Aspek Memprediksi Keterampilan Proses Sains Siswa

107 itu, dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa melakukan pencatatan data sesuai dengan hasil observasi mereka masing-masing secara runtut dan lengkap. Masing-masing kelompok praktikum hanya diberikan satu LKS saja, sehingga pencatatan data dilakukan oleh beberapa orang secara bergantian. Pada praktikum pertama dan praktikum kedua, data pH yang ditunjukkan kertas indikator universal dicatat dalam tabel hasil pengamatan, tabel tersebut sudah dicantumkan di dalam LKS praktikum. Secara umum, dari enam kelompok baik pada praktikum pertama maupun praktikum kedua sudah melakukan pencatatan data sesuai dengan hasil observasi mereka masing-masing secara runtut dan lengkap. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan siswa dalam LKS tiap kelompok yang sudah diisi secara lengkap dan sesuai tempatnya. Pada tabel hasil pengamatan tersebut siswa tinggal mengisikan data perubahan pH larutan ketika ditambah dengan asam, basa maupun diencerkan. Berdasarkan hasil analisis sub aspek mengamati di atas dapat diketahui bahwa keempat sub aspek mengamati masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat menggunakan alat dan bahan dengan tepat. Siswa juga sudah dapat melakukan pengamatan terkait dengan kegiatan praktikum yang dilakukan serta dapat mencatat data hasil observasi dengan benar. Meskipun skor sub aspek menggunakan alat dan melakukan pengamatan terkait dengan kegiatan praktikum pada praktikum kedua mengalami penurunan, tetapi penurunan skor tersebut tidak terlalu drastis.

b. Aspek Memprediksi

108 Aspek keterampilan yang kedua adalah aspek memprediksi. Kegiatan memprediksi adalah suatu kegiatan dimana siswa membuat dugaan fenomena yang sedang diamati dari situasi nyata sesuai dengan kemampuan siswa secara individu Warsono Hariyanto, 2012. Keterampilan memprediksi ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh siswa memahami materi yang sedang dipraktikumkan. Dalam penelitian ini, terdapat tiga kegiatan utama dan salah satunya yaitu kegiatan predict memprediksi. Kegiatan predict merupakan kegiatan pertama yang dilakukan untuk mengetahui pemaham konsep siswa. Keterampilan memprediksi siswa diuji melalui kemampuan mereka dalam memprediksikan hasil praktikum yang ada pada kegiatan observe mengobservasi. Data yang siswa peroleh dari kegiatan pertama yaitu predict selanjutnya akan digunakan siswa untuk memprediksi hasil yang akan mereka peroleh pada kegiatan selanjutnya. Kemampuan memprediksi siswa dapat dilihat dari benar atau tidaknya siswa dalam menjawab pertanyaan prediksi yang ada di LKS. Rubrik yang digunakan untuk menilai keterampilan aspek memprediksi pada praktikum pertama berbeda dengan rubrik pada praktikum kedua. Rubrik keterampilan proses sains siswa pada aspek memprediksi untuk praktikum pertama dapat dilihat pada Lampiran 6. Data penilaian aspek memprediksi yang dilihat dari jawaban LKS siswa selanjutnya diolah untuk mengetahui kualitas kategori keterampilan aspek memprediksi. Pada penelitian ini, keterampilan memprediksi yang dimiliki siswa dinilai dari kemampuan mereka dalam memprediksi hasil kegiatan observasi pada setiap 109 praktikumnya. Jadi, setiap praktikum pertama-tama siswa melakukan langkah kerja predict, dimana data hasil kegiatan tersebut digunakan untuk memprediksi hasil yang akan diperoleh pada kegiatan selanjutnya yaitu observasi. Data perolehan skor keterampilan proses sains untuk setiap sub aspek memprediksi pada praktikum pertama dan kedua ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8. Hasil Analisis Skor Aspek Memprediksi, I Sub Aspek Memprediksi Hasil Eksperimen yang Akan Diperoleh dengan Cara Menjawab Pertanyaan Prediksi pada LKS Berdasarkan Data Kegiatan Sebelumnya, II Sub Aspek Memprediksi Hasil Eksperimen yang Akan Diperoleh dengan Cara Menjawab Pertanyaan Prediksi pada LKS Berdasarkan Konsep Ilmiah Pada praktikum pertama, mula-mula siswa diminta untuk membuat campuran yang berasal dari 10 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M dan 10 mL larutan CH 3 COONa 0,1 M. Campuran tersebut kemudian diukur pH awalnya dengan kertas indikator universal. Campuran lalu diambil masing-masing 5 mL dan ditempatkan dalam 3 tabung reaksi yang berbeda Tabung A, B dan C. Tabung pertama tabung A ditambah dengan 5 mL akuades, kemudian siswa diminta untuk mengukur pH 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 I II Nil ai X Sub Aspek Memprediksi Praktikum I Praktikum II Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 110 campuran tersebut. Selain itu, siswa juga membuat campuran 10 mL larutan HCl 0,1 M dan 10 mL larutan NaCl 0,1 M. pH awal campuran diukur dengan kertas indikator universal lalu diambil masing-masing sebanyak 5 mL dan ditempatkan dalam 3 tabung reaksi yang berbeda Tabung X, Y dan Z. tabung X kemudian ditambah dengan 5 mL akuades dan diukur pH yang terjadi. Setelah siswa membuat kedua jenis campuran tersebut, siswa kemudian harus menjawab dua pertanyaan prediksi sebagai berikut. 1. Apakah pH akan berubah jika pada tabung B ditetesi 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M dan pada tabung C ditetesi 2 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya seperti prediksi Anda 2. Apakah pH akan berubah jika pada tabung Y ditetesi 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M dan pada tabung Z ditetesi 2 tetes NaOH 0,1 M? Jelaskan mengapa hasilnya seperti prediksi Anda Melalui dua pertanyaan prediksi tersebut siswa diharapkan mampu menjawab dengan jawaban yang tepat seperti berikut ini. 1. Tabung B bila ditambah dengan 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M, maka pH-nya akan relatif tetap. Tabung C bila ditambah dengan 2 tetes NaOH 0,1 M, maka pH-nya akan relatif tetap. pH pada tabung B dapat mengalami penurunan dan pH pada tabung C dapat mengalami kenaikan tapi tidak secara drastis ±1. Hal ini terjadi karena tabung B dan tabung C berisi larutan penyangga yang terbuat dari campuran larutan CH 3 COOH 0,1 M dan larutan CH 3 COONa 0,1 M. Larutan CH 3 COOH merupakan asam lemah 111 dan CH 3 COONa merupakan garamnya sehingga campuran larutan tersebut memiliki sifat sebagai larutan penyangga. 2. Tabung Y bila ditambah dengan 2 tetes H 2 SO 4 0,1 M, maka pH-nya akan turun secara drastis. Tabung Z bila ditambah dengan 2 tetes NaOH 0,1 M, maka pH-nya akan naik secara drastis. Hal ini terjadi karena tabung Y dan Z berisi campuran bukan penyangga. Campuran tersebut berasal dari larutan HCl 0,1 M yang merupakan asam kuat dan juga larutan NaCl 0,1 M yang meruapakan larutan garam. Campuran antara asam kuat dan juga garam tidak dapat membentuk larutan penyangga, sehingga campuran tersebut tidak dapat mempertahankan pH-nya bila ditambah dengan asam kuat maupun basa kuat. Perolehan skor untuk sub aspek memprediksi hasil eksperimen yang akan diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan prediksi pada LKS berdasarkan data kegiatan sebelumnya adalah 77 dan rata-ratanya yaitu 2,48. Setelah dianalisis skor tersebut masuk dalam kategori “Cukup”. Sub aspek memprediksi yang kedua yaitu memprediksi hasil eksperimen yang akan diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan prediksi pada LKS berdasarkan konsep ilmiah. Perolehan skor total siswa yaitu 67 dan rata-ratanya yaitu 2,16. Setelah dianalisis skor tersebut masuk dalam kategori “Kurang”. Dari jawaban siswa dapat diketahui bahwa banyak yang kesulitan dalam memprediksikan apakah kedua jenis campuran yang sudah dibuat pH-nya akan berubah bila ditambah dengan sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat. Kebanyakan siswa belum memahami bahwa campuran pertama yang terbuat dari 112 larutan CH 3 COOH dan larutan CH 3 COONa merupakan larutan penyangga. Begitu juga dengan campuran kedua, siswa belum dapat memahami bahwa campuran yang terbuat dari larutan NaCl dan HCl bukan merupakan larutan penyangga. Sebagian besar siswa mengira bahwa kedua jenis campuran merupakan larutan penyangga. Jawaban prediksi yang kurang tepat ini bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa tentang syarat terbentuknya larutan penyangga. Contoh jawaban prediksi siswa yang kurang tepat dari kelompok satu ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 9. Contoh Jawaban Prediksi pada Praktikum Pertama yang Kurang Tepat 113 Jawaban di atas kurang tepat karena siswa mengira bahwa kedua jenis campuran merupakan larutan penyangga, sehingga bila ditambah dengan sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat maka pH-nya akan tetap atau mengalami perubahan kurang lebih 1. Selain itu, siswa juga tidak mengaitkan jawaban prediksi dengan data yang diperoleh pada kegiatan sebelumnya maupun konsep ilmiah. Namun, ada satu kelompok praktikum yang jawaban prediksinya sudah berdasarkan data yang diperoleh pada kegiatan sebelumnya dan didasarkan pada konsep ilmiah, jawaban siswa tersebut adalah sebagai berikut. 114 Gambar 10. Contoh Jawaban Prediksi pada Praktikum Pertama yang Sudah Tepat Pada praktikum kedua, kegiatan pertama yang siswa lakukan yaitu kegiatan predict. Dalam kegiatan ini siswa membuat campuran dari 5 mL larutan NH 3 X M dan 5 mL larutan HCl 0,1 M, kemudian campuran tersebut diukur pH awalnya dengan kertas indikator universal. Setelah melakukan langkah kerja pada kegiatan prediksi, siswa kemudian harus menjawab satu pertanyaan prediksi. Pertanyaan prediksi pada praktikum kedua adalah sebagai berikut. Prediksikan pH campuran larutan NH 3 X M dan HCl 0,1 M tersebut bila ditambah 2 mL H 2 SO 4 0,1 M asam kuat dan bila ditambah 2 mL NaOH 0,1 M basa kuat Jelaskan mengapa hasilnya seperti prediksi Anda Melalui pertanyaan prediksi tersebut siswa diharapkan mampu menjawab dengan jawaban yang tepat seperti berikut ini. Jika konsentrasi NH 3 kurang atau sama dengan 0,1 M, maka campuran tersebut tidak dapat menjadi larutan penyangga karena tidak ada kelebihan basa lemah. Jika campuran tidak bersifat penyangga, maka ketika ditambahkan 2 mL H 2 SO 4 0,1 M asam kuat pH-nya akan mengalami kenaikan secara drastis dan jika ditambahkan 2 mL NaOH 0,1 M basa kuat pH-nya akan naik secara drastis. Namun, apabila larutan NH 3 memiliki konsentrasi lebih besar dari 0,1 M, maka campuran tersebut bersifat sebagai larutan penyangga karena ada kelebihan basa lemahnya. Jika campuran bersifat penyangga, maka ketika ditambahkan 2 mL H 2 SO 4 0,1 M asam kuat 115 pH-nya relatif tetap atau turun tetapi tidak drastis dan jika ditambahkan 2 mL NaOH 0,1 M basa kuat pH-nya relatif tetap atau naik tetapi tidak drastis. Perolehan skor untuk sub aspek memprediksi hasil eksperimen yang akan diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan prediksi pada LKS berdasarkan data kegiatan sebelumnya adalah 97 dan rata-ratanya yaitu 3,13. Setelah dianalisis skor tersebut masuk dalam kategori “Baik”. Sub aspek memprediksi yang kedua yaitu memprediksi hasil eksperimen yang akan diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan prediksi pada LKS berdasarkan konsep ilmiah. Perolehan skor total siswa yaitu 87 dan rata-ratanya yaitu 2,81. Setelah dianalisis skor tersebut masuk dalam kategori “Baik”. Berdasarkan hasil analisis sub aspek memprediksi dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah memahami konsep materi yang akan dipraktikumkan. Namun, ada jawaban prediksi siswa yang tidak berdasarkan data yang diperoleh pada kegiatan sebelumnya dan konsep ilmiah. Contoh jawaban prediksi siswa yang kurang tepat adalah sebagai berikut. 116 Gambar 11. Contoh Jawaban Prediksi pada Praktikum Kedua yang Kurang Tepat Jawaban di atas kurang tepat karena tidak sesuai dengan jawaban prediksi yang diharapkan. Selain itu, siswa tidak mengaitkan jawaban prediksinya dengan data yang diperoleh pada kegiatan sebelumnya dan jawaban prediksi tersebut juga tidak didasarkan pada konsep ilmiah. Namun, ada satu kelompok praktikum yang jawaban prediksinya sudah berdasarkan data yang diperoleh pada kegiatan sebelumnya dan didasarkan pada konsep ilmiah, jawaban siswa tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 12. Contoh Jawaban Prediksi pada Praktikum Kedua yang Sudah Tepat Jawaban prediksi di atas sudah benar, hanya saja jawaban tersebut kurang lengkap karena siswa tidak menjelaskan kemungkinan perubahan pH campuran jika konsentrasi NH 3 kurang dari 0,1 M. Meskipun pada praktikum kedua ini 117 masih ada kelompok yang kurang tepat dalam menjawab pertanyaan prediksi, tapi sebagian besar siswa sudah bisa memahami maksud dari pertanyaan prediksi yang ada di LKS. Hasil jawaban prediksi siswa tersebut menunjukkan pemahaman siswa tentang konsep materi yang sedang dipraktikumkan sudah baik. Data aspek memprediksi yang diperoleh dari praktikum kedua menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam hal memprediksi sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan praktikum yang pertama. Pada praktikum pertama siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan prediksi karena pemahaman siswa tentang larutan penyangga masih kurang. Selain itu, keterampilan proses sains khususnya aspek memprediksi merupakan keterampilan yang harus sering dilatih untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Keterampilan memprediksi siswa juga dapat dipengaruhi oleh penjelasan guru tentang teknis memprediksi dan ketepatan pertanyaan prediksi yang ada di LKS. Hal ini dapat terjadi karena siswa kemungkinan mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan prediksi akibat penjelasan guru yang membingungkan atau pertanyaan yang ada di LKS kurang jelas, sehingga siswa salah dalam mengartikannya.

c. Aspek Menginvestigasi