Instrumen Pengambilan Data Instrumen Penelitian

38 pustaka dan lampiran LKS. Laporan praktikum siswa digunakan untuk mengukur beberapa sub aspek keterampilan siswa yang tertuang di dalam lembar observasi keterampilan proses sains siswa.

c. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data terdiri dari empat macam instrumen, yaitu Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa, Angket Keterlaksanaan Praktikum, Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum, dan Lembar Observasi Aktivitas Guru. Keempat instrumen pengambilan data tersebut telah divalidasi oleh dua orang dosen ahli. Dari hasil validasi terdapat masukan kaitannya dengan tata bahasa yang digunakan, rubrik penelitian dan konten amatan. Lembar observasi keterampilan proses sebelum divalidasi merupakan lembar dengan kolom isian “Ya” dan “Tidak”, setelah mendapat masukan dari dosen ahli kemudian lembar tersebut diubah menjadi rubrik dengan rentang skor 1 –4. Masukan lain yang diberikan yaitu terkait rubrik yang digunakan, dimana rubrik tersebut harus jelas dan spesifik agar tidak membuat observer bingung. Selain itu, dosen ahli juga memberikan masukan untuk membedakan lembar observasi keterampilan proses sains antara praktikum pertama dan praktikum kedua. Hasil validasi dari instrumen pengambilan data dapat dilihat pada Lampiran 8. 1 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Lembar observasi keterampilan proses sains siswa merupakan instrumen yang digunakan untuk mengobservasi keterampilan proses sains siswa. Lembar observasi tersebut dilengkapi dengan rubrik dengan rentang skor 1-4. Dalam penelitian ini, terdapat lima aspek keterampilan proses sains yang diamati, yaitu 39 aspek mengamati, memprediksi, menginvestigasi, menganalisis, dan mengkomunikasikan. Kelima aspek tersebut terdiri dari sub-sub aspek, dimana total sub aspek keterampilan secara keseluruhan yaitu 20 sub aspek amatan. Dari 20 sub aspek keterampilan, 14 sub aspek keterampilan dinilai langsung oleh observer saat proses kegiatan praktikum berlangsung, sedangkan 6 sub aspek keterampilan lainnya diamati dari jawaban-jawaban pertanyaan LKS dan laporan praktikum siswa. 2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum Lembar observasi keterlaksanaan praktikum merupakan instrumen yang digunakan untuk mengambil data keterlaksanaan praktikum kaitannya dengan pemahaman siswa yang muncul setelah mendapat penjelasan dari guru, penjelasan dari LKS, maupun dari demonstrasi sebelumnya. Lembar observasi ini diisi oleh tiga orang observer yang menyaksikan kegiatan praktikum secara langsung. Data yang diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan praktikum dilihat dari tanda centang √ pada poin-poin amatan. 3 Angket Keterlaksanaan Praktikum Angket keterlaksanaan praktikum merupakan instrumen yang digunakan untuk mengambil data keterlaksanaan praktikum kaitannya dengan pemahaman siswa yang muncul setelah mendapat penjelasan dari guru, penjelasan dari LKS, maupun dari demonstrasi sebelumnya. Angket ini diisi oleh siswa setelah kegiatan praktikum selesai dilakukan. Data yang diperoleh dari angket keterlaksanaan praktikum berupa tanda centang √ pada poin-poin amatan. Kisi–kisi angket ini sama dengan kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan praktikum. Perbedaannya 40 adalah angket ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan kegiatan praktikum dari sudut pandang siswa, sedangkan lembar observasi keterlaksanaan praktikum digunkaan untuk melihat keterlaksanaan kegiatan praktikum dari sudut pandang observer. 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Lembar observasi aktivitas guru merupakan instrumen yang digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan aktivitas guru selama kegiatan praktikum berlangsung. Lembar observasi ini terdiri dari 25 poin amatan yang dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, penutup, dan manajemen kelas. Lembar observasi ini berupa kolom isian tanda centang √ yang terdiri dari kolom “Ya” dan “Tidak” serta kolom keterangan yang berisi keterangan deskriptif observer. Lembar observasi aktivitas guru diisi oleh lima orang observer, dimana tiga observer menyaksikan kegiatan praktikum secara langsung dan dua lainnya menyaksikan kegiatan praktikum melalui rekaman video 2. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi atau studi dokumenter adalah cara memahami individu melalui upaya pengumpulan data, mempelajari dan menganalisis laporan tertulis dan rekaman audiovisual dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran yang berhubungan dengan keperluan yang dibutuhkan Rahardjo Gudnanto, 2013. Pada penelitian ini, dokumentasi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 41 1 Video kegiatan praktikum yang berisi rekaman aktivitas siswa dan guru saat proses kegiatan praktikum berlangsung. Dari rekaman video tersebut dapat diperoleh data aktivitas guru sekaligus untuk menunjang data keterlaksanaan praktikum dan data keterampilan proses sains siswa yang belum teramati oleh observer saat kegiatan praktikum berlangsung. 2 Lembar Kerja Siswa LKS yang dikumpulkan kepada guru setelah kegiatan praktikum selesai. Data yang diperoleh dari LKS adalah data sub aspek keterampilan proses sains siswa yang dilihat dari kelengkapan dan jawaban- jawaban pertanyaan di LKS. 3 Laporan praktikum yang disusun siswa secara individu sesuai dengan format yang sudah ditentukan oleh guru. Data yang diperoleh dari laporan praktikum berupa data beberapa sub aspek keterampilan yang tertuang dalam lembar observasi keterampilan proses sains siswa. b. Teknik Kuesioner Angket Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan angket, yaitu sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan, terlebih dulu dicantumkan petunjuk pengisian angket. Selain itu, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan dan kalimatnya tidak terlalu panjang. Terakhir, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan terstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon Sugiyono, 2010. 42 Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui persentase keterlaksanaan praktikum ditinjau dari demonstrasi pendahuluan yang dilakukan guru, pemahaman siswa terhadap LKS praktikum, dan penjelasan yang diberikan oleh guru. Kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam kuesioner tertutup dalam bentuk kolom checklist, sehingga responden hanya memberikan tanda centang √ pada poin-poin yang terlaksana. c. Teknik Observasi Teknik observasi merupakan kegiatan pengamatan secara indrawi yang direncanakan, sistematis, dan hasilnya dicatat serta dimaknai diinterpretasikan dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang diamati. Kegiatan observasi harus direncanakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan diperoleh. Kegiatan pengamatan dilakukan secara sistematis yaitu dengan mengikuti prosedur tertentu. Hasil dari pengamatan dicatat setelah pengamatan selesai. Catatan pengamatan yang sudah disusun digunakan untuk memaknai perilaku subjek yang diamati, sehingga pengamat memperoleh pemahaman tertentu atas subjek Rahardjo Gudnanto, 2013. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan menggunakan Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum, Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa, dan Lembar Observasi Aktivitas Guru. Observasi terhadap keterlaksanaan praktikum dan keterampilan proses sains siswa dilakukan saat kegiatan praktikum sedang berlangsung, sedangkan observasi terhadap keterlaksanaan aktivitas guru dilakukan saat kegiatan praktikum berlangsung dan dan melalui rekaman video dokumentasi. 43 Data keterampilan proses sains siswa diamati oleh tiga observer. Untuk mengetahui kesamaan pendapat agreement antar observer, peneliti mengambil sampel dua orang observer untuk dilihat kesamaan pendapatnya dalam mengobservasi keterampilan proses sains siswa. Untuk melihat kesamaan pendapat agreement tersebut, peneliti mengambil salah satu kelompok untuk diamati oleh dua orang observer sekaligus. Total skor keterampilan proses sains dari kedua observer tersebut kemudian diolah menggunakan rumus berikut. agreement = 100 18 Keterangan : A = Hasil Penilaian Observer A B = Hasil Penilaian Observer B Jika hasil persetujuan lebih dari 75, maka pemahaman antar observer tentang poin yang diamati dinilai sama Borisch, 1994 Setelah dianalisis, agreement yang diperoleh dari observer I dan observer II pada praktikum pertama adalah 99,70, sedangkan pada praktikum kedua adalah 98,78. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman antar observer tentang poin keterampilan proses sains siswa yang diamati dinilai sama. Analisis dalam menghitung agreement dapat dilihat pada Lampiran 11. 44

H. Teknik Analisis Data