Rangkuman STRATEGI KECERDASAN EMOSIONAL

BAB V KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA EQ

DI TEMPAT KERJA Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami strategi penerapan kecerdasan emosional dalam lingkup tugas, pengendalian emosional dalam menjalankan tugas, dan kiat untuk mengembangkan dan mempertahankan keterampilan kecerdasan emosional.

A. Strategi Kecerdasan Emosional Dalam Lingkup Tugas.

Ruang lingkup kajian KEEQ ini lebih banyak difokuskan pada masalah emosional yang terdapat dalam lingkungan kerja. Berikut ini kami tawarkan beberapa strategi untuk dikaji.

1. Rahasia PMHTM Pikiran, Mata, Hidung, Telinga, Mulut

Pernahkah anda berada dalam suatu keadaan yang di mulai sebagai suatu masalah, namun pada saat anda mulai menganalisa, dan menguraikan masalahnya serta memberikan pendapat anda tentangnya, segalanya mendadak menjadi kacau membingung- kan, dan lepas kendali? Dengan bertambah masalah, anda merasa seolah terjerumus ke dalam pasir penghisap yang menyeret masuk tubuh anda satu inci demi satu inci. Bahkan walau ada sebuah cabang pohon yang kokoh tepat di samping tangan anda yang kuat anda masih juga tidak dapat meraihnya untuk menarik anda keluar. Seolah ada beban berat yang menahan tubuh anda ke bawah. Beban itu adalah pendapat dalam diri anda yang sangat luas yang berusaha mendapat perhatian anda, dan berusaha mengatakan kepada anda apa yang harus dilakukan dan bagaimana memikirkannya. Penyebab terjadinya beban ini adalah pandangan dalam diri anda mengartikan seluruh situasi dan orang luar sebagai faktor yang mempengaruhi anda namun tidak menolong anda mengatasi masalah. Kita dapat menggunakan pandangan dalam diri kita untuk memberitahu kita cara menganalisa suatu keadaan. Namun masalahnya, kita tidak melatihnya untuk menyaring pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, atau untuk menetapkan masalah kita, apa yang kita butuhkan untuk menjadi efektif, dan arah yang terbaik dalam menemukan kebahagiaan dan kepuasan. Pandangan dalam diri kita biasanya bebas mengembara kesemua arah mengumpulkan dan memilah data-data, walau kita tidak sama sekali apa yang harus dilakukan dengan informasi yang tersedia selama terjadinya suatu masalah atau krisis. Ketika kita telah memutuskan apa yang harus dilakukan biasanya didasarkan pada data yang tidak lengkap atau tidak rasional yang tidak dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Kita menggunakan film lama untuk mendapatkan gambaran baru yang mengakibatkan pengambilan gambar dua kali dan menghasilkan gambar yang kabur. Pengalaman yang lalu adalah penting kalau digabungkan dengan keterbukaan baru. Pandangan dalam diri kita bahkan seringkali ada dalam keadaan yang tenang dan menyenangkan. Pandangan tersebut merupakan perpaduan indera kita: mata apa yang kita lihat, telinga apa yang kita dengar, pikiran apa yang kita pikirkan, mulut apa yang kita katakan, dan hidung apa yang kita cium. Namun kita biasanya tidak mengelola pekerjaan mereka atau memberi arah sesuai tugas mereka. Akibatnya mereka tidak dapat bekerja bersama bagi minat terbaik kita. 53 54 Rahasia P.M.H.T.M. hanyalah suatu strategi bekerja bersama dalam menggunakan semua panca indera kita pada saat mengambil keputusan yang bekaitan dengan emosi. la memberi kita kerangka kerja yang menunjang sistem pengelolaan emosi dalam diri kita. Rahasianya berupa proses yang membantu kita mendapatkan gambaran secara keseluruhan, dengan mengguna- kan rincian sebagai batu loncatan untuk memahami dan mengelola emosi kita bersesuaian dengan pikiran rasional kita, sehingga kita dapat menggunakan pilihan terbaik dalam mengelola emosi untuk meningkatkan kinerja kita. Masing-masing indera kita memainkan peranan penting dalam membantu kita menguraikan situasi rumit yang sedang kita hadapi dalam soal emosi. a. Pikiran : Apa yang kita pikirkan tentang diri kita dapat meningkat kan atau mengurangi potensi kita. Kedalaman dan kapasitas pikiran manusia sungguh mengagumkan pada umumnya orang biasa hanya menggunakan sebagian kecil saja dari kemampuan mentalnya. Albert Einsein yang jenius ini mengakui bahwa hanya + 5 - 10 saja dari kemampuannya yang dapat dipergunakan. Kita mampu memasukkan rangsangan informasi ke dalam pikiran kita yang dapat memperluas dan memperkaya dasar pengetahuannya. Kalau kita mengisinya dengan pemikiran yang produktif dan positif kita akan memungkinkannya bergerak ke suatu arah yang mampu mendorong dan memuas kan tujuan hidup kita. Pikiran kita dapat mengulang kembali apa pun yang kita inginkan bilamana dikelola dengan baik, ia akan memilah melalui yang terbaik dan terburuk untuk memberi kita perspektif, kalau kita mengajarkannya melakukan hal ini. Ini membutuhkan latihan memahami esensi, prinsip serta penerapan disiplin mental, melakukan penelitian, mengembangkan kreativitas, dan dorongan untuk mencoba tantangan baru dan penuh inovasi. Membaca, mendengar pendapat ahli, dan mengalami hal baru dapat memperluas cakrawala kita dan menyiapkan kita menjadi pelajar kehidupan dan bukannya menolaknya. Moto dari the United Negro College Fund adalah “Pikiran adalah hal terlalu luar biasa untuk disia-siakan.” Ini benar dalam pengambilan keputusan selain dalam kehidupan sehari-hari. Benih yang kita tanam dalam pikiran kita dapat menumbuhkan bunga atau cabang baru. Terserah pada kita untuk memanfaatkan alat yang menakjubkan ini yang menjadi dasar kemajuan hidup kita. Pemikiran negatif dapat menghambat pengembangan diri kita. Kritik terburuk kita berada dalam pikiran dan dapat menjadi musuh terburuk kita. Dunia yang kita tinggali mendorong kita untuk memandang diri kita sama lemah dan sama memerlukan hal-hal yang tidak kita miliki. Pada umumnya, kita terkondisikan untuk berpikir negatif dan bukan berpikir positif karena hal ini menguntungkan orang lain dan menempatkan guliran bola emosi di pihak kita dan bukan di pihak orang lain yang mencoba mempertahankan keunggulan mereka dengan membiarkan pengaruh negatif ini menjadi bagian pemikiran dan penafsiran atas diri kita, maka kita memberikan kendali pada orang lain atas apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan. Pemikiran menghancurkan diri membatasi kemampuan kita meminta bantuan saat diperlukan, dan hal ini menciptakan kebanggan palsu yang menjadi sumber kekecewaan dan menghambat kita melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan kepuasan dalam diri. b. Mata : Dapat memberi kejelasan dan fokus pada suatu situasi. Rahasia PMHTM lainnya adalah menggunakan mata kita untuk mengamati apa yang ada di sekitar kita. Kita berpeluang