berfungsi  sebagai  alat  komunikasi  secara  tidak  langsung.  Gie  2002:  9 menyatakan  bahwa  mengarang  adalah  segenap  rangkaian  seseorang  dalam
mengungkapkan  buah  pikirannya  melalui  bahasa  tulis  untuk  dibaca  dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat,
pengetahuan, keinginan, perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Berdasarkan  pendapat  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  menulis
adalah  aktivitas  pengekspresian  ide,  gagasan,  pikiran,  atau  perasaan  ke  dalam lambang-lambang  grafis  yang menggambarkan suatu bahasa  yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut.
2. Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi  utama dari tulisan adalah  sebagai  alat  komunikasi yang tidak langsung Tarigan, 1982: 22. Menulis sangat penting bagi pendidikan,
karena  memudahkan  siswa  berpikir.  Selain  itu,  menulis  juga  dapat  membantu untuk  berpikir  kritis,  memudahkan,  merasakan  dan  menikmati  hubungan-
hubungan,  memperdalam  daya  tanggap  atau  persepsi  siswa,  memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Leo  2010:  2  menjelaskan  bahwa  aktivistas  menulis  memiliki  beberapa manfaat,  yakni  untuk  membiasakan  diri  berpikir  sistematis,  membagi  keahlian
pengetahuan,  keterampilan  dan  sikap  dengan  orang  lain,  media  pelepas  stres yang menyehatkan, dan menghindarkan diri dari aktivitas negatif.
Tulisan  dapat  membantu  menjelaskan  pikiran-pikiran  seseorang.  Tidak jarang  seseorang  menemukan  apa  yang  sebenarnya  dipikirkan  dan  dirasakan
mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual.
3. Tujuan Menulis
Tujuan  menulis  merupakan  responsi  atau  jawaban  yang  diharapkan  oleh penulis  dari  pembacanya.  Tarigan  1982:  23  berpendapat  bahwa  tulisan-tulisan
yang dihasilkan melalui kegiatan menulis memiliki tujuan sebagai berikut. a.  Tulisan  yang  bertujuan  untuk  memberitahukan  atau  mengajar  disebut  wacana
informatif informative discourse. b.  Tulisan  yang  bertujuan  untuk  meyakinkan  atau  mendesak  disebut  wacana
persuasif persuasive discourse. c.  Tulisan  yang  bertujuan  untuk  menghibur  atau  menyenangkan  atau  yang
mengandung  tujuan  estetik  disebut  tulisan  literer  wacana  kesastraan  atau literary discourse.
d.  Tulisan  yang  mengekspresikan  perasaan  dan  emosi  yang  kuat  atau  berapi-api disebut wacana ekspresif expresssive discourse.
Menurut Alwasilah 2013: 43 menulis bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide,
gagasan  atau  ilmu  yang  dituliskan  dengan  struktur  yang  benar,  berkoherensi dengan  baik  antarparagraf  dan  bebas  dari  kesalahan-kesalahan  mekanik  seperti
ejaan dan tanda baca. Berdasarkan  pendapat  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan
menulis  adalah  untuk  memberitahukan  atau  mengajar,  untuk  meyakinkan  atau mendesak,  untuk  menghibur  atau  menyenangkan  atau  yang  mengandung  tujuan
estetik, dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api.