Strategi Lima Langkah Proses Dalam Pengelolaan Diri

mengungkapkan ketidaksukaan atas pelayanan buruk suatu restoran atau mengucapkan selamat kepada orang lain di saat yang tepat, semakin baik dalam mengungkapkan perasaan sejati anda. Melatih setiap hari ketrampilan yang ingin anda kuasai, akan membuatnya semakin mudah untuk mengatasi ketakutan di bawah tekanan atau dalam kesempatan penting. Strategi menghasilkan tindakan dan untuk mencapai tujuan apapun, apakah pribadi, atau profesional berarti melakukan. Misalnya, saat alarm jam berbunyi di awal fajar bangkitlah dan bangun. Langkah strateginya adalah bagian tindakan dari program perbaikan diri anda sendiri dan hendaknya diikuti oleh langkah akhir, evaluasi.

5. Evaluasi

Kalau mengandalkan suara asli dalam diri yang berakar pada keberadaan kita dan mengetahui kehebatan sejati diri sendiri, dan bukan suara pemuasan diri yang menginginkan kita agar tetap sama, dan mengurangi usaha untuk tumbuh dengan meng- ingatkan tentang semua aspek negatif keberadaan kita, kita biasa- nya dapat dengan benar mengetahui apakah kita telah berhasil atau gagal. Kalau menggunakan suara pemuasan diri yang ingin terus menahan, kita menjadi pengkritik terburuk bagi diri sendiri. Kita menganalisa secara salah segala yang pemah kita coba lakukan. Tidak pernah membiarkan apapun terabaikan. Kita dapat menemukan kesalahan bahkan kalau harus menggali dalam- dalam. Kalau setiap orang memperhatikan kita, kita menolak menerima pendapat mereka yang mengemukakan kesalahan yang telah kita lakukan, tidak peduli seberapapun kecilnya. Seorang penulis mengajari seorang kawan dalam mempersiapkan dirinya berpidato. Penulis tersebut sangat terkesan atas caranya membawakan pidato dan juga terhadap isinya. Pada kenyataannya ia memberikan ceramah yang sangat luar biasa. Walau demikian, ia membuat satu kesalahan dalam suatu naskah yang berlembar-lembar isinya dan akibatnya harus terus berpegang pada bagian kecil itu. Akibat kesalahan ini, ia kehilangan kenikmatan menerima tepukan tangan dan banyak penghormatan yang biasanya menyertai. Semuanya nyaris seolah tidak dapat menahan diri untuk mengakui bahwa ia memiliki bakat berpidato, yang dengan satu cara dapat membuktikan bahwa suara pemuasan dirinya adalah salah. la mengeluh tentang pikirannya yang terlupa sejenak dan berusaha mengulang seluruh pidatonya dengan sikap negatif yang sama. la tidak menyadari ia harus mengendalikan diri untuk memaafkan diri telah berbuat kesalahan dan bahwa ia juga dapat mengizinkan dirinya untuk menikmati keberhasilannya. Ia berusaha kembali ke kepompong pelindungnya yang menjadikan ia seorang perfeksionis selalu ingin menjadi yang sempurna. Setelah mendengar analisanya yang panjang dan tidak adil dari uraiannya, “anda melakukan pekerjaan yang memuaskan, belajarlah dari kesalahan namun hargai diri sendiri kalau memang layak, anda anggap anda harus menjadi yang sempurna, padahal tidak. Orang lain pun juga demikian.” Penulis tersebut berharap bahwa apa yang penulis katakan akan menghapus rasa kehilangan dari sikap memuaskan dirinya. Penulis maksudkan pendapat penulis akan menyerupai perintah. Walau tidak tahu apakah penulis telah melakukannya terlalu jauh. Setelah ia sempat berpikir, penulis menerima telepon darinya yang meminta penulis bersedia membantunya lagi dalam mempersiapkan ceramah. Dengan terkejut dan suka cita, penulis menyadari bahwa ia mulai menyukai pekerjaannya. Saat membawakan pidatonya lagi, ia masih cenderung sangat mengkritik dirinya namun aku juga melihat bahwa ia membiarkan merasakan sedikit imbalan dari kerja kerasya. la masih jauh dari kesempurnaan yang masih menjadi suatu tujuan tersendiri, namun kali ini telah membuktikan diri. Saat penulis melihat senyumannya dan akhirnya mendapatkan 47 tepuk tangan, penulis turut berdiri dan bertepuk tangan, tidak hanya bagi hasil hebat yang telah diusahakannya, namun atas kenyataan bahwa ia kini mulai menghargai dirinya sendiri. Belakangan ia mengatakan kepada penulis bahwa ia selalu dihantui oleh kebutuhan untuk menjadi yang paling sempurna. Ia menggunakan ukuran dalam bayangan yang dibentuk dari kebutuhannya untuk diterima, dan untuk meyakinkan kepemimpinan dalam dirinya bahwa ia adalah orang yang berharga dan penuh bakat. Merupakan paduan banyak ide yang diterima kawanku bertahun- tahun yang membentuk keadaan, apakah ia dapat menerima penghargaan dan cinta. Tekanan dari mencoba mendapatkan cinta bersifat menyesuaikan dengan keadaan, menyebabkannya meragukan ketika ia benar-benar menerima penerimaan dan pengakuan yang positif. la telah membentuk tujuannya yaitu menjadi yang sempurna, yang merupakan impian untuk menutupi kenyataan bahwa ia takut atas kenyataan, kalau kelak berhasil mencapai kesempurnaan ia masih juga tidak mendapatkan cinta. Maka perburuannya menjadi lebih enak daripada pencapaian kesempurnaan biasa, dan menghadapi kenyataan masih akan terluka akibat kurangnya cinta dan penerimaan. Begitu seringnya kita tidak merasa jujur terhadap diri sendiri karena beberapa ukuran bayangan yang berasal dari kebutuhan untuk diterima. Kita merasa sukar meyakinkan diri bahwa kita orang yang berharga dan berbakat. Karena kita telah memproses banyak ide tentang diri kita selama bertahun-tahun, suara pemuasan diri kita memperkuat ide tentang ketidaksempurnaan. Saat kita berjuang membuktikan suara dalam diri kita adalah benar, kita menimbulkan pertentangan dalam diri sendiri saat menerima informasi yang positif. Sementara beberapa dari kita terlalu keras terhadap dirinya sendiri dan berusaha mencapai kesempurnaan, lainnya tidak pernah bertanggung jawab atas tindakan mereka dan selalu menudingkan telunjuknya ke tempat lain. Biasanya orang ini memiliki kepercayaan diri rendah, yang membuat mereka tidak bersedia melihat kenyataan atas tindakan mereka. Juga menyakitkan bagi mereka untuk menghadapi alasan sebenarnya mengapa mereka menjadi orang yang suka melukai orang lain. Lebih mudah berpura- pura menjadi orang yang menyenangkan dan mencari alasan saat tindakan anda tidak sesuai Menyalahkan orang lain dan bukannya bertanggungjawab adalah cara yang cerdik guna menghindari keharusan untuk berubah. Berusaha mengevaluasi orang lain adalah penting untuk pengembangan diri. Kita dapat juga belajar dari setiap orang. Orang yang seringkali melukai kita yang paling banyak mengajarkan pada kita. Dengan menerima kritik positif, dan hanya memasukan komentar yang membantu tumbuh sambil melupakan yang hanya akan memburukkan, kita akan dapat memperkaya keberadaan dalam diri kita.

D. Dampak Kepribadian Terhadap Kecerdasan Emosional

1. Gaya Beiajar Pribadi Learning Style

Seberapa banyak diantara kita yang tertarik dan ingin pergi ke Kantor? Merekalah yang telah menemukan minat dan arti dari pekerjaan kita. Kantor adalah tempat kita dapat meraih semua dan menimbulkan rasa puas. Adanya tantangan serta kuatnya hasrat untuk mencapai sesuatu tujuan menjadikan kantor sebagai tempat yang dinamis untuk didatangi setiap hari. Namun demikian bagi sebagian orang tempat kerja bukanlah merupakan lingkungan yang menyenangkan, mereka lebih senang bekerja diluar suasana kantor. Dalam situasi ini selalu ada persaingan negatif, maksud- maksud tersembunyi serta ketidaksantunan. Bagaimana cara seseorang dapat menemukan kebahagiaan di tempat yang demikian? Tentu saja anda dapat, asal dimulai dengan EQ pribadi anda. 49