Pengembangan KEEQ sangat berbeda dengan IQ yang umumnya hampir tidak berubah selama kita hidup KEEQ dapat
dipelajari kapan saja, tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu, pemarah, kikuk, atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan
motivasi dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.
C. Latihan
Identifikasi dan kenali emosi Anda pada setiap kegiatan yang Anda temui di tempat kerja.
Lakukan pengelompokkan atas emosi yang anda miliki kedalam golongan emosi yang Anda ketahui.
D. Rangkuman
¾ Kecerdasan emosional yang merupakan salah satu bagian dari kecerdasan-kecerdasan lainnya membuat kita untuk belajar
mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan perasaan orang lain.
¾ Kemampuan untuk menanggapi secara tepat atas situasi baru dalam kehidupan pekerjaan sehari-hari yang komplek
merupakan wujud keberhasilan dalam mengimplementasikan kecerdasan emosional.
BAB III MEMBANGUN KEMBALI DINDING
DALAM DIRI
Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami tipe-tipe kecrdasan emosional, peranan
kecerdasan emosional serta cirigaya emosional
A. Tipe-tipe Kecerdasan Emosional
Stoltz dengan dasar teorinya tentang “Adversity Qoutient” membedakan manusia dalam memecahkan persolan yang dihadapi
kedalam tipe Quiter, Camper, Climber. Tak ada orang sukses tanpa mengalami kegagalan dan perjuangan.
Ciri orang gagal selalu berhenti pada saat ia mengalami hambatan dan kesulitan, sedangkan ciri orang sukses tidak akan berhenti pada
saat ia belum berhasil. Bagi orang yang sukses, kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang tertunda. Thomas Edison mengalami
kegagalan 10.000 kali sebelum berhasil membuat lampu pijar. Sedangkan Rasulullah pun mengalami serta melalui berbagai
masalah yang sangat berat sebelum Islam mendunia. Kegagalan harus diterima sebagai sebuah upaya pembelajaran yang membuat
anda menemukan sebuah pemikiran, penyempurnaan, metode dan tujuan yang lebih jelas. Kegagalan juga dapat diumpamakan sebagai
sebuah batu intan yang belum digosok, semakin sering gagal maka makin sering digosok dan akan makin bersinar batu intan tersebut.
Kegagalan akan menghapus kebiasaan buruk; menghancurkan kesombongan; sehingga menciptakan sikap rendah hati; dan akan
20
meningkatkan kecerdasan emosi anda melalui sikap terbuka dan persistent keras hati, gigih dan merupakan ujiancobaan akan
menghasilkan mental yang membaja tangguh. Kita butuh kegagalan untuk menyempurnakan sikap dan mental kita. Kegagalan ada 2
dua macam, yaitu: ¾ Kegagalan proses disebabkan karena ilmu pengetahuan kita
terbatas, dan akibat kesalahan teknis yang kita buat. ¾ Kegagalan suara hati adalah sesuatu hal yang paling membahaya
kan dan sangat mematikan, karena dorongan suara hati telah tertutup, akibatnya tidak ada lagi energi pendorong yang akan
membuat diri kita bangkit kembali. Orang yang beriman dan memiliki ketangguhan pribadi, tidak akan mengalami hal itu.
Adversity Quotient AQ adalah “kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan sanggup bertahan
hidup” Paul G. Stolz, dalam Ary Ginanjar Agustian, 2004. Dengan Adversity Quotient AQ seseorang bagai diukur
kemampuannya dalam mengatasi setiap persoalan hidup untuk tidak berputus asa.
Adversity Quotient AQ Membedakan Kemampuan Manusia di dalam Mengatasi Masalah.
Adapun tipe dan ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Quitters Tipe
: pribadi yang selalu menghindar dari persoalan karena tidak merasa maumampu mengatasi persoalan.
Ciri : minimal drive, kualitas rendah, mengambil resiko sedikit,
kurang kreatif, menghindari tantanganmasalah.
2. Campers Tipe
: pribadi yang selalu ingin dalam suasana aman, selalu ingin segera keluar dari ketegangan sebagai
konsekuensi proses pencapaian tujuan.
Ciri : ada inisiatif, ada drive, ada usaha, melakukan hanya
yang diperlukan.
3. Climbers Tipe
: pribadi yang selalu ingin mendaki untuk mencapai puncak, dengan mengerahkan segenap potensi dirinya
yang mampu diaktualisasikan.
Ciri
: ingin selalu melakukan perbaikan, terus berkembang dan memberikan kontribusi, bekerja dengan visi,
pemimpin yang baik, membuat sesuatu terjadi. Untuk menjadi tipe Climber memerlukan pola kerja berikut:
a. Just Do It kerjakan sekarang dengan mentalitas: fokus,
disiplin, tekun, peduli, manfaat, gembira, semangat, kegairahan; b. Berani keluar dari “zona kenyamanan”;
c. Meningkatkan ketekunan tidak mudah putus asa optimis; d. Tidak takut gagal;
e. Tidak takut penilaian.
B. Peranan Kecerdasan Emosional
KEEQ berperan sebagai mesin gilingprime mover kecerdasan manusia secara utuh karena berkait dengan integritas dan keunggulan
pribadi seorang pemimpin yang harus dikembangkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, sekolah dan tempat kerja secara menyeluruh
dan berkesinambungan.
1. Integritas Kepemimpinan
Aspek integritas kepribadian ini selalu menjadi aspek yang paling kritis dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan.
Seorang pemimpin dalam masyarakat kita sekarang ini sedang membangun dan melakukan reformasi secara menyeluruh masih
merupakan model atau panutan. Integritas seorang pemimpin dalam konteks membangun masyarakat madani “Civil Society”
dengan jumlah PNS yang + jumlahnya 4 juta dari jumlah penduduk + 230 juta sangat menentukan untuk dapat keluar dari
krisis multidimensi sekarang ini. 21