52
dapat diketahui kualitas kategori keterampilan proses sains siswa pada setiap aspeknya. Hasil analisis kualitas kategori keterampilan proses sains siswa pada
setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Nilai dan Kualitas Kategori Keterampilan Proses Sains Siswa setiap Aspek
No Aspek KPS
Praktikum I Praktikum II
Nilai X Kategori
Nilai X Kategori
1 Mengamati
3,93 Sangat Baik
SB 3,92
Sangat Baik SB
2 Memprediksi
2,32 Cukup C
2,96 Baik B
3 Menginvestigasi
3,85 Sangat Baik
SB 3,86
Sangat Baik SB
4 Menganalisis
3,69 Sangat Baik
SB 3,70
Sangat Baik SB
5 Mengkomunikasikan
3,38 Sangat Baik
SB 3,31
Sangat Baik SB
Keterangan : X = skor rata-rata setiap aspek keterampilan proses sains siswa
Perhitungan untuk mengkategorikan perolehan skor KPS siswa ke dalam kualitas kategori terdapat pada Lampiran 11.
B. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Praktikum
a. Perbaikan Terhadap Lembar Kerja Siswa dari Buku Pengayaan Guru
Dalam penelitian ini, peneliti mengimplementasikan Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” karya Athika Wirastiti yang dicetak pada
53
2016. Buku pengayaan guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” berisi kumpulan LKS yang disusun untuk praktikum dengan metode demonstrasi dikombinasikan
dengan teknik POE. Materi praktikum yang terdapat dalam buku ini, yaitu termokimia, larutan penyangga dan juga hidrolisis. Dalam penelitian ini, peneliti
mengimplementasikan dua lembar kerja siswa yang terdapat dalam buku pengayaan guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” khususnya pada materi
larutan penyangga. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang digunakan
untuk dua kegiatan praktikum. Pembuatan RPP tersebut mengacu pada contoh RPP yang terdapat
pada Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” halaman 5–11. Buku pengayaan guru tersebut dilengkapi dengan “Lembar
Petunjuk Guru” yang berisi tentang penjelasan langkah kerja setiap kegiatan praktikum POE dan juga kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di
LKS. Lembar petunjuk guru untuk praktikum pertama dan kedua terdapat pada halaman 135
–141. Buku pengayaan guru ini tidak dilengkapi dengan penilaian LKS, sehingga peneliti membuat skor penilaian sendiri untuk menilai jawaban
LKS tiap kelompok. LKS yang berasal dari buku Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia
Berbasis POE” digunakan untuk dua kali praktikum larutan penyangga. Sebelum mengimplementasikan LKS yang terdapat pada buku tersebut, peneliti terlebih
dahulu melakukan perubahan LKS untuk praktikum pertama dan kedua agar sesuai dengan kegiatan praktikum siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Depok.
Perubahan tersebut meliputi perubahan desain dan konten LKS. Pada praktikum
54
pertama, peneliti mengimplementasikan LKS berjudul “pH Larutan Penyangga” yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE”
halaman 60. LKS berjudul “pH Larutan Penyangga” tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Peneliti melakukan banyak perubahan pada LKS yang terdapat pada
Buku Pengayaan Guru tersebut. Perubahan tersebut seperti perubahan judul praktikum, tujuan, alat, bahan, langkah kerja pada kegiatan predict, observe,
pertanyaan pada kegiatan explain serta kunci jawaban pertanyaan LKS. Perubahan desain pada LKS yaitu seperti menambahkan ikon atau gambar,
menambahkan kotak identitas yang terdiri dari nomor kelompok dan nama serta absen anggota kelompok praktikum. Untuk lebih menarik perhatian siswa, peneliti
menambahkan gambar yang diletakkan di samping kotak identitas tersebut. Selain itu, peneliti juga merubah isi LKS POE tersebut. Perubahan isi LKS dilakukan
karena LKS tidak bisa diimplementasikan sesuai dengan tujuan dari praktikum POE pada praktikum pertama. LKS yang berjudul “pH Larutan Penyangga”
memiliki tujuan untuk memahami sifat larutan penyangga dan bukan penyangga. Namun, kegiatan pada bagian predict, observe dan juga explain tidak bisa
digunakan untuk mengarahkan siswa dalam memahami sifat larutan penyangga dan bukan penyangga.
Dalam penelitian ini, peneliti merubah langkah kerja pada kegiatan predict dan juga observe agar sesuai dengan tujuan praktikum yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah cuplikan langkah kerja LKS pada kegiatan predict dalam Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” yang belum diperbaiki.
55
1. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan CH
3
COOH 0,1 M, kemudian tambahkan 10 mL larutan CH
3
COONa 0,1 M, selanjutnya aduklah campuran tersebut.
2. Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
3. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi A, B dan C dengan 5 mL larutan
nomor 1 di atas. 4.
Tambahkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 5 mL akuades. 5.
Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. Wirastiti, 2016, h.60
Langkah kerja di atas belum tepat untuk menggiring siswa dalam
memprediksikan sifat dari larutan penyangga dan bukan penyangga apabila ditambah dengan sedikit asam kuat maupun sedikit basa kuat. Hal ini terjadi
karena pada langkah kerja tersebut siswa hanya diminta untuk membuat campuran larutan penyangga saja CH
3
COOH dan CH
3
COONa, seharusnya siswa juga diminta untuk membuat campuran larutan yang bersifat bukan penyangga. Contoh
larutan bukan penyangga yang tercantum dalam LKS Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” adalah larutan NaCl. Hal ini tidak sesuai
dibandingkan campuran larutan penyangga yang sebelumnya sudah dibuat oleh siswa dari larutan CH
3
COOH dan CH
3
COONa. Larutan penyangga yang dibuat oleh siswa terdiri dari dua komponen yaitu
asam lemah CH
3
COOH dan juga garamnya CH
3
COONa. Seharusnya larutan bukan penyangga yang dibuat oleh siswa juga terdiri dari dua komponen
penyusun, tidak terdiri dari satu komponen, yaitu larutan NaCl saja. Hal ini
56
dikarenakan kebanyakan siswa sudah mengetahui bahwa larutan NaCl merupakan larutan garam yang bersifat netral dan tidak bisa mempertahankan pH-nya jika
ditambahkan dengan sedikit asam kuat maupun sedikit basa kuat. Oleh sebab itu, peneliti merubah langkah kerja pada kegiatan predict dimana siswa selain
membuat larutan penyangga, siswa juga diminta untuk membuat larutan bukan penyangga yang tersusun dari larutan NaCl garam dan juga larutan HCl asam
kuat. Campuran larutan NaCl garam dan larutan HCl asam kuat merupakan
larutan bukan penyangga sebab syarat larutan penyangga yaitu terbuat dari asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan juga asam konjugasinya. Selain
itu, larutan penyangga juga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa kuat asalkan asam lemahnya berlebih atau dapat juga terbuat dari basa lemah dan asam
kuat asalkan basa lemahnya berlebih. Langkah kerja pada kegiatan predict yang sudah diperbaiki adalah sebagai berikut.
1. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan CH
3
COOH 0,1 M, kemudian tambahkan 10 mL larutan CH
3
COONa 0,1 M. 2.
Ukurlah pH campuran dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
3. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi A, B dan C dengan 5 mL campuran
nomor 1 di atas. 4.
Tambahkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi A. 5.
Ukurlah pH campuran dalam tabung reaksi A dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
57
6. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan HCl 0,1 M, kemudian tambahkan
10 mL larutan NaCl 0,1 M. 7.
Ukurlah pH campuran dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
8. Isilah masing-masing 3 tabung reaksi X, Y dan Z dengan 5 mL campuran
nomor 6 di atas. 9.
Tambahkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi X. 10.
Ukurlah pH campuran dalam tabung reaksi X dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
Langkah kerja di atas sudah dapat menggiring prediksi awal siswa tentang sifat laruta penyangga dan bukan penyangga. Setelah siswa melakukan langkah
kerja tersebut, siswa harus menjawab satu pertanyaan prediksi. Berikut ini adalah pertanyaan prediksi yang belum diperbaiki.
Apakah pH akan berubah jika pada tabung B dan C masing-masing ditetesi 2 tetes HCl 0,1 M dan 2 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya
seperti prediksi Anda Wirastiti, 2016, h.60
Pertanyaan prediksi di atas belum tepat karena tidak dilengkapi pertanyaan tentang perubahan pH larutan bukan penyangga bila ditambah dengan sedikit
asam kuat atau sedikit basa kuat. Pertanyaan prediksi tersebut diubah menjadi dua pertanyaan berikut ini.
58
1. Apakah pH akan berubah jika pada tabung B ditetesi 2 tetes H
2
SO
4
0,1 M dan pada tabung C ditetesi 2 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya seperti
prediksi Anda 2.
Apakah pH akan berubah jika pada tabung Y ditetesi 2 tetes H
2
SO
4
0,1 M dan pada tabung Z ditetesi 2 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya seperti
prediksi Anda Melalui pertanyaan prediksi di atas, siswa diharapkan dapat memprediksikan
perubahan pH larutan penyangga CH
3
COOH+CH
3
COONa dan larutan bukan penyangga NaCl+HCl bila masing-masing larutan tersebut ditambah sedikit
asam kuat maupun basa kuat. Jawaban prediksi siswa kemudian dibuktikan dengan melakukan kegiatan
observasi. Melalui langkah kerja dalam kegiatan observasi, siswa akan membuktikan apakah jawaban prediksi yang sudah mereka buat benar atau salah.
Langkah kerja pada kegiatan observasi yang belum diperbaiki adalah sebagai berikut.
Selanjutnya lakukan percobaan berikut untuk mengetahui kebenaran jawaban prediksi. Ukur pH larutan NaCl 0,1 M, dengan langkah kerja yang hampir
sama pada percobaan prediksi, berilah perlakuan dengan menuangkan NaCl 0,1 M ke dalam 3 gelas kimia yang berbeda, masing-masing gelas kimia
ditetesi akuades, larutan asam kuat, dan larutan basa kuat. Kocok masing- masing campuran dan ukurlah pH-nya.
Wirastiti, 2016, h.61
59
Langkah kerja kegiatan observasi di atas tidak dapat digunakan untuk membuktikan jawaban prediksi siswa karena siswa hanya diminta untuk
membuktikan perubahan pH larutan NaCl 0,1 M bila ditambah akuades, asam kuat, maupun basa kuat. Seharusnya siswa juga diminta untuk membuktikan
perubahan pH
larutan penyangga
yang sudah
dibuat sebelumnya
CH
3
COOH+CH
3
COONa. Selain itu, contoh larutan bukan penyangga yang digunakan tidak hanya terdiri dari larutan NaCl saja, tetapi merupakan campuran
dari larutan NaCl garam dan juga HCl asam kuat. Berikut ini adalah langkah kerja kegiatan observasi yang sudah diperbaiki.
Selanjutnya lakukan percobaan berikut untuk mengetahui kebenaran jawaban prediksi.
1. Tambahkan 2 tetes larutan H
2
SO
4
0,1 M ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
2. Tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi C,
kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 3.
Tambahkan 2 tetes larutan H
2
SO
4
0,1 M ke dalam tabung reaksi Y, kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
4. Tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi Z,
kemudian ukurlah pH dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. Dalam pelaksanaan praktikum, terdapat kesalahan takaran dari larutan H
2
SO
4
0,1 M dan larutan NaOH 0,1 M yang digunakan untuk menguji apakah campuran yang dibuat merupakan larutan penyangga atau bukan penyangga. Takaran larutan
H
2
SO
4
dan NaOH yang tercantum dalam LKS adalah 2 tetes. Hal ini
60
menyebabkan campuran kedua NaCl+HCl tidak mengalami perubahan pH. Campuran tersebut seharusnya mengalami perubahan pH secara drastis karena
merupakan contoh dari larutan bukan penyangga, sehingga bila ditambah dengan asam kuat pH-nya akan turun drastis dan bila ditambah dengan basa kuat pH-nya
akan naik secara drastis. Namun, volume H
2
SO
4
dan NaOH yang ditambahkan terlalu sedikit yaitu 2 tetes, sehingga pH campuran tidak mengalami perubahan
meskipun campuran tersebut merupakan larutan penyangga. pH dari campuran tetap sama dari pH awal yaitu 1.
Saat praktikum berlangsung, peneliti memberikan intruksi kepada siswa untuk menambah jumlah larutan H
2
SO
4
dan NaOH yang ditambahkan sebanyak 2 tetes, sehingga total larutan H
2
SO
4
dan NaOH yang dimasukkan dalam campuran masing-masing sebanyak 4 tetes. Akan tetapi penambahan larutan H
2
SO
4
dan NaOH menjadi 4 tetes tersebut belum bisa membuat pH campuran larutan NaCl
0,1 M dan HCl 0,1 M mengalami perubahan, pH campuran tersebut masih tetap 1.
Seharusnya larutan H
2
SO
4
dan NaOH yang ditambahkan ke dalam campuran yaitu minimal 2 mL. Ketidaksesuaian data hasil observasi yang diperoleh siswa
kemudian dibahas pada laporan praktikum. Data hasil pengamatan dari kegiatan observasi siswa kemudian dimasukkan ke dalam tabel hasil pengamatan. Tabel
hasil pengamatan siswa yang belum diperbaiki dapat dilihat pada Gambar 4.
61
Gambar 4. Tabel Hasil Pengamatan Siswa pada Praktikum Pertama yang Belum Diperbaiki
Wirastiti, 2016, h.61 Agar menyesuaikan dengan kegiatan prediksi dan observasi yang sudah
diperbaiki sebelumnya, maka tabel hasil pengamatan juga diubah. Tabel hasil pengamatan siswa yang sudah diperbaiki dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Tabel Hasil Pengamatan Siswa pada Praktikum Pertama yang Sudah Diperbaiki
Kegiatan terakhir yang harus dilakukan siswa setelah melaksanakan kegiatan predict memprediksi dan observe mengobservasi adalah kegiatan explain
menjelaskan. Pada kegiatan ini siswa diminta untuk menjelaskan hasil praktikumnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang harus mereka jawab. Dalam
LKS yang digunakan pada praktikum pertama ini, peneliti tidak merubah pertanyaan yang ada pada kegiatan explain, tetapi peneliti hanya menambahkan
satu pertanyaan saja untuk melengkapi pertanyaan explain yang sudah ada. Jadi, total pertanyaan pada kegiatan explain yang harus dijawab siswa adalah lima
pertanyaan. Berikut ini adalah pertanyaan pada kegiatan explain yang sudah diperbaiki.
62
1. Bagaimana perubahan pH pada larutan yang diuji setelah ditambah
akuades, asam kuat, dan basa kuat? 2.
Apakah campuran larutan CH
3
COOH+CH
3
COONa merupakan larutan penyangga? Jika ya, jelaskan persamaan reaksinya, mengapa larutan
natrium asetat dan asam asetat berfungsi sebagai larutan penyangga 3.
Tuliskan sifat larutan penyangga yang Anda peroleh dari percobaan ini 4.
Tuliskan perbedaan larutan penyangga dan bukan penyangga yang Anda peroleh dari percobaan ini
5. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas
6. Buatlah laporan hasil percobaan dengan format sebagai berikut.
A. Judul Percobaan
B. Tujuan
C. Dasar Teori
D. Hasil Percobaan
E. Pembahasan
F. Kesimpulan
G. Daftar Pustaka
P erubahan LKS berjudul “pH Larutan Penyangga” secara keseluruhan dapat
dilihat pada Lampiran 2 .
Pada praktikum kedua, peneliti mengimplementasikan LKS yang berjudul “Mencari Molaritas pH Penyangga” yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru
“Demonstrasi Kimia Berbasis POE” halaman 63. LKS berjudul “Mencari Molaritas pH Penyangga
” dapat dilihat pada Lampiran 2. Peneliti melakukan
63
banyak perubahan pada LKS yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru tersebut. Perubahan yang dilakukan mencangkup desain dan konten LKS. Perubahan
tersebut seperti perubahan judul praktikum, tujuan, alat, bahan, langkah kerja pada kegiatan predict, observe, pertanyaan pada kegiatan explain serta kunci jawaban
pertanyaan LKS. Perubahan desain pada LKS tersebut seperti menambahkan ikon atau gambar pada LKS, menambahkan kotak identitas yang terdiri dari nomor
kelompok dan nama serta absen anggota kelompok praktikum. Untuk lebih menarik perhatian siswa, peneliti menambahkan gambar yang diletakkan di
samping kotak identitas tersebut. Selain desain, peneliti juga merubah isi LKS POE tersebut. Pada awalnya,
LKS yang terdapat pada Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” berjudul “Mencari Molaritas pH Penyangga”, dimana tujuan dari praktikum
ini yaitu untuk mempelajari larutan penyangga dan sifatnya. Judul dan tujuan yang tercantum pada LKS tersebut belum sesuai dengan maksud dari praktikum
yang akan dilaksanakan oleh siswa. Pada praktikum kedua siswa diharapkan dapat mencari konsentrasi dari salah satu komponen penyusun larutan penyangga.
Berdasarkan hal tersebut, judul dan tujuan praktikum yang tercantum dalam LKS Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” halaman 63 tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti merubah judul LKS praktikum menjadi “Mencari Molaritas Komponen Penyangga”, sedangkan tujuan
dari praktikum tersebut juga diubah, yaitu untuk menentukan molaritas komponen penyangga berdasarkan pH-nya.
64
Dalam penelitian ini, peneliti merubah langkah kerja pada kegiatan predict dan juga observe agar sesuai dengan tujuan praktikum yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah cuplikan langkah kerja LKS pada kegiatan predict dalam Buku Pengayaan Guru “Demonstrasi Kimia Berbasis POE” yang belum diperbaiki.
1. Isilah gelas kimia dengan 10 mL larutan NH
3
x M konsentrasi belum diketahui dengan menggunakan gelas ukur, kemudian tambahkan 10 mL
larutan NH
4
Cl 1 M, selanjutnya aduklah campuran tersebut. 2.
Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. 3.
Isilah masing-masing 3 tabung reaksi 1, 2 dan 3 dengan 5 mL larutan nomor 1 di atas.
4. Tambahkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 5 mL akuades.
5. Periksa pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya.
Wirastiti, 2016, h.63 Langkah kerja di atas tidak sesuai untuk kegiatan prediksi siswa. Pada
kegiatan memprediksi ini, seharusnya siswa difokuskan untuk membuat campuran dari komponen larutan penyangga dimana salah satu larutan yang dicampurkan
belum diketahui konsentrasinya. Campuran tersebut kemudian diukur pH awalnya dengan menggunakan kertas indikator universal. Siswa tidak perlu membagi
campuran ke dalam tabung reaksi yang berbeda kemudian ditambah dengan akuades dan diukur pH-nya lagi. Dalam praktikum ini, peneliti menggunakan
prinsip titrasi untuk menentukan konsentrasi dari salah satu komponen penyangga. Agar titik ekuivalen pada grafik titrasi yang dibuat lebih mudah ditentukan, maka
larutan NH
4
Cl 0,1 M yang merupakan garam diganti dengan larutan HCl 0,1 M,
65
sehingga untuk menentukan konsentrasi NH
3
nantinya menggunakan proses titrasi antara asam kuat HCl 0,1 M dan juga basa lemah NH
3
. Berikut ini adalah langkah kerja kegiatan prediksi yang sudah diperbaiki.
1. Isilah gelas kimia dengan 5 mL larutan NH
3
X M konsentrasi belum diketahui dengan menggunakan gelas ukur, kemudian tambahkan 5 mL
larutan HCl 0,1 M. 2.
Ukurlah pH larutan dengan kertas indikator universal dan catat hasilnya. Setelah siswa membuat campuran larutan sesuai langkah kerja di atas, siswa
kemudian diminta untuk menjawab satu pertanyaan prediksi. Berikut ini adalah pertanyaan prediksi yang belum diperbaiki.
Apakah pH akan berubah jika pada tabung 1 dan 3 masing-masing ditetesi 1 tetes HCl 0,1 M dan 1 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya seperti
prediksi Anda Wirastiti, 2016, h.63
Pertanyaan di atas tidak dapat menggiring siswa dalam memprediksi perubahan pH campuran dari dua komponen larutan penyusun, dimana
konsentrasi salah satu larutan penyusunnya belum diketahui. Berikut ini adalah pertanyaan prediksi LKS yang sudah diperbaiki.
Prediksikan pH campuran larutan NH
3
X M dan HCl 0,1 M tersebut bila ditambah 2 mL H
2
SO
4
0,1 M asam kuat dan bila ditambah 2 mL NaOH 0,1 M basa kuat Jelaskan mengapa hasilnya seperti prediksi Anda
66
Melalui pertanyaan prediksi di atas, siswa diharapkan mampu memprediksi perubahan pH campuran larutan NH
3
X M dan HCl 0,1 M bila ditambah dengan sedikit asam kuat maupun sedikit basa kuat. Setelah menjawab pertanyaan
prediksi, siswa kemudian melakukan kegiatan observasi untuk mengetahui kebenaran jawaban prediksinya. Berikut ini adalah langkah kerja kegiatan
observasi yang belum diperbaiki. Selanjutnya lakukan percobaan berikut untuk mengetahui kebenaran jawaban
prediksi. Dengan langkah kerja yang hampir sama. Ukur pH larutan NaCl 0,1 M, berilah perlakuan dengan menuangkan NaCl 0,1 M dalam 3 gelas kimia
yang berbeda, masing-masing ditetesi akuades, larutan asam kuat dan larutan basa kuat.
Wirastiti, 2016, h.64 Langkah kerja di atas tidak sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada
kegiatan prediksi. Seharusnya pada kegiatan observasi, siswa melakukan pembuktian dari jawaban prediksinya yaitu bagaimana perubahan pH campuran
yang sudah dibuat jika ditambahkan dengan sedikit asam kuat maupun basa kuat. Siswa dapat membuktikan jawaban prediksinya dengan menentukan konsentrasi
larutan NH
3
terlebih dahulu. Dalam menentukan konsentrasi larutan NH
3
yang belum diketahui, maka siswa melakukan proses titrasi antara asam kuat 5 mL
HCl 0,1 M dengan basa lemah NH
3
X M, dimana volume NH
3
X M yang digunakan tersebut divariasikan. Berikut ini adalah langkah kerja kegiatan
observasi yang sudah diperbaiki.
67
Selanjutnya lakukan percobaan berikut untuk mengetahui kebenaran jawaban prediksi.
1. Isilah gelas kimia dengan 5 mL HCl 0,1 M.
2. Tambahkan 3 mL larutan NH
3
X M, kemudian ukurlah pH campuran tersebut.
3. Tambahkan 3 mL lagi NH
3
X M ke dalam gelas kimia, kemudian ukurlah pH-nya.
4. Ulangi langkah tersebut dengan menambah volume NH
3
X M sesuai tabel data pengamatan.
Melalui langkah kerja di atas, siswa melakukan proses titrasi antara asam kuat HCl 0,1 M dan juga basa lemah NH
3
X M, dimana volume NH
3
X M yang ditambahkan ke dalam campuran tersebut divariasikan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan pH campuran apabila volume larutan NH
3
X M yang digunakan terus menerus ditambah jumlahnya sampai proses titrasi berakhir.
Data hasil pengamatan dari kegiatan observasi kemudian dimasukkan ke dalam tabel hasil pengamatan. Tabel hasil pengamatan pada praktikum kedua
sebelum dan sesudah diperbaiki dapat dilihat pada Gambar 6.
a
68
b Gambar 6. Tabel Hasil Pengamatan Praktikum Kedua yang Belum Diperbaiki a
dan yang Sudah Diperbaiki b Wirastiti, 2016, h.64
Setelah mendapat data pengamatan pada kegiatan observasi, siswa kemudian harus menjawab beberapa pertanyaan pada kegiatan explain. Berikut ini adalah
pertanyaan LKS pada kegiatan explain yang belum diperbaiki. 1.
Bagaimana perubahan pH pada larutan yang diuji setelah ditambah akuades, asam kuat, dan basa kuat?
2. Tuliskan persamaan reaksi pada larutan uji NH
3
+ NH
4
Cl setelah ditambah HCl dan NaOH
3. Dengan menggunakan pH hasil percobaan, hitunglah molaritas larutan
ammonia yang dipakai Kb NH
3
= 1,8 x 10
-5
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas
5. Buatlah laporan hasil percobaan dengan format sebagai berikut :
A. Judul Percobaan
B. Tujuan
C. Dasar Teori
D. Cara Kerja
E. Hasil Percobaan
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
69
Wirastiti, 2016, h.64-65 Agar menyesuaikan dengan langkah kerja siswa pada kegiatan prediksi dan
juga observasi serta agar siswa dapat menentukan konsentrasi larutan NH3, maka pertanyaan pada kegiatan explain tersebut juga diubah. Berikut ini adalah
pertanyaan-pertanyaan pada kegiatan explain yang sudah diperbaiki. 1.
Buatlah grafik titrasi pH terhadap volume NH
3
X M 2.
Tentukan titik ekuivalen dari grafik yang sudah Anda buat 3.
Berapa konsentrasi NH
3
berdasarkan grafik? Kb NH
3
= 1,8 x 10
-5
4. Apakah larutan yang diprediksi merupakan larutan penyangga? Jelaskan
jawaban Anda 5.
Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas 7.
Buatlah laporan hasil percobaan dengan format sebagai berikut : A.
Judul Percobaan B.
Tujuan C.
Dasar Teori D.
Hasil Percobaan E.
Pembahasan F.
Kesimpulan G.
Daftar Pustaka Melalui pertanyaan-pertanyaan di atas, siswa dituntun untuk membuat grafik
titrasi antara asam kuat HCl 0,1 M dan basa lemah NH
3
X M. Dari grafik titrasi yang sudah dibuat, siswa diminta untuk menentukan pH titik ekuivalen dan
70
volume larutan NH
3
X M yang digunakan saat titik ekuivalen. Berdasarkan data tersebut siswa dapat menghitung konsentrasi larutan NH
3
menggunakan rumus penentuan pH larutan penyangga basa. Setelah konsentrasi larutan NH
3
diketahui, kemudian siswa menentukan apakah campuran yang sebelumnya dibuat pada
kegiatan predict merupakan larutan penyangga atau bukan penyangga. Terakhir siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan dan membuat laporan
praktikum. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kedua ini juga diubah sesuai
dengan kegiatan praktikum siswa. Format laporan yang harus dibuat oleh siswa diubah dengan menghilangkan poin cara kerja. Hal ini dilakukan karena LKS
siswa juga dilampirkan pada laporan sehingga dirasa siswa tidak perlu lagi menuliskan langkah kerja praktikum. Secara keseluruhan, perubahan LKS
praktikum kedua dapat dilihat pada Lampiran 2.
b. Persentase Keterlaksanaan Praktikum