Tahap Membuat Draf Pendekatan Proses

pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat-guna atau penulisan efektif. f. Mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda-baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar- benar bahwa hal-hal kecil seperti itu dapat memberi akibat kurang baik terhadap karyanya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria tulisan yang baik, yaitu mencerminkan kemampuan siswa untuk menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh, memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis, menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dengan cermat dan teliti mengenai hal itu, mempergunakan ejaan dan tanda-baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca, dan tulisan yang baik juga mencerminkan kemampuan siswa untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya.

D. Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Pendekatan Proses

Terdapat lima tahapan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan pendekatan proses, yakni tahap prapenulisan, membuat draf, merevisi, menyunting, dan publikasi Tompkins dan Hoskisson, 1995: 211. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam tahap prapenulisan adalah: 1 topik menulis ditentukan oleh guru; 2 siswa menentukan tujuan penulisan yaitu untuk menginformasikan sesuatu dan meyakinkan pendapat mereka tentang topik tertentu kepada orang lain; dan 3 siswa melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan informasi atau fakta pendukung bagi pendapat yang mereka ajukan. Pada tahap membuat draf, guru meminta siswa untuk menulis. Pada tahap ini tulisan yang dibuat siswa belum sepenuhnya sempurna. Tahap berikutnya adalah tahap merevisi. Pada tahap ini, siswa diminta membentuk kelompok- kelompok kecil untuk saling bertukar pikiran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1 penulis membacakan teks yang telah ditulisnya; 2 siswa lain yang menjadi pendengar memberikan komentarnya; 3 pendengar memberikan saran tentang teks yang dibuat oleh penulis; 4 proses tersebut diulang sampai semua siswa membacakan hasil tulisan teks eksposisinya dan mendapatkan saran dari teman satu kelompoknya; 5 penulis merencanakan untuk merevisi teks eksposisi miliknya dengan mempertimbangkan saran dari teman. Tahap selanjutnya yaitu tahap menyunting. Pada tahap ini siswa memperbaiki isi tulisan dan aspek mekanik teks yang dibuatnya. Siswa membaca kembali teks yang telah ditulis untuk menentukan kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan. Kegiatan ini dapat dilakukan siswa secara individu maupun dengan bantuan orang lain. Siswa kemudian memperbaiki kesalahan yang ditemukan dalam tulisan mereka. Tahap terakhir proses menulis adalah tahap publikasi. Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas kemudian dikumpulakn kepada guru. Guru dan