siswa lain memperhatikan dan memberikan tepuk tangan setelah pembacaan selesai dilakukan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini berjudul Keefektifan Pendekatan Proses pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cisaat Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Mawarni 2012 yang berjudul Keefektifan Pendekatan Proses dalam
Pembelajaran Menulis Opini Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian ini menyimpulkan penggunaan pendekatan proses lebih efektif dalam
pembelajaran menulis opini pada peserta didik siswa kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta
dibandingkan dengan
pembelajaran menulis
opini tanpa
menggunakan pendekatan proses. Penelitian Pretiwi 2012 relevan dengan penelitian ini karena sama-sama
membahas tentang pendekatan proses dengan desain penelitian eksperimen. Perbedaanya adalah penelitian Pretiwi selain menggunakan perlakuan pendekatan
proses juga menerapkan penggunaan peta konsep untuk menulis karangan argumentasi, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menguji keefektifan
pendekatan proses pada pembelajaran Kurikulum 2013, yaitu teks eksposisi.
F. Kerangka Pikir
Salah satu pembelajaran menulis yang terdapat di kelas X SMA adalah menulis teks eksposisi. Eksposisi adalah tulisan hasil peninjauan terhadap suatu
hal. Penyampaian gagasan dilakukan secara analitis kronologis waktu maupun
ruang. Tulisan berjenis eksposisi biasanya merupakan bagian dari karangan ilmiah. Penulisan eksposisi dilakukan dengan cara menyusun kerangka karangan
yang memuat kata-kata kunci yang didukung oleh penjelasan-penjelasan, contoh- contoh, ilustrasi, maupun bukti.
Keterampilan menulis ini mencakup keterampilan-keterampilan yang lebih khusus diantaranya menyangkut pemakaian ejaan dan pungtuasi, struktur teks,
kosakata, serta penyusunan paragraf. Adapun penilaian karangan meliputi isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, gaya pilihan struktur dan
kosakata, dan mekanik ejaan dan tata tulis. Penguasaan unsur-unsur tulisan, kosakata, dan struktur tata bahasa merupakan aspek pemerolehan keterampilan
dalam keterampilan menulis. Siswa membutuhkan proses menulis yang dapat membantu mereka untuk
menyusun sebuah karangan dengan baik. Pendekatan proses merupakan salah satu alternatif proses pembelajaran yang dapat diterapkan. Tahap-tahap dalam
pendekatan proses dapat menuntun siswa mulai dari persiapan sebelum menulis sampai siswa memiliki karangan secara utuh. Tahap-tahap dalam pendekatan
proses terdiri dari tahap prapenulisan, penulisan draf, penyuntingan, revisi, dan publikasi. Tahap demi tahap dalam pendekatan proses akan membantu siswa
menghasilkan sebuah tulisan yang maksimal. Penggunaan metode pendekatan proses merupakan usaha untuk membantu siswa agar dapat menyusun sebuah teks
eksposisi yang terorganisasi sejak awal ketika baru merencanakan hingga tulisan telah jadi secara utuh.