Dasar Pendidikan Latar Belakang Pendidikan Teknologi Kimia Industri Ruang Lingkup Pendidikan Teknologi Kimia Industri

dan tanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal yang sehari–harinya dibina oleh Pusdiklat–Indag. Pendidikan Teknologi Kimia Industri dipimpin oleh seorang kepala.

2.1.1. Dasar Pendidikan

a. Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945 b. Ketetapan MPR No.II MPR 1986 tentang Garis–Garis Besar Haluan Negara c. Undang–Undang Pendidikan No. 22 Tahun 1981 tentang Perguruan Tinggi d. Undang–Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional e. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1988 f. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 .

2.1.2. Latar Belakang Pendidikan Teknologi Kimia Industri

a. Pembangunan Industri Nasional secara mendasar memerlukan tenaga terdidik dan terampil dengan keahlian tertentukhusus dalam bidang kimia industri baik pada tingkat Perguruan Tinggi maupun tingkat profesional. b. Perkembangan industri Indonesia yang kaya dengan sumber bahan mentah sudah berkembang sangat pesat, baik itu berupa industri kimia maupun industri–industri lainnya, dilihat dari jumlah maupun tingkat kecanggihan teknologinya, untuk itu diperlukan tenaga–tenaga yang Universitas Sumatera Utara mempunyai pengetahuan dan keterampilan baik untuk menangani mengoperasikan pabrik tersebut secara profesional. c. Sumber daya manusia di Indonesia sangat besar, lulusan SMU dan SMK setiap tahunnya bertambah banyak dan menuntut penyediaan kesempatan belajar di Perguruan TinggiAkademi. d. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ahli Madya yang sangat diperlukan oleh industripebrik tersebut perlu diselenggarakan Pendidikan Program Diploma III di bidang Industri Kimia dengan nama Pendidikan Teknologi Kimia Industri.

2.1.3. Ruang Lingkup Pendidikan Teknologi Kimia Industri

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pendidikan Teknologi Kimia Industri mempunyai tiga fungsi, yaitu penyelenggarakan pendidikan yang bersifat regular, penelitian, pengabdian pada masyarakat yang bentuk penanganannya sebagai berikut : a. Pendidikan yang bersifat regular Pendidikan yang bersifat regular adalah merupakan pendidikan program Diploma Tiga III yang jangka waktu enam semester untuk menghasilkan lulusan tenaga ahli tingkat madya yang sangat dibutuhkan dalam suatu industripabrik. Pendidikan Program Diploma ini mempunyai dua jurusan yaitu: 1 Jurusan Teknologi Kimia Industri 2 Jurusan Teknologi Mekanik Industri. Universitas Sumatera Utara b. Pendidikan yang bersifat nonreguler Yang dimaksud dengan pendidikan nonregular ini adalah kursus–kursus latihan–latihan jangka pendek sekitar satu sampai enam bulan tergantung kepada tingkat pengetahuankeahlian yang ingin dicapai, dengan menggunakan sarana latihan yang tersedia di Pendidikan Teknologi Kimia Industri, seperti: Pabrik Mini, Work Shop, Laboratorium dan Elektronika. Pabrik atau Instalasi lain dan dapat diadakan setiap saat dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan pengetahuankeahlian yang dikehendak. c. Pelayanan jasa teknis kepada masyarakat industri Pendidikan Teknologi Kimia Industri disamping menyelenggarakan pendidikan dan latihan, melaksanakan pelayanan jasa–jasa teknis bagi industri, seperti: seminar–seminar pelayanan informasi teknik, penelitian dan pembandingan, pengujian dan pemeriksaan bahan serta hasil industri, konsultasi dengan kunjungan ke pabrik, kerjasama penelitian dan pembangunan.

2.1.4. Tujuan Pendidikan Teknologi Kimia Industri

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN - Analisis Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Dengan Menggunakan Metode Servqual Dan QFD (Quality Function Deployment) Pada Jurusan Teknologi Mekanik Industri PTKI Medan

0 1 14