Rahasia PMHTM Pikiran, Mata, Hidung, Telinga, Mulut
Rahasia P.M.H.T.M. hanyalah suatu strategi bekerja bersama dalam menggunakan semua panca indera kita pada saat
mengambil keputusan yang bekaitan dengan emosi. la memberi kita kerangka kerja yang menunjang sistem pengelolaan emosi
dalam diri kita. Rahasianya berupa proses yang membantu kita mendapatkan gambaran secara keseluruhan, dengan mengguna-
kan rincian sebagai batu loncatan untuk memahami dan mengelola emosi kita bersesuaian dengan pikiran rasional kita, sehingga
kita dapat menggunakan pilihan terbaik dalam mengelola emosi untuk meningkatkan kinerja kita. Masing-masing indera kita
memainkan peranan penting dalam membantu kita menguraikan situasi rumit yang sedang kita hadapi dalam soal emosi.
a.
Pikiran : Apa yang kita pikirkan tentang diri kita dapat meningkat
kan atau mengurangi potensi kita. Kedalaman dan kapasitas pikiran manusia sungguh mengagumkan pada umumnya orang
biasa hanya menggunakan sebagian kecil saja dari kemampuan mentalnya. Albert Einsein yang jenius ini mengakui bahwa hanya
+ 5 - 10 saja dari kemampuannya yang dapat dipergunakan. Kita mampu memasukkan rangsangan informasi ke dalam
pikiran kita yang dapat memperluas dan memperkaya dasar pengetahuannya. Kalau kita mengisinya dengan pemikiran
yang produktif dan positif kita akan memungkinkannya bergerak ke suatu arah yang mampu mendorong dan memuas
kan tujuan hidup kita. Pikiran kita dapat mengulang kembali apa pun yang kita
inginkan bilamana dikelola dengan baik, ia akan memilah melalui yang terbaik dan terburuk untuk memberi kita
perspektif, kalau kita mengajarkannya melakukan hal ini. Ini membutuhkan latihan memahami esensi, prinsip serta
penerapan disiplin mental, melakukan penelitian, mengembangkan kreativitas, dan dorongan untuk mencoba
tantangan baru dan penuh inovasi. Membaca, mendengar pendapat ahli, dan mengalami hal baru dapat memperluas
cakrawala kita dan menyiapkan kita menjadi pelajar kehidupan dan bukannya menolaknya. Moto dari the United Negro College
Fund adalah “Pikiran adalah hal terlalu luar biasa untuk disia-siakan.” Ini benar dalam pengambilan keputusan selain
dalam kehidupan sehari-hari. Benih yang kita tanam dalam pikiran kita dapat menumbuhkan bunga atau cabang baru.
Terserah pada kita untuk memanfaatkan alat yang menakjubkan ini yang menjadi dasar kemajuan hidup kita.
Pemikiran negatif dapat menghambat pengembangan diri kita. Kritik terburuk kita berada dalam pikiran dan dapat menjadi
musuh terburuk kita. Dunia yang kita tinggali mendorong kita untuk memandang diri kita sama lemah dan sama memerlukan
hal-hal yang tidak kita miliki. Pada umumnya, kita terkondisikan untuk berpikir negatif dan bukan berpikir positif
karena hal ini menguntungkan orang lain dan menempatkan guliran bola emosi di pihak kita dan bukan di pihak orang lain
yang mencoba mempertahankan keunggulan mereka dengan membiarkan pengaruh negatif ini menjadi bagian pemikiran
dan penafsiran atas diri kita, maka kita memberikan kendali pada orang lain atas apa yang kita pikirkan dan apa yang kita
lakukan. Pemikiran menghancurkan diri membatasi kemampuan kita meminta bantuan saat diperlukan, dan hal
ini menciptakan kebanggan palsu yang menjadi sumber kekecewaan dan menghambat kita melakukan hal-hal yang
diperlukan untuk menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan kepuasan dalam diri.
b.
Mata : Dapat memberi kejelasan dan fokus pada suatu situasi.
Rahasia PMHTM lainnya adalah menggunakan mata kita untuk mengamati apa yang ada di sekitar kita. Kita berpeluang
melihat kejadian, orang, dan rincian dengan cara yang dapat menambahkan dimensi atas pemahaman kita terhadap apa
yang menjadi keharusan dalam pengambilan keputusan. Dalam bidang komunikasi non verbal dikatakan bahwa
dengan melihat bagaimana seseorang bertindak, gerakan tubuh mereka, rona wajah mereka dan bahkan mata mereka
saja telah dapat memberitahukan anda lebih banyak daripada yang ia katakan. Ada kursus yang dapat membantu anda
menjadi lebih awas dalam mengamati orang atau suatu keadaan. Banyak pekerjaan membutuhkan seseorang yang
mampu mengamati dengan menggunakan mata mereka terhadap orang atau tempat. Petugas polisi, dokter, ilmuwan,
adalah sedikit contoh pekerjaan profesional dimana melihat dan mengamati secara holistik dan sistemik memegang
peranan penting. Perhatikan kasus berikut ini dengan cermat “Seorang kawan-
ku yang menjadi perawat kesehatan datang mengunjungiku. Walau ia tidak bertemu denganku selama lebih dari dua tahun,
aku sangat terkesan bahwa ia mampu mengingat sampai sekecil-kecilnya segala perubahan yang aku lakukan dalam
ruang dudukku dan benda-benda yang kebetulan aku tambah- kan. Ketika aku menyatakan kekagumanku atas kemampuan-
nya ini ia mengatakan kepadaku bahwa sebagai seorang perawat ia terlatih untuk mengenali dan memeriksa pasien
secara rinci. Dalam melakukannya ia telah mempertajam matanya atas setiap rincian dan ingatan.”
Sebagai karyawan berapa banyak di antara kita yang pergi dan pulang ketempat kerja tanpa mengenali lingkungan sekitar
kita? Kita membatasi peluang untuk menikmati kecantikan kehidupan disekitar kita .
Kurangnya pengetahuan terhadap lingkungan ini dapat menjadi membahayakan juga kalau kita tidak menyadari unsur
yang dapat melukai kita. Anak mudah terserap oleh apa yang mereka lakukan sehingga mereka tidak dapat melihat sebuah
mobil sedang meluncur ke arah mereka atau orang yang tidak dikenal datang mendekati mereka.
Melatih penggunaan mata kita sebagai alat untuk mengumpulkan informasi tambahan adalah investasi paling baik
yang dapat kita lakukan untuk menjadi lebih awas. Hal ini sangat kritis bagi setiap aspek kehidupan. Dalam perundingan,
menyaksikan gerakan tubuh dapat sangat membantu. Dengan melihat kedalam mata seseorang anda seringkali dapat
mengatakan apakah mereka sedang memegang kartu unggulan dalam permainan kartu, kalau senyum mereka tulus, dan kalau
mereka marah serta tingkat kemarahannya. Melihat dunia anda, mengetahui perubahan di sekeliling anda dan apa-apa yang
tampaknya tetap sama akan semakin diperlukan saat anda berinteraksi dengan berbagai rangsangan. Mata dapat menjadi
cermin dua muka saat anda menggunakannya memandang dunia, ia dapat juga mengungkapkan pemikiran anda.
c.
Hidung : Seperti peringatan tanda bahaya, ia merasakan
kebaikan dan keburukan indra penciuman kita adalah sesuatu yang sering tidak kita perhitungkan. Kita menggunakannya
dengan tidak sadar kecuali kita mencium asap yang membangkit- kan kesadaran kita akan kemungkinan adanya api, atau saat
kita mencium sesuatu yang busuk yang menunjukkan bahwa kita harus menelitinya lebih lanjut, atau saat kita mendeteksi
sesuatu yang rusak, dapat membebaskan kita dari memakan makanan yang tercemar. Aroma bunga mawar atau parfum
sangat menyenangkan dan dapat mengartikan sesuatu yang istimewa. Bagi orang lain mencium bau hujan atau tanah dapat
membawa perasaan penuh ketegangan dan kedamaian. Membiarkan hidung kita menambah indera kita yang lain dapat
memberi kita kelengkapan. Merasakan kehidupan adalah dengan meresapi seluruh aromanya. Bagi mereka yang tidak dapat
melihat, penggunaan indera penciuman adalah sangat berharga. Melalui penggunaan hidung kita lebih banyak, beberapa dari kita
mampu merasakan ketegangan tak terucapkan karena tubuh mengeluarkan aroma yang menandakan berbagai keadaan emosi
dan fisik. Binatang dapat mengandalkan penciumannya, dapat banyak memberitahu mereka tentang dunia yang mereka jelajahi.
Salah satu aspek paling penting dari hidung kita adalah udara yang kita masukkan ke dalam paru-paru melaluinya setiap
hari. Hal ini memberi kehidupan yang menghubungkan kita dengan atmosfir.
Kalau kita tidak dapat bernapas sendiri, dibutuhkan peralatan untuk membantu kita bernapas. Dalam olah raga dan senam
rutin lainnya bernapas melalui hidung kita dapat menunjang kegiatan kita. Yoga mendasarkan diri pada pernapasan dan
hidung menjadi hal paling dasar dalam memasukkan udara segar dan mengeluarkan racun yang menyebabkan kita
tertekan. Ini sangat berharga saat kita kecewa secara emosional, gugup atau tidak menentu. Pepatah “hidung
mengetahui” adalah benar, Apa yang kita cium di sekeliling kita dapat berlaku sebagai peringatan untuk berhati-hati atau
segera meninggalkannya. Mencium kecantikan lingkungan kita adalah salah satu kebahagiaan yang dapat kita raih. Hal
ini menghangatkan diri kita dan mengerahkan semua indera kita untuk turut menikmati suasananya. ia bahkan dapat
menjadi pimpinan tim. Apa yang dicium oleh hidung biasanya akan menggerakkan indera lainnya untuk berfungsi.
d.
Telinga : Memungkinkan kita mendengar, namun sungguhkah
kita mendengarkan? Dari semua keterampilan berkomunikasi yang dapat kita
tingkatkan tidak ada yang lebih kritis daripada kemampuan kita mendengarkan. Lebih mudah berbicara dan lebih menarik
mengatakan apa yang kita tahu daripada berusaha memahami manusia lainnya. Kegiatan paling berat adalah mendengarkan
orang lain dan memahami. Mendengarkan adalah suatu ketrampilan tersendiri. Ia dapat menyakitkan kalau dihadapkan
pada kaum kolot jaman dahulu. Mendengarkan secara efektif membutuhkan kesabaran dan kesediaan mencari informasi
baru. Mencintai adalah juga mendengarkan. Kita terkondisikan atas keinginan mengatur segalanya secara langsung,
mengatakan pandangan kita, dan mengungkapkan diri kita agar dimengerti. Bagi kebanyakan, kita tidak mendengarkan, dan
kalau kita melakukannya juga adalah untuk mempersiapkan jawaban kita untuk mengabsahkan pemikiran kita sendiri. untuk
mencari jalan agar orang lain mengatakan apa yang kita ingin dengar, atau berharap dapat menafsirkan apa yang benar-benar
dikatakan pembicara karena dalam pikiran kita, kita lebih tahu. Lingkungan kita yang bergerak dengan pesat bukan tempat
yang sesuai untuk tempat mendengarkan apa yang harus dikatakan seseorang. Segalanya berkecepatan bunyi 30 detik.
Kalau pesannya tidak disampaikan dengan jelas secara cepat, orang akan tidak menghiraukan anda. Kita telah terbiasa
terhadap film-film penuh laga masa kini di mana anda nyaris tidak sempat duduk dan memasukkan segenggam berondong
jagung ke dalam mulut sebelum anda terangkat dari kursi anda melihat aksi di layar. Kalau anda berputar atau berbicara
dengan lambat kebanyakan orang akan menyelesaikan jawabannya atas pendapat anda sebelum anda mendapat
kesempatan mengatakannya. Wanita terkenal akan kemampuannya menyatu dengan emosi secara cepat dan
pada saat pria memulai halnya dengan mengatakan : “Aku merasa....” Wanita telah selesai mengatakan yang selanjutnya
kepada mereka dari apa yang mereka rasakan, mengapa mereka merasa seperti itu, bagaimana hal itu membuat
mereka merasa, pemecahannya, dan apa yang akan kita makan malam ini, semuanya sebelum pria sempat mengatakan
bagaimana perasaan mereka. Kecenderungan mendengarkan sementara mulut kita berbicara akan menyebabkan beberapa
masalah; pertama, saat kita berbicara kemungkinan besar kita tidak berpikir sebanyak, mengamati sebaik, dan men-
dengarkan apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. Dengan tidak mendapatkan masukan yang cukup kita cenderung
membuat anggapan, bersikap menjurus dan memberi nasehat dalam mengambil keputusan.
Mendengarkan dapat beragam bentuknya. Kita dapat mendengarkan dengan penuh empati benar-benar menyatu
dengan perasaan, pemikiran dan sikap orang lain, memahami mendengarkan kedalaman dan keluasan apa yang dikatakan
orang, mendukung memberi dukungan saat orang meng- hadapi berbagai tantangan atau mengatasi kekurangan, me-
nambah pengetahuan memperbaiki kemampuan kecerdasan kita, bagi kebenaran menemukan kenyataan suatu keadaan,
dan simpati membantu orang lain. Dengan mendengarkan kita tidak hanya menambah penge-
tahuan yang akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga menerima penghargaan dan pengakuan
orang lain. Tidak ada yang lebih berarti bagi seseorang dari- pada didengarkan dan dihargai hak mereka untuk berpendapat
bahkan kalau mereka tidak sepakat dengan anda. Berbicara adalah penting dan merupakan ketrampilan yang kita gunakan
setiap hari agar tetap selamat. Bahkan kalau kita tidak berbicara dengan suara kita, kita masih dapat menggunakan bahasa
isyarat atau teknologi lainnya. Harus ada keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara yang memungkinkan kita
mendengar untuk memahami dan berbicara dengan cerdik.
e . Mulut : apa yang diucapkannya dapat menentukan kita benar
atau salah. Ingatlah pada pepatah; “kalau saja aku berpikir sebelum
berbicara... aku memasukkan kakiku ke dalam mulutku... aku berada di muka sampai aku membuka mulutkku,”
dan seperti yang dikatakan kawanku tentang jawabannya yang demikian cepat, “apa yang muncul akan keluar”. Adagium
ini menunjukkan suatu kenyataan apa yang kita katakan memiliki berbagai dampak bagaimana kita dipahami, apakah
kita memecahkan masalahnya atau bahkan mengumbarnya semakin parah. Kebanyakan dari yang kita miliki dan akibat
dari kehidupan kita bergantung pada apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya. Beberapa dari kita
membutuhkan tambahan waktu menjelaskan setelah mulut kita mengakibatkan salah pengertian atau salah penafsiran dari apa
yang kita ingin katakan. Seringkali kita mencoba dan mengubah apa yang telah kita katakan untuk menyelamatkan keadaan
daripada menjadi semakin buruk, atau untuk melindungi citra yang telah kita bentuk.
Dalam hubungan pergaulan kita mengucapkan hal-hal untuk melukai, untuk menguasai suatu pertentangan atau seseorang.
Saat menggunakan apa yang kita katakan sebagai alat pengendali atau membuat kita menjadi lebih unggul, hak ini
menjadi tanggungjawab kemampuan kita untuk tumbuh sebagai seseorang, dan untuk menemukan pergaulan yang
berarti dan memuaskan. Kita telah mendengar bagaimana kita terlihat menentukan betapa menariknya kita. Juga benar
bahwa apa yang kita katakan akan memutuskan kalau kita menarik. Pernahkah anda melihat seseorang yang cantik
kehilangan semua pesonanya di saat mereka membuka mulut mereka? Persis seperti mereka berubah tepat di depan mata
anda. Beberapa orang mungkin tidak memenuhi standar kecantikan, namun begitu anda mendengar, mereka berbicara,
mutu dari apa yang mereka katakan, lelucon dan kepekaan mereka bersinar membuat mereka menjadi cantik. Kalau
“mata adalah gerbang jiwa anda,” maka mulut adalah jendela kepribadian anda. Ia dapat menjelaskan
kepribadian anda. la dapat menjelaskan diri anda sesuai diri anda, atau sebaliknya dalam cara yang mengubah siapa anda
sebenarnya. Banyak kali kita hanya memiliki satu kesempatan untuk
mengatakan hal yang benar. Masalah terbesar pada mulut kita adalah bahwa ia biasanya dikendalikan oleh emosi kita.
Persis seperti permainan domino, begitu emosi terlepas, mulut akan segera mengikuti dan mulai mengatakan apa yang terjadi
dalam diri kita, dan hasilnya adalah mengumbar rasa frustasi kita. Ini tidak menjadi negatif kalau orang yang menerima
luapan ini adalah seorang kawan yang memahami, atau yang memiliki kepentingan atas keberhasilan kita. Ia dapat, walau
demikian, membahayakan kalau dilakukan dalam lingkungan yang bermusuhan dan tidak bersahabat. Mulut kita dan apa
yang kita biarkan keluar darinya benar-benar menunjukkan siapa kita. Ia dapat juga menentukan bagaimana orang lain
memahami kita dari satu kali pertemuan saja. Ketika berlibur mulutku mulai menggangguku. Aku membuat
janji bersama seorang dokter gigi yang ditunjukkan oleh petugas hotel tempatku menginap. Saat aku duduk mengambil giliran
di ruang praktek dokter gigi ini, aku mendengar kegaduhan dari ruang rapat. Sang dokter gigi dan petugas kebersihan
sedang bertengkar hebat. Wanita ini menuduh sang dokter ingkar janji untuk meninggalkan istrinya demi dirinya.
Pertengkaran ini berlanjut sampai sepuluh menit, dan berakhir dengan sang dokter membanting pintu memasuki ruang
prakteknya. Setelah setengah jam kemudian, penerima pasien menyuruhku masuk. Aku berterima kasih padanya dan
mengatakan bahwa aku membatalkan janji ini. Aku pergi ke dokter gigi lainnya hari itu. Aku belakangan diberitahu bahwa
dokter pertama adalah yang paling baik, dan akan memberikan hasil yang hebat. Mendengarkan kata-katanya dan melihat
cara yang tidak profesional dalam menjalankan prakteknya telah menurunkan kredibilitasnya dimataku. Aku ragu, karena
aku tidak menginginkan seseorang yang dalam keadaan frustasi dan marah mengerjakan gigiku.
Seperti dokter gigi ini, kita kadang membiarkan mulut kita berbicara dalam cara yang dapat melukai kita sendiri. Ini
adalah sesuatu yang harus kita perhatikan dalam dunia yang sangat mementingkan pikiran yang terucapkan. Politisi paling
baik tentang pengaruh kata-kata untuk menciptakan citra, mendapatkan wewenang, atau menyingkirkan serta memper-
kuat kepribadian. Seseorang yang berteriak kepada anaknya sebagai cara berkomunikasi mungkin merupakan orangtua
yang baik, namun kalau dilihat dari apa dan bagaimana ia berkata kepada anaknya terlihat tidak baik, orang lain akan
memahaminya secara negatif.
Seorang wanita yang merasa akan mengatakan salah ter- hadap segala sesuatu adalah orang yang tidak ingin diundang
seorangpun untuk datang ke suatu pesta. Apa yang kita katakan dapat memberikan kredibilitas atau membawa
bahaya bagi kita. Sayangnya, lingkungan kita sangat terkesan atas kemampuan seseorang dalam memanfaatkan komunikasi
lisan demi keuntungan dirinya. Kita banyak melihat pembicara berbakat membujuk banyak
orang mengikuti kata-kata mereka demi keuntungan mereka dan tidak selalu demi kebaikan orang lain. Orang-orang seperti
ini dapat saja tidak memiliki pegetahuan atau karakter namun mereka memiliki kata-kata dan kemampuan untuk
menterjemahkan emosi ke dalam bahasa yang mengisi rasa ketidak tenangan seseorang. Arti dari apa yang kita katakan
dan bagaimana kita mengatakannnya hendaknya jangan pernah dianggap remeh.
Pengembangan diri dengan menggunakan mulut kita agar menonjolkan diri kita secara efektif merupakan suatu tujuan
yang perlu dipelihara. Kita perlu menggabungkan pikiran dengan kepekaan kita, dan suatu kesungguhan untuk berpikir
sebelum berbicara, dan untuk selalu mengingat bahwa selalu bukan apa yang kita katakan namun “bagaimana” kita
mengatakannya secara tepat. Ada saatnya ketika kita harus mengatakan kebenaran yang sesungguhnya walau melukai
orang lain, namun kalau kita memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan mengatakan apa yang seharusnya dengan
penuh penghargaan ini adalah tindakan yang paling baik yang dapat kita lakukan. Sisanya terserah pada tingkat kematangan
dari orang yang menerima berita ini.
Kerjasama panca indra dan mental model
Mengumpulkan serta mengkoordinasikan semua panca indera kita agar bekerja bagi kita untuk memproses informasi yang
datang dari luar adalah salah satu tindakan kuat yang dapat kita lakukan. Bayangkan anda sedang duduk dalam suatu
rapat dan menggunakan pikiran anda untuk memikirkan suatu strategi, mata anda mengamati semua yang ada di sekeliling
anda, mulut anda mengatakan hal-hal yang secara efektif mewakili diri anda yang dapat memberikan hasil yang sama-
sama menang, telinga anda akan terlatih mendengarkan kebenaran, dan hidung anda membantu untuk menjaga
ketenangan anda, menginderakan sekeliling anda dan orang- orang yang berada di sana. Anda memiliki tim dalam diri anda
yang begitu luar biasa Hasilnya akan berupa peningkatan harga diri anda, pengendalian diri, keyakinan diri dan terutama
kematangan emosional untuk mengakui, menghargai dan mendorong adanya sifat yang sama pada orang lain.