Berpikir serba Sistem Ciri-ciriGaya Emosional yang sesuai

3. Mampu memecahkan berbagai masalah. Seorang pemimpin dengan peran barunya sebagai gurufasilitator, pengembangan sistem dan pengguna alat yang disebut berpikir sistemSystems Thinking diharapkan mampu secara efisien dan efektif memecahkan berbagai masalah dalam lingkup Adminis- trasi Publik baik pada tingkat perorangan, tingkat kelompok, tingkat organisasi maupun tingkat masyarakat secara keseluruhan. Inilah inti dari membangun peradaban baru yang berlandaskan filsafat, agama yang kita anut. Reformasi Administrasi Publik menjadi nyata dan aktual dengan memulai melakukan pengelolaan secara amanahreinventing the government manajemen melalui pembelajaran organisasi “Organizational Learning”. Karena paradigma belajar sebagai “behavioral paradigm” adalah merupakan pengungkitleverage untuk merubah aspek perubahan struktural yang lain.

C. Latihan

Diskusikan dalam kelompok kecil untuk mrmbahas perbedaan tipe- tipe kelompok dan saling memberi masukan yang membangun untukj memperkaya pamahaman tentang tipe, peranan dan gaya emosional masing-masing peserta.

E. Rangkuman

Adversty Qoutient AQ merupakan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan kesanggupan untuk bertahan hidup. Dari Adversty Qoutient AQ seseorang dapat diukur kemampuan- nya dalam mengatasi setiap persoalan hidup untuk tidak berputus asa. Kecerdasan emosional pada dasarnya dapat berperan sebagai mesin giling kecerdasan manusia secara utuh sebagai pemimpin yang harus dikembangkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja secara berkesinambungan. Gaya emosional yang sesuai ditandai dengan cara berfikir serba sistem, penggunaan energi secara efektif dan efisien serta kemampuan dalam memecahkan berbagai masalah.

BAB IV STRATEGI KECERDASAN EMOSIONAL

DALAM ASPEK KONSENSUS DAN KONFLIK Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan memahami langkah strategi menanggapi pengelolaan dan pengendalian diri, pengorganisasian diri, proses pengendalian diri, serta dampak kepribadian terhadap kecerdasan emosional

A. Lima Langkah Strategi Menanggapi Pengelolaan Serta Pengendalian Diri.

Dalam tahun-tahun yang menyertai terjadinya krisis ekonomi dan krisis multidmensi yang terjadi sejak bulan Juli 1997 masyarakat kita banyak mengalami berbagai bentuk konflik baik konflik yang sifatnya horizontal maupun konflik vertikal yang secara keseluruhan berkaitan dengan bekerjanya emosi manusia. Kaitannya berbagai kejadian peristiwa krisis tersebut dengan kecerdasan emosi pada tingkat perorangantingkat kelompok maupun organisasi sangat erat dan kompleks dan dinamis. Aparat penyelenggara pemerintah seolah tidak memiliki ketrampilan serta strategi untuk menghadapi gejolak emosi massa pada saat terjadinya berbagai bentuk unjuk rasa dan amuk massa yang dilakukan oleh sekelompok warga masyarakat yang berunjuk rasa. Keadaan yang dilematis itu sering disebut sebagai suatu pancaroba atau “Chaos”. Kemampuan untuk mengenali perasaan dalam diri serta mengakui dari mana asalnya perasan sekaligus menentu kan keabsahan sangat diperlukan dalam menyusun rencana strategis bagaimana harus menghadapinya. Hal ini sepintas mungkin terdengar seperti suatu prosedur yang panjang dan preskriptif, namun anda dapat menjadi sangat ahli melakukan secara cepat dengan menggunakan lima langkah strategi menanggapi sebagai berikut:

1. Santairileks

Kita sering mendengar pernyataan “4 S”: Saat berhadapan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menggangu adalah penting untuk mengenali bahwa dalam menghadapi stres tubuh menanggapinya sesuai dengan tanggapan emosional. Bayangkan kalau anda diminta berbicara di hadapan banyak orang tanpa sempat mempersiapkan lebih dahulu. Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa melakukannya, berbicara di depan umum ini mudah saja, namun bagi kebanyakan di antara kita tidak mengenakkan. Istilahnya demam panggungstage fear Suara dalam diri anda mengatakan, “aku tidak siap... aku akan kelihatan bodoh... apa yang harus aku katakan... oh tidak, mengapa ini terjadi padaku....” Hal ini akan memicu tubuh anda menanggapi secara fisik. Pernapasan dapat menjadi pendek, juga akan merasa telapak tangan menjadi basah dan mungkin bahkan gemetar, dan khawatir bahwa anda mungkin akan tersenyum kalau menggerakkan mulut dengan mendadak. Ini juga terjadi pada saat penuh bahaya dan saat berhadapan dengan orang yang dengan suatu cara mengendalikan emosi anda. Karena kita semua menanggapi rangsangan negatif dalam berbagai cara, cara terbaik memulainya adalah dengan bersikap santai. Ambil napas panjang melalui hidung, tahan sejenak, dan biarkan keluar perlahan melalui mulut. Ini dapat dilakukan dengan cepat dan tidak diketahui. Teknik membuat tubuh menjadi santai lainnya adalah dengan mengatakan kepada diri sendiri, “aku dapat menguasai 27 28