Definisi Sample dan Teknik Sampling

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden. 4. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yag benar dan sama. Kelemahan menggunakan kuesioner : 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga adanya pertanyaan yang terlewati tidak dijawab. 2. Validitas sulit diperoleh. 3. Terkadang responden menjawab secara tidak jujur. 4. Sering tidak dikembalikan. 5. Waktu pengabilan tidak sama, bahakan kadang-kadang ada yang teralu lama, sehingga menghambat proses pengolahan data lebih lanjut.

3.12. Definisi Sample dan Teknik Sampling

17 Sample ialah sebagian dari populasi yang diambil secara seksama untuk diteliti ciri-cirinya dan hasilnya diharapkan mampu mewakili ciri-ciri populasi. Namun, sebagian dari populasi itu hanya bisa disebut sebagai sample jika memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Harus ada rencana sampling yang efisien membuahkan hasil seperti yang diharapkan dan dengan ongkos-ongkos semurah-murahnya. 2. Sampling tersebut harus cukup sederhana untuk bisa dilaksanakan. 3. Mampu memberikan gambaran yang teliti mengenai populasi. 17 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian . Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2006. Universitas Sumatera Utara 4. Sampel itu harus mewakili populasi. Teknik-teknik pengambilan sample dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1. Sample acak random sampling probability sampling 2. Sample tidak acak non random samplingnon probability sampling Teknik-teknik sampling ini harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang berbeda pula. Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang hanya dapat dilaksanakan apabila elemen populasi bersifat homogen, maksudnya semua elemen tersebut memiliki kesempatan terpilih yang sama dalam populasi. Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain: 1. Simple Random Sampling Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling sangatlah sederhana. Pertama, setiap anggota sampel diberi nomor, kemudian dilakukan pemilihan sampel secara acak, dapat dengan menggunakan tabel random, program Excel atau dengan alat lainnya. 2. Systematic Random Sampling Teknik ini hampir sama seperti Simple Random Sampling, khususnya pada saat pengambilan sampel pertama yang dipilih secara acak. Namun, sampel selanjutnya dipilih secara sistematis sesuai dengan interval k, dimana: Oleh karena itu, teknik ini disebut sebagai Systematic Random Sampling. 3. Stratified Random Sampling Dalam teknik ini, sampel yang akan dipelajari mula-mula dibagi-bagi ke dalam lapisan-lapisan atau strata yang relatif homogen, sehingga keragaman n N k = Universitas Sumatera Utara dalam lapisan atau stratum lebih kecil daripada keragaman antar lapisan atau antar stratum. 4. Cluster Sampling Secara garis besar dapat dikemukakan langkah-langkah untuk menggunakan teknik penarikan sampel berkelompok, antara lain : a. Menetapkan kelompok-kelompok cluster yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. b. Apabila semua cluster yang tepat telah ditentukan, maka kerangka penarikan sampel dapat berupa daftar semua cluster dalam populasi harus disusun. c. Lakukan pemilihan sampel cluster dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana. d. Setelah sample cluster telah dipilih, maka dilakukan sensus pencacahan secara menyeluruh terhadap seluruh elemen yang terdapat di dalam cluster tersebut. Hal inilah yang membedakan Cluster Sampling dengan Stratified Sampling. Nonprobability Sampling berbeda dengan Probability Sampling dalam hal sampel dipilih bukan berdasarkan sistem acak. Pengambilan sampel secara tidak acak terdiri atas: 1. Quota Sampling Teknik Quota sampling mengambil sampel dari sekelompok anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang sama, misalnya akan dilakukan penelitian tentang jumlah penonton televisi pada jam tayang tertentu, maka dilakukan Universitas Sumatera Utara pengelompokan terhadap kelompok umur, misalnya: kelompok umur 7 sampai dengan 15 tahun, kelompok umur 15 sampai dengan 20 tahun, dan seterusnya. 2. Purposive Sampling Merupakan teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih secara sengaja sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dengan cara ini diperlukan tenaga ahli yang akan menentukan anggota populasi yang akan menjadi anggota sampel. Misalnya, akan diadakan penelitian tentang penerimaan masyarakat terhadap suatu jenis kosmetika. Para ahli biasanya mengambil segolongan orang yang selalu memakai kosmetika, jadi tidak seluruh penduduk kota akan diambil sebagai pilihan. 3. Accidental Sampling Teknik penarikan sampel yang memilih sampel secara kebetulan. Misalnya, akan dilakukan penelitian terhadap dampak meningkatnya harga sembako, maka peneliti pergi ke pasar untuk meneliti, dan di situ mengambil pengunjung yang secara kebetulan ditemui sebagai sampel. 4. Snowball Sampling Teknik pengambilan sampel yang memilih sampel secara berantai, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar. Misalnya, dilakukan penelitian terhadap menyebarnya penyakit gonorrhea di kalangan PSK, maka peneliti memulainya dari satu PSK yang dijumpai. Dari PSK tersebut, peneliti kemudian mengembangkan jaringan penelitiannya hingga teman-teman PSK tersebut sampai jumlah sampel yang dibutuhkan mencukupi. Universitas Sumatera Utara 5. Convenience Sampling Convenience sampling yaitu suatu metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri convenience available.

3.13. Validitas

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN - Analisis Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Dengan Menggunakan Metode Servqual Dan QFD (Quality Function Deployment) Pada Jurusan Teknologi Mekanik Industri PTKI Medan

0 1 14