pada bagian yang tidak jelas salahnya di mana, dan tidak mau memberikan komentar lebih lanjut. Ia sama sekali tidak mau
memperhatikan laporan yang lebih baru, namun sebaliknya memilih memusatkan diri pada bagian yang dianggapnya salah
dari laporan terdahulu. Bos seperti ini menggunakan usaha intimidasi dan kekuasaan untuk mengurangi dan merendahkan
semangat serta potensi pegawainya dengan mengurangi kepercayaan dirinya. Terlalu sering taktik seperti ini digunakan
terhadap wanita dengan tambahan dimensi seperti pelecehan seksual yang kini juga dialami oleh kaum pria di tempat kerja.
Hal ini membutuhkan kepercayaan diri, ketegasan, dan kelihaian politik untuk menghadapi para “penyalahguna
kekuasaan ini” orang yang menggunakan posisi dan kewenangannya dengan sengaja untuk menghancurkan
kepercayaan diri, potensi karier, serta harga diri pada pegawai yang mereka anggap mengancam dirinya.
Cara menghadapi para bos atau kelompok yang mencoba menghancurkan semangat dan keseimbangan emosi anda
adalah: Hindari memberikan kekuatan anda kepada mereka
dengan meyakinkan mereka bahwa anda tidak efektif atau mampu.
Buat catatan khusus tentang setiap diskusi yang anda lakukan untuk persiapan kalau anda membutuhkannya
pada saat evaluasi. Sempurnakan diri dalam pekerjaan anda, dan bangun
jembatan dengan mitra kerja lainnya. Buat catatan lengkap tentang segala tindakan dan
pekerjaan anda, sambil menyusun arsip yang terus disesuaikan.
Selalu bersikap tetapkonsisten, menyenangkan, dan profesional dengan semua pegawai termasuk bos anda.
Rahasiakan masalah anda dengan bos kecuali anda memiliki pembimbing atau rekan kerja yang dapat
dipercaya. Berusahalah membangun hubungan kerjasama dengan
bos dengan memberikan penghormatan sepatutnya, meminta petunjuk untuk dapat bekerja lebih baik, dan
membicarakan beberapa pendapat tentang keadaan pekerjaan anda. Jangan mengemukakannya sebagai
suatu keluhan. Teruslah berusaha mencari peluang baru kalau situasi
anda tidak kunjung membaik.
e . Kecemburuan
Kecemburuan dapat melanda siapa saja. Orang yang merasa cemburu dengan bakat kita pada kenyataannya merasa lebih
lemah, dan acapkali mencoba meyakinkan diri kita, bahwa kita tidak cukup berharga dan bakat kita tidak bernilai.
Seorang guru yang kukenal menceritakan kepadaku suatu kisah tentang kawannya yang cemburu dengan gelar PhD
yang berhasil ia dapatkan sambil tetap bekerja sebagai guru paruh waktu. Kawannya, yang hanya lulus sekolah lanjutan,
setelah mengetahui hasil yang diperolehnya, berkomentar bahwa mendapatkan gelar PhD tidak sulit, dan juga tidak
perlu pandai benar untuk mampu meraihnya. Pertanyaannya adalah kalau memang begitu mudahnya mengapa ia tidak
berusaha mendapatkannya sendiri? Orang seperti ini atau yang lainnya menghabiskan waktunya seumur hidup untuk
mencoba memperkecil usaha orang lain dalam usahanya 77
menempatkan dirinya sendiri lebih tinggi. Beberapa orang dapat menjadi sangat licik dalam usahanya untuk menghalangi
usaha kita, dan mengurangi kekuatan pribadi kita dalam. usahanya untuk memperkuat dirinya sendiri.
Aku teringat pada seorang pria yang terus bertanya kepadaku, seolah ia adalah yang berkuasa atau berhak menghakimi,
kepercayaan seperti apa yang aku miliki dalam menulis suatu buku. Ia berusaha menginterogasi diriku tentang prinsip-
prinsip yang aku gunakan dalam menulis dan mengapa membutuhkan waktu begitu lama bagi diriku untuk
menyelesaikannya, padahal aku hanya memerlukan waktu tiga bulan untuk menyelesaikannya. Ini bukan suatu
pertanyaan yang bersifat menyerang, namun cara atau sikap lebih berkuasa yang ditunjukkannya dalam bertanya, terutama
karena ia tidak pernah menulis apa pun. Sikapnya yang merendahkan dan terlihat sangat yakin dimaksudkan untuk
mengurangi semangat dan kepercayaan diriku, membuatku meragukan kemampuan sendiri. Apa yang tidak ia sadari,
aku akhirnya mendapatkan suatu contoh yang dapat aku gunakan mengisi bukuku
f. Gunjingan
Banyak orang senang bergunjing. Aku pernah mendengar orang membenarkan hal ini dengan menyatakan, bahwa ini
hanyalah salah satu sifat alami manusia. Apa yang terjadi kalau kita ikut-ikutan melakukan eksploitasi penuh kebengisan
akan kehidupan dan masalah orang lain, bahwa kita tidak pernah bercermin diri dan tidak mau berhadapan dengan
masalah yang kita ciptakan sendiri, atau harus menanggung- nya sendiri. Ikut-ikutan bergunjing hanyalah menghabiskan
waktu, dan tidak ada manfaatnya dalam meningkatkan potensi. Kalau terlanjur terlalu jauh hal ini akan
menghancurkan. Ada perbedaan antara menerima informasi yang mungkin bermanfaat bagi anda dan menerima informasi
yang dimaksudkan untuk melukai atau menghancurkan reputasi seseorang. Gunjingan dalam bentuk apapun adalah
menghancurkan, dan tidak produktif untuk mengembangkan emosi. Hal ini dapat membuat lingkungan menjadi canggung
dan menjadi tidak nyaman untuk bekerja dan hendaknya tidak ditoleransi sama sekali.
g. Pengkondisian NegatifSamar
Pengkondisian kecil-kecilan yang bersifat negatif terus terjadi di sekeliling kita, dan dapat memasuki psikis kalau kita tidak
menyadarinya. Bahkan di sekolah, di mana adanya peraturan tentang perilaku diberlakukan, suatu tinjauan lengkap dan
terinci tentang apa yang akan terjadi kalau kita berlaku buruk dan imbalan apa yang akan kita dapatkan kalau kita berlaku
baik. Televisi mengemukakan yang bersifat negatif lebih banyak daripada yang positif.
Contohnya, berapa banyak yang senang, orang yang tersesuaikan dengan baik dalam sebuah acara obrolan?
Atau berapa banyak peran contoh yang kita akui yang memiliki kehidupan yang dapat memperkaya bagi diri mereka
dan orang lain? Sayangnya tidak begitu banyak. Orang yang kita bangga-banggakan dalam industri hiburan ternyata
memiliki masalah yang sama banyaknya dengan diri kita sendiri. Walau banyak di antara kita yang tidak mau
mengakuinya. Aku ragu berapa banyak bintang yang membuat kita iri bersedia bertukar tempat dengan orang
biasa? Ketika aku berkata kepada kawanku bahwa begitu banyak acara obrolan yang berisikan tentang masalah
ketidakbahagiaan atau pribadi sakit syaraf. ia menjawab, 79
“tingkat kesukaan rating pemirsa akan menurun, dan orang akan berhenti menyaksikan acara ini kalau yang menjadi
perhatian adalah masalah-masalah yang positif.” Ini menggambarkan lebih jauh bahwa kita terkondisikan tidak
hanya terhadap pengharapan yang bersifat negatif, namun bahkan juga memintanya terjadi.
h. Tidak Membiarkan Sesuatu Berlalu
Membiarkan sesuatu berlau merupakan salah satu ciri berpikir linear. Bahkan seseorang dengan harga diri dan kecerdasan
emosional yang tinggi akan menjadi tertekan, dan kadang terbutakan saat berhadapan dengan kekecewaan dalam
hidup. Sukar untuk menghadapi kekacauan pribadi dalam hubungan, krisis keluarga dan kemunduran karier tanpa
kadang menjadi takut atau marah. Merasa tertekan dalam suatu jangka waktu tertentu adalah wajar, dan dapat
dibersihkan. Walau demikian, penting untuk mengungkapkan perasaan dan tidak memendamnya dalam diri, atau berpura-
pura tidak ada. Membiarkan diri kita merasakan dukanya dan berusaha mengatasinya adalah positif. Masalahnya akan
memuncak kalau kita tidak dapat atau tidak ingin melepaskan- nya, atau sama dengan tidak membiarkan diri kita maju. Dalam
setiap kekurangan, kekecewaan, dan rasa duka terkandung suatu peluang untuk tumbuh. dan memperbaiki diri. Suatu
kegagalan, apakah bersifat pribadi atau profesional, dapat berbalik menjadi pengalaman yang positif kalau kita dengan
sadar berusaha untuk bersikap kreatif dalam pemikiran, dan menganalisa cara yang dapat kita petik dari setiap kekurangan
daripada membiarkannya atau menyerah saja. Satu perbedaan penting antara orang yang mencapai
keberhasilan pribadi dalam hidup dari mereka yang tidak, adalah bahwa mereka telah mengerahkan ketrampilan dalam
diri mereka untuk membantu mereka melalui masa-masa penuh kesulitan. Mereka tidak terlalu kritis terhadap diri
mereka sendiri, atau mendendam kepada orang yang telah menghancurkan hidup mereka. Kalau kita yakin bahwa diri
kita berharga dan bernilai, kita membiarkan diri kita merasa terluka dan tertekan atas suatu keadaan, namun kita juga
memberikan kesempatan kepada diri kita untuk terus maju dengan penuh optimisme dan harga diri.
Kita dapat merasakan semacam pembebasan kalau kita menggabungkan sisi emosional dengan sisi pemikiran untuk
membantu menciptakan keseimbangan dalam pandangan kita. ini akan menciptakan sesuatu yang meringankan dalam
suasana yang tertekan sehingga hal ini tidak akan sampai melahap kita bulat-bulat.
3. Enam Kaidah Keberhasilan KEEQ
Segalanya dalam kehidupan memiliki arti dan petunjuk bagaimana mengerahkan dan mencapai keberhasilan.
Beberapa orang menyebutnya kode, lainnya menamakannya persyaratan atau proses. Namun apapun namanya, hal ini penting
dalam menciptakan panduan atau kaidah saat anda terus maju meraih pertumbuhan pribadi apapun Kecerdasan Emosional
menyarankan kaidah dasar tertentu sebelum mulai mengembangkan ketrampilan kognitif, emosional, dan perilaku
yang penting untuk mengelola diri dengan lebih efektif. Kaidah-kaidah ini memberi kita suatu patokan ujian benchmark
untuk menilai kemajuan kita dalam membangun KEEQ ditempat kerja.