5. Tahap Publikasi
Tahap terakhir dalam pendekatan proses adalah tahap publikasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan siswa yaitu dapat berbagi tulisannya dengan orang lain,
misalnya guru, orang tua, teman satu kelas, atau teman satu sekolah. Dengan dibacadinikmati karya tulisannya oleh orang lain dapat menimbulkan kesadaran
para siswa bahwa mereka bisa menjadi seorang penulispengarang. Menurut Tompkins dan Hoskisson 1995: 222, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
siswa untuk mempublikasikan karya mereka adalah dengan membuat buku, majalah sekolah atau majalah dinding. Melalui media tersebut, tulisan siswa dapat
dibaca oleh kelompok yang lebih luas. Agar maksud dan tujuan siswa tercapai, yaitu agar pembaca memberikan
responsi yang diinginkan oleh siswa terhadap tulisannya, maka siswa harus menyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Tarigan
1982: 6 sebagai berikut. a. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis mempergunakan
nada yang serasi. b. Mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia
menjadi suatu keseluruhan yang utuh. c. Mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak
samar-samar: memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis. Dengan
demikian para pembaca tidak usah payah-payah bergerumul memahami makna yang tersurat dan tersirat.
d. Mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis secara meyakinkan: menarik
minat para
pembaca terhadap
pokok pembicaraan
serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat-teliti
mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang
pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis.
e. Mencerminkan kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah
pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat-guna atau penulisan efektif.
f. Mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda-baca secara seksama, memeriksa
makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-
benar bahwa hal-hal kecil seperti itu dapat memberi akibat kurang baik terhadap karyanya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria tulisan yang baik, yaitu mencerminkan kemampuan siswa untuk menyusun bahan-bahan yang
tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh, memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan
oleh penulis, menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dengan cermat dan teliti
mengenai hal itu, mempergunakan ejaan dan tanda-baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat
sebelum menyajikannya kepada para pembaca, dan tulisan yang baik juga mencerminkan kemampuan siswa untuk mengkritik naskah tulisannya yang
pertama serta memperbaikinya.
D. Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Pendekatan Proses
Terdapat lima tahapan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan pendekatan proses, yakni tahap prapenulisan, membuat draf,
merevisi, menyunting, dan publikasi Tompkins dan Hoskisson, 1995: 211. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam tahap prapenulisan adalah: 1 topik
menulis ditentukan oleh guru; 2 siswa menentukan tujuan penulisan yaitu untuk menginformasikan sesuatu dan meyakinkan pendapat mereka tentang topik