2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan serta menggali dan mengembangkan aspek kecerdasan emosional yang dimiliki;
3. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan nilai- nilai kecerdasan emosional ditempat kerja.
E. Materi Pokok
Materi Pokok yang dibahas dalam modul Kecerdasan Emosional ini adalah :
1. Pengertian dan fungsi kecerdasan emosional; 2. Perbedaan kecerdasan emosional dengan kecerdasan intelegensi;
3. Tingkat kecerdasan emosional pribadi; 4. Tipe-tipe kecerdasan emosional;
5. Peranan kecerdasan emosional; 6. Ciri-cirigaya kecerdasan emosional yang baik ;
7. Strategi kecerdasan emosional dalam aspek konsensus dan konflik;
8. Strategi kecerdasan emosional dalam lingkup kerja dalam aparatur pemerintahan;
9. Dampak kepribadian terhadap kecerdasan emosional.
F. Manfaat
Berbekal hasil belajar pada modul Kecerdasan Emosional peserta diharapkan akan memperoleh pengetahuan, keterampilan serta sikap
baru yang akan dimanfaatkan untuk pembentukan sikap, pengetahuan serta keterampilan baru ditempat kerja guna
peningkatan kinerja instansinya.
G. Metodologi Proses
Untuk mencapai hasil belajar maupun indikator hasil belajar seperti dikemukakan pada bagian C dan D tersebut dimuka maka
disarankan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sbb: 1. Ceramah selama + 20-30 menit untuk menghubungkan mata
latihan KEEQ dengan mata latihan lain khususnya pelatihan Kepemimpinan dialam Terbukapelatihan outbound yang
biasanya diberikan pada minggu pertama sebagai pembekalan awal bagi peserta.
Dengan demikian, hasil belajar dan indikator hasil belajar maupun setelah selesainya pembelajaran modul pelatihan ini
pencapaiannya sesuai dengan prinsip-prinsip teori Psikologi Gestalt terkait dengan berbagai kegiatan mata pelatihan lain
secara terintegrasi. Tugas fasilitator adalah menghubungkan berbagai kejadianevent belajar tersebut secara sistemik dan
holistik sehingga berbagai kegiatan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi peserta Diklat Pim IV.
2. Pengisian bahan latihankuesioner oleh peserta ± 20-30 menit dan kemudian diproses.
3. Tanya jawabpembahasan dalam kelas untuk merefleksikan kembali bahan-bahan bacaan yang ada dalam modul ini yang
memerlukan klarifikasi dari fasilitator. 4. Penugasanlatihan.
5. Evaluasi dan pembulatan oleh fasilitator. 3
BAB II KONSEPSI DASAR
KECERDASAN EMOSIONAL
Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami pengertian dan fungsi kecerdasan emosional yang
meliputi konsepsi dasar, manfaat, perbedaan dengan kecerdasan lainnya serta pengembangan dalam kehidupan
A. Pengertian dan Fungsi Kecerdasan Emosional
1. Konsepsi Dasar
Kita telah membayar sangat mahal tidak hanya dalam organisasi, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari karena
telah memisahkan emosi dari intelek. Hal ini bukan hanya kita ketahui secara intuisi bahwa itu tidak benar sepenuhnya. Tetapi
ilmu pengetahuan juga membuktikan setiap hari bahwa kecerdasan emosionallah, bukan IQ atau kecerdasan otak
semata-mata yang merupakan pendukung banyak dari keputusan yang paling baik, organisasi yang paling dinamis dan
menguntungkan serta kehidupan yang sukses dan memuaskan. Bagi kita sebagai eksekutif pemerintahan yang menganut
pandangan ilmiah kognitif bahwa pikiran adalah tentang penyimpanan dan pengolahan informasi menjadi fakta, akan
kesulitan memahami pengertian bahwa kita memiliki pikiran lain yang merasakan dan lebih kuat dari pada IQ untuk
menjadikan kita efektif atau tidak sebagai seorang pemimpin Administrasi Publik yang melakukan tugas-tugas administratif
secara profesional mengembangkan ketrampilan yang terfokus dan berteknik tinggi high tech seperti diungkapkan oleh John
Naisbitt. Program pelatihan yang mengarahkan perhatian untuk
membangun ketrampilan profesional adalah yang paling popular dewasa ini.
Secara hipotetis dapat dikatakan bahwa semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin unggul kita terhadap pesaing.
Jadi untuk meningkatkan daya saing kita seharusnya kita dituntut untuk mampu mengelola informasi yang kita miliki lebih baik
lagi Tetapi seperti diungkap oleh tokoh kecerdasan buatan Artificial Intellegence dan pemenang Nobel untuk bidang
ekonomi dan juga seorang Psikolog pemenang Nobel Hebert Simon kemampuan manusia untuk mengolah informasi ini
terbatas. Dengan berusaha memahami KEEQ yang merupakan bagian
dari mental model maka akan dimungkin diambil keputuan manajerial yang lebih tepat.
Banyak organisasi pemerintah maupun organisasi swasta maupun organissi masyarakat berusaha sekuat tenaga men-
dapatkan kemampuan intelektual pegawai untuk meningkatkan kekuatan mereka untuk mengolah informasi secara kontekstual.
Diasumsikan bahwa ini juga berakibat meningkatkan produktivi- taskinerja organisasi secara keseluruhan.
Diyakini secara luas dengan masih mendasarkan pada teori Gestalt bahwa keberhasilansukses secara perorangan didasar-
kan atas kemampuan menggunakan IQ untuk memahami dan mensintesakan banyak data dan bahwa emosi mempunyai
fungsi nyata. 5