Tabel 6.5. Peringkat Variabel Pelayanan lanjutan No.
Variabel Pelayanan Peringkat
Servqual Peringkat
QFD
10. Daya tampung ruang laboratorium 10
9 11. Kebersihan ruang kuliah
11 11
12. Kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian informasi pengumuman
12 10
13. Kesiapan pegawai dalam penyediaan perlengkapan proses belajar dan mengajar
13 14
14. Kondisi buku di perpustakaan 14
16 15. Ketersediaan ACKipas Angin di
Laboratorium 15
12 16. Pengaturan jadwal perkuliahan
16 13
6.2. Pembahasan Usulan Konsep Pengembangan
Berdasarkan hasil penelitian dengan metode servqual nilai gap dari setiap variabel pelayanan atribut yang digunakan berjumlah 54 atribut masih bernilai
negative, dimana tiga atribut dengan gap tertinggi adalah ketersediaan infokusOHP - 1,461, ketersediaan wirelesswifi -1,440, ketersediaan ACkipas angin ruang kuliah
-1,375. Nilai negatif pada gap dari 54 atribut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi mahasiswa. Perbaikan pelayanan oleh
pihak manajemen secara langsung keseluruhan akan sulit untuk dilakukan, oleh karena itu perbaikan dilakukan secara bertahap mulai dari atribut prioritas. Matrix
importance performance analysis digunakan untuk memperoleh atribut prioritas utama perbaikan. Hasil dari matrix tersebut diperoleh enam belas atribut prioritas utama dan
akan menjadi costumer needs pada metode QFD. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode QFD QUALITY FUNCTION
DEPLOYMENT yang terdapat pada data custumer needs, tiga atribut yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
prioritas kepentingan tertinggi berdasarkan nilai normalized raw weight adalah ketersediaan infokusOHP, ketersediaan wirelesswifi, ketersediaan ACkipas angin
ruang kuliah. Ketersediaan infokusOHP adalah atribut yang paling diprioritaskan mengingat bahwa terdapat 9 orang dosen Jurusan TMI yang menggunakan infokus
dengan kelas sebanyak 13 kelas per semester. hal tersebut layak dipertimbangkan karena akan mempengaruhi sistem belajar mengajar setiap semesternya. Ketersediaan
wirelesswifi merupakan prioritas kedua kebutuhan mahasiswa. Wirelesswifi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kampus mengingat hal tersebut semakin
dibutuhkan untuk penambahan literaturreferensi mata kuliah atau pengiriman tugas via email dan lain-lain. Ketersediaan ACkipas angin ruang kuliah adalah atribut ke
tiga prioritas. Kenyamanan dalam belajar akan mempengaruhi minat belajar mahasiswa, oleh karena itu ketersediaan ACkipas angin ruang kuliah menjadi
prioritas sesuai dengan nilai kepentingan yang dimiliki atribut tersebut. Tiga aspek prioritas perhatian respon teknis yang diperoleh dari urutan
pengolahan data besarnya kontribusi masing-masing respon teknis adalah penyediaan layanan internet cepat, peningkatan disiplin kerja, dan pemeliharaan, perawatan, dan
perbaikan, serta penggantian sarana ruang kuliah infokusOHP, ACKipas anginExhaust fan. Layanan internet yang cepat dapat mengeffesiensikan waktu untuk
keperluan mengunduh dan mengunggah filedata melalaui internet. Penyediaan layanan internet cepat ini menempati prioritas teratas yang harus menjadi perhatian
pihak manajemen. Dengan memberi perhatian pada respon teknis ini, maka diharapkan dapat berimplikasi pada setidaknya 5 atribut pelayanan dari 16 atribut prioritas yaitu
ketersediaan wirelesswifi, kelengkapan buku di perpustakaan, sarana akses pencarian
Universitas Sumatera Utara
buku di perpustakaan, kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian informasi pengumuman, dan kemudahan menemui dosen pada saat perwalian dan bimbingan
Karya Akhir. Peningkatan disiplin kerja adalah hal yang penting sekali dalam peningkatan
kualitas pelayanan. Dengan adanya kedisplinan maka pelanggan mahasiswa tidak akan lama menunggu dalam menerima layanan dan waktu pelayanan akan semakin
effisien. Perbaikan pada respon teknis ini dharapkan akan memberi implikasi kepada setidaknya 5 atribut dari 16 atribut prioritas yaitu kelengkapan dan ketepatan waktu
penyampaian informasi pengumuman, kehadiran dan kesiap-sediaan pegawai pada jam kerja, pengaturan jadwal perkuliahan, kemudahan menemui dosen pada saat
perwalian dan bimbingan Karya Akhir, kesiapan pegawai dalam penyediaan perlengkapan proses belajar dan mengajar.
Pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan, serta penggantian sarana ruang kuliah infokusOHP, ACKipas anginExhaust fan adalah prioritas ketiga untuk diberikan
perhatian. Pemeliharan dan perwatan secara berkala untuk sarana ruang kuliah adalah hal yang penting dalam menjaga keawetan dari sarana tersebut sehingga biaya untuk
perbaikan da penggantian sarana dapat diminimalisir. Tetapi ketika komponen sarana ruang kuliah sudah aus, maka harus dilakukan perbaikan atau bahkan penggantian
dengan segera, sehingga mahasiswa selaku pelanggan dapat tetap merasa nyaman dengan fasilitas tersebut. Dengan memberikan perhatian pada respon teknis ini maka
setidaknya diharapkan memberi implikasi langsung terhadap 3 atribut yaitu ketersediaan infokusOHP, ketersediaan ACkipas angin ruang kuliah, ketersediaan
ACkipas angin di laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi pelayanan saat ini untuk respon teknis penyediaan layanan internet cepat masih belum sesuai dengan diharapkan. Untuk saat ini layanan internet yang
diberikan oleh pihak PTKI Medan untuk bandwidth adalah up to 2 Mbps. Layanan internet pihak PTKI Medan menggunakan jasa internet service provider Pesat Net.
Jumlah bandwidth up to 2 Mbps dari service provider Pesat Net dibagi atas 4 user. Layanan internet tersebut akan menjadi lambat apabila kondisi layanan internet
digunakan oleh 4 user sekaligus secara bersamaan. PTKI Medan dengan kondisi up to 2 Mbps dibagi 2 unit yaitu 1 Mbps untuk
LAN dosen dan pegawai dan 1 Mbps wifi mahasiswa, pegawai dan dosen. Rincian jumlah pengguna layanan internet wifi PTKI Medan adalah sebagai berikut.
Mahasiswa Teknologi Kimia Industri TKI = 744 mahasiswa, mahasiswa Teknologi Mekanik Industri TMI = 556 mahasiswa, mahasiswa Teknik Penyuluh Lapangan
TPL = 90 mahasiswa, dan dosen pegawai = 108 orang. Total pengguna internet wifi adalah 1498 orang.
Jumlah bandwidth maksimum yang dapat digunakan mahasiswa Jurusan TMI adalah:
556 1498
x 1 Mbps = 0,371 Mbps Jumlah bandwidth per mahasiswa Jurusan TMI adalah:
0,371 556
� 1000 = 0,667 Kbps Dengan membandingkan hasil jumlah bandwidth perhitungan dengan standar
bandwitdh dari BAN PT, maka layanan internet berada pada kategori baik. Standar bandwitdh dari BAN PT adalah 0,75 Kbpsmhs sangat baik, 0,5-0,75 Kbpsmhs
baik, 0,25- 0,49 Kbpsmhs cukup, dan 0,25 kurang.
Universitas Sumatera Utara
Tetapi hal tersebut dapat tercapai apabila dari ke 4 user hanya user PTKI Medan yang menggunakan layanan internet dari service provider Pesat Net. Kondisi
tersebut sangat sulit dicapai mengingat bahwa pada pukul 09.00 sd 16.00 adalah jam kerja sehingga ke 4 user tergolong aktif menggunakan layanan internet. Apabila ke 4
user penuh akses layanan internet maka masing-masing user hanya mendapat 500 Kbps. Hal tersebut mengakibatkan jumlah bandwidth yang digunakan PTKI Medan
semakin sedikit. Untuk layanan internet LAN dan wifi juga terbagi dua yaitu masing- masing 250 Kbps, sehingga untuk layanan wifi hanya mampu memberi layanan
bandwidth sebesar 0, 167 Kbps katagori kurang. Oleh karena itu, diperlukan penambahan bandwidth khusus wifi menjadi 2 Mbps untuk mencapai kualitas
banwitdh sangat baik menjadi 1,33 Kbpsmhs 0,75 Kbpsmhs dengan 1 user yaitu PTKI Medan atau paling tidak untuk mencapai kategori baik diperlukan bandwidth 1
Mbps dengan 1 user yaitu PTKI Medan. Kondisi peningkatan disiplin kerja merupakan proses peningkatan kesadaran
masing-masing SDM. Dengan program pemerintah yang dilakukan saat ini untuk mencapai reformasi birokrasi maka diberi peningkatan tunjangan kinerja balas jasa
bagi pegawai dan dosen di PTKI Medan. Hal tersebut akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi disiplin kerja. Diharapkan dengan program ini kesadaran
pegawai dan dosen untuk disiplin kerja terus meningkat, tentunya tidak terlepas dari pengawasan internal PTKI Medan.
Malayu S.P. Hasibuan 1994: 214 menyebutkan banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
1. Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti pekerjaan yang dibebankan
kepada seseorang karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja bersungguh-sungguh dan berdisiplin baik untuk mengerjakannya.
2. Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan,
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang bak, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dan
perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, maka kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Tetapi jika teladan pimpinan kurang baik kurang berdisiplin, maka para
bawahan juga akan kurang disiplin. 3. Balas jasa
Balas jasa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik tergadap pekerjaan, maka kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Apabila keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa pengakuan atau hukuman, maka manajer yang cakap dalam
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinannya selalu bersikap adil tergadap semua bawahannya. Hal ini dilakukan karena dia menyadari bahwa dengan keadilan yang baik akan menciptakan
kedisiplinan yang baik pula. 5. Waskat
Waskat pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan, karena dengan waskat ini berarti atasan harus
aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti harus selalu berada di tempat pekerjaannya, supaya dia
dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya. Waskat efektif untuk merangsang
kedisiplinan dan moral kerja karyawan, karena karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya.
6. Sanksihukuman Sanksihukuman memberikan peranan penting dalam memlihara kedisiplinan
karyawan. Dengan sanksihukuman yang semakin berat karyawan akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan dan sikap serta perilaku karuawan
yang indispliner akan berkurang. Berat ringannya sanksihukuman yang akan diterapkan akan ikut mempengaruhi baik atau buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi
hukuman harus diterapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan. Sanksi hukuman itu jangan
terlalu ringan atau terlalu berat, supaya hukuman itu dapat mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. Sanksihukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
tingkatan indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan karyawan itu.
7. Ketegasan Ketehasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum sikap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sangsi hukuman yang
telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. Dengan
demikian pemimpin tersebut akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.
8. Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara semua karyawan akan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan itu baik bersifat vertikal maupun horisontal yang terdiri dari direct single relationship,
direct group relationship dan cross relationship hendaknya harmonis. Jika tercipta human relationship yang baik dan harmonis, diharapkan akan terwujud lingkungan
dan suasana kerja yang nyaman. Sehingga kondisi seperti ini diharapkan dapat memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut.
Pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan, serta penggantian sarana ruang kuliah infokusOHP, ACKipas anginExhaust fan saat ini masih belum terjadwal, terutama
untuk pemeliharaan dan perawatan. Pihak manajemen lebih sering terfokus pada pergantian dan perbaikan sarana ruang kuliah. Hal tersebut dapat menghambat proses
belajar apabila terjadi kerusakan mengingat minimnya jumlah infokus pada Jurusan
Universitas Sumatera Utara
TMI dan membuat proses belajar tidak nyaman apabila ACKipas anginExhaust fan tidak berfungsi. Pemeliharaan dan perawatan akan lebih menghemat biaya dan dapat
membuat fasilitas lebih awet, sehingga layak untuk dipertimbangkan sebelum melakukan perbaikan dan penggantian.
Pemeliharaan dan perawatan hendaknya menggunakan checklist, sehingga lebih dapat dipantau proses perawatan dan pemeliharaannya. Untuk perawatan dan
pemeliharaan infokus LCD dan Layar dilakukan setiap 6 bulan sekali, sedangkan untuk ACKipas angin 3 bulan sekali. Hal tersebut disesuaikan dengan perawatan dan
pemeliharaan yang dilakukan Universitas Brawijaya yang tertuang pada manual prosedur perawatan dan pemeliharaan infrastruktur Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas Brawijaya, Malang 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan