diperoleh dari para observer selanjutnya diolah untuk mengetahui kualitas kategori keterampilan aspek mengamatinya. Data perolehan skor keterampilan proses sains untuk setiap sub aspek mengamati pada praktikum pertama dan kedua ditunjukkan pada Gambar 7. 97 Gambar 7. Hasil Analisis Skor Aspek Mengamati, I Sub Aspek Menggunakan Alat dengan Tepat, II Sub Aspek Menggunakan Bahan dengan Tepat, III Sub Aspek Melakukan Pengamatan Terkait dengan Kegiatan Praktikum yang Dilakukan, IV Sub Aspek Melakukan Pencatatan Data Hasil Observasi Sub aspek keterampilan mengamati yang pertama yaitu keterampilan menggunakan alat dengan tepat. Perolehan skor untuk sub aspek ini diperoleh dari hasil pengamatan observer secara langsung saat kegiatan praktikum. Siswa mendapatkan skor penilaian maksimal jika menggunakan alat sesuai dengan fungsi, prosedur dan keamanan penggunaan alat. Dari kedua praktikum yang dilakukan, peralatan yang disediakan jumlahnya terbatas, sehingga tidak semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk menggunakan seluruh peralatan yang sudah disediakan. Biasanya siswa melakukan pembagian tugas kelompok, dimana ada siswa yang bertugas mengambil alat, bahan, mencatat data pengamatan dan lain sebagainya. Karena keterbatasan alat tersebut, maka penilaian sub aspek ini untuk semua anggota 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 I II III IV Nil ai X Sub Aspek Mengamati Praktikum I Praktikum II Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 98 kelompok disamaratakan, kecuali untuk siswa yang benar-benar tidak menggunakan peralatan sama sekali selama kegiatan praktikum padahal tidak sedang melakukan tugas kelompok maupun siswa yang menggunakan alat tetapi masih salah. Pada praktikum pertama, peralatan yang digunakan yaitu gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi dan kertas indikator universal. Berdasarkan hasil pengamatan, total perolehan skor untuk 31 orang siswa pada sub aspek ini adalah 122 dan rata-ratanya yaitu 3,94 dimana skor tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa terampil dalam menggunakan alat sesuai dengan fungsi, prosedur dan keamanan penggunaan alat. Hal ini berkaitan dengan demonstrasi pendahuluan yang dilakukan oleh guru sebelum kegiatan praktikum dimulai, yaitu guru memberikan contoh bagaimana cara menggunakan pipet dan kertas indikator universal dengan benar. Selain itu, keterampilan menggunakan tabung reaksi, gelas kimia dan gelas ukur sudah dimiliki masing-masing siswa, sehingga guru tidak lagi memberikan contoh dalam penggunaan alat tersebut. Pada praktikum kedua, peralatan yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes dan kertas indikator universal. Berdasarkan hasil pengamatan, total perolehan skor untuk 31 orang siswa pada sub aspek ini mengalami penurunan dari skor pada praktikum pertama yaitu menjadi 120 dan rata-ratanya 3,87. Namun, setelah diolah skor tersebut masih masuk dalam kategori “Sangat Baik ”. Penurunan skor pada sub aspek ini terjadi karena beberapa siswa salah dalam menggunakan pipet. Kesalahan terjadi karena siswa memencet karet pipet 99 saat pipet sudah dicelupkan pada larutan yang ingin diambil, seharusnya karet pipet dipencet sebelum ujung pipet dicelupkan pada larutan. Hal ini membuat ada udara yang masuk ke dalam pipet, sehingga membuat penggunaan pipet tetes tidak maksimal. Padahal saat kegiatan praktikum pertama, guru sudah melakukan demonstrasi pendahuluan dan memberikan arahan tentang bagaimana cara penggunaan pipet tetes yang benar. Sub aspek keterampilan yang kedua dalam aspek mengamati adalah keterampilan menggunakan bahan dengan tepat. Rubrik sub aspek ini sama untuk kedua praktikum. Siswa mendapatkan skor penilaian maksimal jika menggunakan bahan sesuai dengan fungsi, petunjuk takaran pada LKS, dan keamanan penggunaan bahan. Dari kedua praktikum yang dilakukan, peralatan yang disediakan jumlahnya terbatas, sehingga tidak semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk mengambil bahan yang sudah disediakan. Selain itu, bahan yang digunakan tidak terlalu banyak terutama untuk praktikum kedua. Biasanya siswa melakukan pembagian tugas kelompok, dimana ada siswa yang bertugas mengambil alat, bahan, mencatat data pengamatan dan lain sebagainya. Karena keterbatasan alat dan bahan tersebut, maka penilaian sub aspek ini untuk semua anggota kelompok disamaratakan, kecuali untuk siswa yang salah dalam mengambil bahan praktikum. Perolehan skor untuk sub aspek ini diperoleh dari hasil pengamatan observer secara langsung saat kegiatan praktikum. Pada praktikum pertama, bahan yang digunakan yaitu larutan CH 3 COOH 0,1 M, larutan CH 3 COONa 0,1 M, larutan HCl 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan H 2 SO 4 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, dan akuades. Berdasarkan hasil pengamatan, 100 total perolehan skor untuk 31 orang siswa pada sub aspek ini adalah 118 dan rata- ratanya 3,81 dimana skor tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan pengamatan terdapat siswa yang salah dalam mengambil bahan karena kurang memperhatikan petunjuk LKS. Namun, sebagian besar siswa sudah paham tentang bagaimana fungsi masing-masing bahan, takaran yang dibutuhkan sesuai LKS dan keamanan dalam penggunaa bahan tersebut. Perolehan skor tersebut erat kaitannya dengan demonstrasi pendahuluan yang dilakukan oleh guru, dimana guru memberikan arahan tentang fungsi, takaran dan juga keamanan penggunaan bahan. Selain itu, dalam LKS semua kelompok praktikum sudah dilengkapi dengan keterangan takaran masing-masing bahan yang harus digunakan. Berikut ini adalah cuplikan petunjuk penggunaan bahan praktikum pada langkah kerja prediksi dan observasi yang sudah diperbaiki.  Kegiatan Prediksi 1. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M, kemudian tambahkan 10 mL larutan CH 3 COONa 0,1 M. 2. Ukurlah pH campuran dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 3. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi A, B dan C dengan 5 mL campuran nomor 1 di atas. 4. Tambahkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi A. 5. Ukurlah pH campuran dalam tabung reaksi A dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 101 6. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan HCl 0,1 M, kemudian tambahkan 10 mL larutan NaCl 0,1 M. 7. Ukurlah pH campuran dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 8. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi X, Y dan Z dengan 5 mL campuran nomor 6 di atas. 9. Tambahkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi X. 10. Ukurlah pH campuran dalam tabung reaksi X dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.  Kegiatan Observasi 1. Tambahkan 2 tetes larutan H 2 SO 4 0,1 M ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 2. Tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi C, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 3. Tambahkan 2 tetes larutan H 2 SO 4 0,1 M ke dalam tabung reaksi Y, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 4. Tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi Z, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 102 Takaran bahan yang dipakai untuk praktikum pertama berbeda dengan takaran yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru. Hal ini karena cara kerja pada praktikum pertama sudah diperbaiki, sehingga takaran bahan juga disesuiakan dengan LKS terbaru. Pada saat kegiatan praktikum berlangsung, tidak semua anggota kelompok mengambil bahan karena keterbatasan alat. Biasanya hanya 2 – 3 orang saja yang bertugas mengambil bahan, sedangkan yang lainnya memberikan instruksi kepada teman kelompoknya terkait berapa takaran bahan yang harus digunakan. Pada praktikum kedua, bahan yang digunakan adalah larutan NH 3 X M dan larutan HCl 0,1 M. Berdasarkan pengamatan, perolehan skor total pada sub aspek ini adalah 124 dan rata-ratanya yaitu 4, dimana skor tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Terjadi peningkatan skor pada sub aspek ini jika dibandingkan dengan skor praktikum pertama. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa sudah dapat menggunakan bahan sesuai dengan fungsi, petunjuk takaran pada LKS dan keamanan penggunaan bahan. Sebelum praktikum dimulai guru terlebih dahulu memberikan arahan kepada siswa tentang penggunaan bahan praktikum sesuai dengan fungsi dan takaran yang tepat. Selain itu, dalam LKS juga sudah dilengkapi keterangan takaran masing-masing bahan yang harus digunakan siswa. Berikut ini adalah cuplikan petunjuk penggunaan bahan praktikum pada langkah kerja prediksi dan observasi yang sudah diperbaiki.  Kegiatan Prediksi 103 1. Isilah gelas kimia dengan 5 mL larutan NH 3 X M konsentrasi belum diketahui dengan menggunakan gelas ukur, kemudian tambahkan 5 mL larutan HCl 0,1 M. 2. Ukurlah pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.  Kegiatan Observasi 1. Isilah gelas kimia dengan 5 mL HCl 0,1 M. 2. Tambahkan 3 mL larutan NH 3 X M, kemudian ukurlah pH campuran tersebut. 3. Tambahkan 3 mL lagi NH 3 X M ke dalam gelas kimia, kemudian ukurlah pH-nya. 4. Ulangi langkah tersebut dengan menambah volume NH 3 X M sesuai tabel data pengamatan. Pada praktikum kedua, pembagian tugas dalam mengambil bahan lebih merata dalam satu kelompok praktikum karena bahan larutan NH 3 sudah disediakan di meja tiap kelompok. Selain itu, pipet dan gelas ukur yang disediakan tiap kelompok masing-masing berjumlah dua buah sehingga memudahkan siswa dalam melaksanakan tugasnya. Takaran bahan yang dipakai untuk praktikum berbeda dengan takaran yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru. Hal ini karena cara kerja pada praktikum kedua sudah diubah, sehingga takaran bahan juga disesuiakan dengan LKS terbaru. Sub aspek keterampilan yang ketiga dalam aspek keterampilan mengamati adalah melakukan pengamatan terkait dengan kegiatan demonstrasi yang 104 dilakukan. Rubrik sub aspek tersebut untuk kedua praktikum adalah sama. Siswa mendapatkan skor penilaian maksimal jika melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS dan arahan dari guru. Keterampilan mengamati yang dinilai adalah keterampilan siswa dalam mengamati perubahan warna kertas indikator universal yang digunakan untuk menentukan trayek pH dari larutan yang diuji. Berdasarkan pengamatan pada praktikum pertama, perolehan skor total pada sub aspek ini adalah 124 dan rata-ratanya yaitu 4, dimana skor tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa melakukan pengamatan sesuai petunjuk pada LKS dan arahan dari guru. Pada praktikum pertama, hal-hal yang perlu diamati yaitu pH awal campuran larutan CH 3 COOH 0,1 M dan CH 3 COONa 0,1 M. Pengamatan juga dilakukan pada perubahan pH campuran larutan CH 3 COOH dan CH 3 COONa, bila campuran tersebut ditambah 5 mL akuades, 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M, dan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M. Perubahan pH campuran tersebut dapat diamati dari kertas indikator universal yang digunakan. Selain itu, siswa juga mengamati pH awal campuran larutan NaCl 0,1 M dan HCl 0,1 M. Pengamatan juga dilakukan pada perubahan pH campuran larutan NaCl dan HCl, bila campuran tersebut ditambah 5 mL akuades, 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M, dan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M. Berdasarkan data pengamatan observer, seluruh siswa melakukan pengamatan pH awal dan perubahan pH kedua jenis campuran melalui kertas indikator universal yang digunakan. Pengamatan yang dilakukan oleh siswa sudah sesuai dengan petunjuk LKS dan arahan dari guru sebelum melakukan praktikum. Petunjuk untuk siswa dalam melakukan pengamatan perubahan warna kertas 105 indikator universal untuk menentukan pH larutan sudah tercantum pada langkah kerja kegiatan prediksi dan observasi dalam LKS praktikum yang sudah diperbaiki. Pada praktikum yang kedua, hal yang perlu diamati oleh siswa yaitu perubahan warna pada kertas indikator universal, dimana kertas indikator tersebut berfungsi untuk menunjukkan trayek pH tertentu. Pada praktikum kedua ini, siswa mengukur pH campuran 5 mL larutan HCl 0,1M dengan larutan NH 3 yang konsentrasinya belum diketahui. Dalam praktikum tersebut larutan NH 3 X M yang ditambahkan ke dalam 5 mL larutan HCl 0,1M volumenya dibuat bervariasi, sehingga siswa harus mengamati perubahan pH campuran dengan variasi volume larutan NH 3 X M. Volume larutan NH 3 X M yang ditambahkan sudah tercantum dalam LKS pada bagian tabel hasil pengamatan. Berdasarkan pengamatan, perolehan skor total pada sub aspek ini adalah 119 dan rata-ratanya yaitu 3,84, dimana skor tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik ”. Skor sub aspek tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan praktikum yang pertama. Hal ini dikarenakan terdapat satu kelompok yang melakukan pengamatan tetapi tidak sesuai dengan petunjuk LKS. Kelompok tersebut hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja dan tidak memperhatikan petunjuk LKS praktikumnya. Di awal kegiatan praktikum kedua, guru sudah menjelaskan kepada siswa bahwa mereka harus menambahkan larutan NH 3 X M ke dalam larutan HCl dengan variasi volume yang berbeda-beda. Saat mejelaskan hal tersebut, guru meminta seluruh siswa untuk menyimak LKS-nya masing-masing. Namun, 106 ternyata ada satu kelompok yang hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja dan tidak memperhatikan petunjuk LKS. Hal ini menyebabkan volume larutan NH 3 X M yang ditambahkan tidak sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Akibatnya, siswa salah dalam memperhatikan perubahan warna pada kertas indikator universal. Sub aspek keempat dalam aspek keterampilan mengamati adalah melakukan pencatatan data hasil observasi. Rubrik sub aspek tersebut sama untuk kedua praktikum yang dilakukan. Siswa mendapatkan nilai maksimal jika melakukan pencatatan data sesuai dengan hasil observasi secara lengkap. Pada sub aspek ini, tidak semua anggota kelompok mendapatkan kesempatan dalam mencatat hasil praktikum karena tiap kelompok hanya diberi satu LKS saja, sehingga tugas mencatat biasanya dilakukan oleh 2 atau 3 anggota kelompok. Siswa yang lain bertugas untuk mengambil bahan, mencari referensi untuk menjawab pertanyaan atau membuat grafik. Hal tersebut membuat penilaian sub aspek melakukan pencatatan data observasi untuk semua anggota kelompok disamaratakan. Apabila siswa melakukan pembagian tugas dimana pencatatan dilakukan oleh beberapa orang saja, maka anggota kelompok lain yang tidak mencatat juga mendapatkan nilai yang sama dengan anggota kelompok yang bertugas mencatat tersebut. Berdasarkan pengamatan observer, perolehan skor sub aspek melakukan pencatatan data hasil observasi pada praktikum pertama dan praktikum kedua adalah 124 dan rata-ratanya yaitu 4. Skor tersebut menunjukkan bahwa kategori sub aspek melakukan pencatatan data hasil observasi adalah “Sangat Baik”. Selain 107 itu, dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa melakukan pencatatan data sesuai dengan hasil observasi mereka masing-masing secara runtut dan lengkap. Masing-masing kelompok praktikum hanya diberikan satu LKS saja, sehingga pencatatan data dilakukan oleh beberapa orang secara bergantian. Pada praktikum pertama dan praktikum kedua, data pH yang ditunjukkan kertas indikator universal dicatat dalam tabel hasil pengamatan, tabel tersebut sudah dicantumkan di dalam LKS praktikum. Secara umum, dari enam kelompok baik pada praktikum pertama maupun praktikum kedua sudah melakukan pencatatan data sesuai dengan hasil observasi mereka masing-masing secara runtut dan lengkap. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan siswa dalam LKS tiap kelompok yang sudah diisi secara lengkap dan sesuai tempatnya. Pada tabel hasil pengamatan tersebut siswa tinggal mengisikan data perubahan pH larutan ketika ditambah dengan asam, basa maupun diencerkan. Berdasarkan hasil analisis sub aspek mengamati di atas dapat diketahui bahwa keempat sub aspek mengamati masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat menggunakan alat dan bahan dengan tepat. Siswa juga sudah dapat melakukan pengamatan terkait dengan kegiatan praktikum yang dilakukan serta dapat mencatat data hasil observasi dengan benar. Meskipun skor sub aspek menggunakan alat dan melakukan pengamatan terkait dengan kegiatan praktikum pada praktikum kedua mengalami penurunan, tetapi penurunan skor tersebut tidak terlalu drastis.

b. Aspek Memprediksi