Merasa Positif Lima Langkah Strategi Menanggapi Pengelolaan Serta Pengendalian Diri.

Semangat bersifat menular, begitu juga pesimisme, namun hanya satu yang membawa kemajuan. Falsafah pengelolaan diri hanyalah untuk mengetahui siapakah anda, apa yang anda rasakan, apa yang anda pertahankan, dan bagaimana ingin memperlakukan diri anda sendiri. Pengelolaan diri tidak berarti bahwa anda bukan diri anda sendiri, atau bahwa anda bersikap dingin atau menjadi robot yang terkendalikan. Ini tidak berarti memiliki proses pemikiran sendiri, memilih cara yang diinginkan dalam berpikir dan merasakan. Hal ini membuat hal- hal yang tidak penting menjadi kurang penting, dan memberi kebijaksanaan memilih apa yang sungguh bermanfaat bagi anda dari apa yang tidak. Pengelolaan diri adalah jembatan positif antara emosi dan logika. Kalau tidak mengelola diri sendiri, ide, pandangan, atau tinjauan apa saja dapat mengakibatkan anda tidak menentu secara emosional, dan bertabiat menjengkelkan atau perilaku yang tidak bermanfaat. Inilah sebabnya beberapa orang menghabiskan banyak waktu untuk meminta maaf atas apa yang mereka katakan atau telah dilakukan. Pengelolaan diri sebagai salah satu bentu disiplin Personal mastery mewujudkan mekanisme penyaringan untuk menangani semua rangsangan yang kita terima. Ia mengelola apa yang dimasukan dalam diri, dan bagaimana menyampaikan informasinya. Kita juga memiliki sistem penapisan yang setelah memasukan suatu masalah atau tanggapan, merasakannya, menghadapi, dan kemudian mem- biarkannya berlalu. Terlalu banyak masukan yang tidak perlu dapat membutakan inti dalam diri kita dan membuatnya lebih sukar untuk mencapai sifat produktif bagi keberhasilan pribadi.

B. Alat Pengorganisasian Dalam Diri.

Saat menghadapi kekurangan, kekacauan, dan ketidakpastian kita memiliki alat dalam diri yang dapat membantu kita menghadapi keadaan. Sumber daya ini dapat mempertajam fokus dan mengarah- kan kembali tanggapan kita sehingga dapat menjadi benar dan sesuai dengan apa yang kita benar-benar rasakan. Untuk mencapai hal ini, lebih dahulu harus mengetahui bahwa alat ini ada, dapat bekerja sesuai perintah, dan kapan saat paling baik untuk menggunakannya. Alat dalam diri diorganisasikan dalam empat golongan besar:

1. Intuisi

Ini kebijaksanaan dan penglihatan dalam diri kita sendiri. Ingat saat seseorang meminta anda melakukan sesuatu dalam diri anda mengatakan kepada anda untuk tidak mengabulkan. Mereka yang mendengarkan suara dalam diri mereka dapat menyelamat- kan diri dari suatu situasi yang negatif. Bagi yang lain hal ini dapat mengakibatkan suatu pengalaman yang tidak mengenakan. Dengan mendengarkan kebijaksanaan dalam diri, bimbingan ibu atau suara batin, kita mengakui intuisi yang dibawa sejak lahir. Pernahkah anda mendengar seseorang berkata: “sesuatu di dalam telah mengingatkanku tentang ini atau jangan melakukan itu”? Dengarkan dan tanggapilah dengan sabar. Suara batin yang anda dengar untuk diri anda bagaikan saran yang baik yang anda berikan untuk orang lain atau nasihat berguna yang anda sampaikan ke seseorang yang anda kasihi. Akan bermanfaat, kalau kita gunakan.

2. Logika dan analisa adalah kemampuan melihat gambaran

masalah secara keseluruhan, menguraikan menjadi bagian- bagiannya dan dari sana kita mampu memecahkan suatu masalah. Seringkali kita hanya memperhatikan sedikit informasi dalam menyelesaikan suatu masalah, bagaikan menggigit sepotong roti dan bergegas ketempat kerja. Kita memiliki kemampuan dalam diri untuk memikirkan masalah dan menganalisa bagian- bagiannya sehingga dapat mengambil kesimpulan secara logis. Beberapa orang dapat lebih baik dalam melakukan hal ini daripada orang lainnya. Mereka menyempatkan diri dan menggunakan energi untuk menggunakan proses meneliti secara menyeluruh dan kemudian menggabungkan bagian-bagiannya. Beberapa dari kita cenderung melakukan generalisasi, bentuk umum stereotipe, perlambang, dan petunjuk satu dimensi lain untuk membuat anggapanasumsi. Penyidik dalam diri kita tersembunyi kalau kita dihadapkan dengan keharusan mengambil keputusan dengan jalan mengandalkan orang lain, atau beralih kepada pemecahan kilat lainnya yang tidak memiliki kaitan nyata. Bakat logika dan analisa Logical Analysis merupakan salah satu yang perlu dikembangkan, dibina dan didorong sejak kita kecil. Tidakkah ironis bahwa banyak diantara kita memiliki ketrampilan ini namun hanya menyalakan dan mematikannya seperti sebuah keran air? Kita menggunakannya dalam tatanan profesional atau saat membantu orang lain, namun kalau memerlukannya dalam tatanan sosial, atau pribadi kita membiarkannya tertidur. Ketrampilan melihat keseluruhan dan bagian-bagian gabungannya merupakan proses yang dapat kita manfaatkan dalam setiap situasi kehidupan. Pria dalam kisah di atas yang melihat istrinya makan siang bersama orang lain tidak menggunakannya, juga orang lain yang mengalami masalah pribadi dan karier seringkali melupakannya. Pengambilan keputusan dalam proses Logical Analysis meliputi tiga langkah: ¾ Melihat seluruh rangkaian kartu. Kalau kita diharapkan bermain kartu adalah bijak untuk mengetahui lebih dahulu apakah kita bermain dalam satu rangkaian kartu secara penuh, kartu apa yang kita pegang, dan kartu apa yang berada di tangan orang lain. Dengan mengetahui hal ini kita akan berada dalam posisi yang lebih baik, sehingga dapat menganalisa jenis permainan yang dimainkan orang lain dan mengetahui kartu yang diperlukan untuk melakukan penawaran call yang tepat. Kadang kita mungkin untuk mengetahui seluruh rangkaian kartu dan kita harus mengandalkan ada intuisi serta ketrampilan kita untuk mengambil keputusan yang tepat, dan kadang bisa saja tidak berhasil. Hal penting yang harus diingat adalah bahwa pengetahuan “knowledge” merupakan kekuatan, dan kekuatan hendaknya menjadi peluang untuk melakukan apa yang benar. ¾ Mengelompokan informasi yang anda perolehterima. Saat data mulai membanjir anda perlu kelompokkan kemudian pisahkan apa yang paling diperlukan dan apa yang menjadi kurang penting. Misalnya, gunakan kelompok, fakta, fiksi, penting, tidak penting, perlu dipertimbangkan, dan diperlukan sebagai dasar. Lalu memilih kelompok prioritas, dan memutuskan bagaimana mengatasi masalahnya dan kemungkinan hasilnya. Lanjutkan dalam porsi yang tepat. Ini akan memberi peluang untuk memikirkan masalahnya dan mendalami rincian yang tidak penting dalam membentuk posisi masalah. ¾ Memahami iklim lingkungannya. Begitu informasi dikelompokan dan disusun, adalah penting sekarang untuk mengetahui latar belakang yang akan anda gunakan mengambil keputusan atau melakukan tindakan. Rencana yang disusun dengan rapi dapat menjadi berantakan kalau anda lupa mengetahui dengan siapa berhadapan, kerumitan politik yang anda hadapi, dan atmosfir umum dan suatu situasi atau kejadian. Memberikan ceramah tentang bahaya merokok tidak akan produktif kecuali anda menguasai pandangan ini dan uraiannya juga memperhitungkan hal ini.