161
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Persentase rata-rata keterlaksanaan kegiatan praktikum pada kriteria ‘muncul
berdasarkan pemahaman siswa terhadap penjelasan guru’, ‘muncul berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam LKS’, dan kriteria ‘muncul
berdasarkan demonstrasi sebelumnya’ dari data angket siswa secara berturut- turut, yaitu 78,4; 75,5; dan 48,8, sedangkan dari data lembar observasi
secara berturut-turut, yaitu 100; 80; dan 31. Keterlaksanaan kegiatan praktikum demonstrasi dengan teknik POE dilihat dari angket dan lembar
observasi menunjukkan bahwa peran guru masih dominan dan siswa belum dapat melaksanakan kegiatan praktikum secara mandiri. Hasil persentase
keterlaksanaan kegiatan praktikum yang dilihat dari lembar observasi aktivitas guru adalah sebesar 95,20.
2. Profil keterampilan proses sains siswa pada praktikum pertama menunjukkan
bahwa aspek
mengamati, menginvestigasi,
menganalisis, dan
mengkomunikasikan masuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-
rata X berturut-turut 3,93; 3,85; 3,69; dan 3,38, sedangkan aspek memprediksi masuk dalam kategori
“Cukup” dengan skor rata-rata X yaitu 2,32. Pada praktikum kedua, aspek
mengamati, menginvestigasi,
menganalisis, dan mengkomunikasikan masuk dalam kategori “Sangat Baik”
162
dengan skor rata-rata X berturut-turut 3,92; 3,86; 3,70; dan 3,31, sedangkan aspek memprediksi masuk dalam kategori
“Baik” dengan skor rata-rata X yaitu 2,96.
B. Saran
Beberapa saran yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut.
1. Perlu adanya perbaikan buku pengayaan guru “Demonstrasi Kimia Berbasis
POE” terkait format, desain dan konten buku agar dapat diimplementasikan dalam pembelajaran siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Guru sebaiknya mencoba terlebih dahulu kegiatan demonstrasi POE sebelum
LKS tersebut diimplementasikan agar hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Guru SMAMA perlu mengimplementasikan buku pengayaan guru
“Demonstrasi Kimia Berbasis POE” dalam proses pembelajaran kimia untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
163
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, A. 2014. The effect of inquiry- based learning method on students’
academic achievement in science course. Universal Jounal of Education Research, 21, 37-41.
Anam, K. 2016. Pembelajaran berbasis inkuiri metode dan aplikasi. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Arifin, M., Sudja, W. A., Ismail, A. K., HAM, M., Wahyu, W. 2005. Strategi belajar mengajar kimia. Malang, Indonesia: UM Press.
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta, Indonesia: PT Rineka Cipta.
Borisch, G. D. 1994. Observation skills for effective teaching 2nd ed.. Austin, United States of America: Macmillan Publishing Company.
Brady, J. E. 2000. Kimia universitas asas struktur Jilid 2 Sukmariah Maun, Kamianti Anas, Tilda S. Sally, Trans. Jakarta, Indonesia: Binarupa
Aksara.. Depdikbud. 1986. Kurikulum : Pedoman proses belajar mengajar. Jakarta,
Indonesia: Depdikbud. Dimyati Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta, Indonesia: PT
Rineka Cipta. Fatimah, S. 2017. Analisis keterampilan proses sains siswa kelas V pada mata
pelajaran IPA. Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD “Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi
pp. 181-189. Surakarta, Indonesia: KSDP-Surakarta.
Kala, N., Yaman, F., Ayas, A. 2013. The effectiveness of predict-observe- explain technique in probing s
tudents’ understanding about acid-base chemistry: A case study for the concepts of pH, pOH and strength.
International Journal of Science and Mathemtics Education. 11, 555-574. Karamustafaoğlu, S., Naaman, R. M. 2015. Understanding electrochemistry
concept using the predict-observe-explain strategy. Eurasia Journal of Mathematics, Science Technology Education, 115, 923-936.
McKee, E., Williamson, V. M., Ruebush, L. E. 2007. Effect of a demonstration laboratory on student learning. Journal of Science
Education and Technology, 16, 395 – 400. doi: 10.1007s10956-007-9064-
4
164
McMurry, J., Castellion, M., Ballantine, D. S., Hoeger, C. A., Peterson, V. E. 2010. Fundamentals of general, organic, and biological chemistry 6th
ed.. United States of America: Pearson Education, Inc. National Research Council. 2000. Inquiry and the national science education
standards: A guide for teaching and learning [Adobe Digital Editions version]. Diperoleh dari http:www.nap.educatalog9596.html. Diakses
tanggal 8 April 2017 pukul 08.00 WIB.
Özdemir, H., Bağ, H., Bilen, K. 2011. Effect of laboratory activities designed based on prediction-observation-explanation POE strategy on pre-service
science teachers’ understanding of acid-base subject. Western Anatolia Journal of Educational Sciences,169-174.
Rahardjo, S., Gudnanto. 2013. Pemahaman individu teknik non tes. Kudus, Indonesi: Nora Media Enterprise.
Rahyubi, H. 2014. Teori-Teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik. Majalengka: Indonesia: Referens.
Rauf, R. A. A., Rasul, M. S., Mansor, A. N., Othman Z., Lyndon, N. 2013. Inculcation of science process skills in a science classroom. Asian Social
Science, 98, 47-57. Sagala, S. 2014. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung, Indonesia:
Penerbit Alfabeta. Sastrohamidjojo, H. 2001. Kimia dasar 2nd ed.. Yogyakarta, Indonesia:
Gadjah Mada University Press. Sen, S., Oskay, O. O. 2017. The effect of 5e inquiry learning activities on
achievement and attitude toward chemistry. Journal of Education and Learning, 61, 1-9.
Sheeba, M. N., 2013. An anatomy of science process skills in the light of the challenges to realize science instruction leading to global excellence in
education. Journal of Educationia Confab, 24, 108-123. Sudijono, A. 2011. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta, Indonesia: PT
Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung,
Indonesia: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan RD. Bandung, Indonesia: Alfabeta. Susanto, A. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta,
Indonesia: Prenadamedia Group.
165
Suwarna et al. 2006. Pengajaran mikro, pendekatan praktis dalam menyiapkan pendidikan profesional. Yogyakarta, Indonesia: Tiara Wacana.
Suyanti, R. D. 2010. Strategi pembelajaran kimia. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu.
Suyono Hariyanto. 2011. Belajar dan pembelajaran teori dan konsep dasar. Bandung, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.
Syukri S. 1999. Kimia dasar 2nd ed.. Bandung, Indonesia: ITB. Usman, M. U. 2011. Menjadi guru profesional. Bandung, Indonesia: PT Remaja
Rosdakarya. Warsono Hariyanto. 2013. Pembelajaran aktif teori dan asesmen. Bandung,
Indonesia: PT Remaja Rosdakarya. Widoyoko, S. E. P. 2009. Evaluasi program pembelajarn panduan praktis bagi
pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar. Wirastiti, A. 2016. Pengembangan buku pegangan untuk guru : demonstrasi
kimia berbasis predict-observe-explain POE untuk materi termokimia, larutan penyangga, dan hidrolisis untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa SMAMA Skripsi sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,
Indonesia. Diperoleh
dari http:f.library.uny.ac.idvufindRecordoai:library.kimia.fmipa.uny.ac.id:sl
ims7302Details
.
Diakses tanggal 10 April 2017 pukul 11.00 WIB. Yanti, N. D. 2017. Pengaruh model pembelajaran POE predict-observe-
explain berbasis assessment formatif terhadap aktivitas belajar dan pencapaian konsep biologi kelas XI SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
Skripsi sarjana, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia. Diperoleh dari
http:repository.radenintan.ac.id121 . Diakses
tanggal 10 April 2017 pukul 14.00 WIB.
166
LAMPIRAN
167
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah :
SMA NEGERI 1 DEPOK Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas Semester :
XIII Materi Pokok
: Larutan Penyangga
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit 2 JP
A. Standar Kompetensi