Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN

114 membutuhkan perhatian dari orangtuanya seperti saudara-saudara RA yang perempuan. b. Informan PDA merupakan informan yang belum terlalu parah insomnianya, oleh karena itu informan PDA disarankan supaya berpikir positif terhadap keluarganya dan memeriksakan diri ke dokter sehingga masalah yang berkaitan dengan insomnia dapat diatasi sesegera mungkin. Selain itu, informan disarankan supaya membina hubungan baik dan mencoba mengkomunikasikan setiap masalah yang ada kepada keluarga. Hal ini dikarenakan bisa saja bukan karena keluarganya tidak peduli akan tetapi lebih dikarenakan kesibukan masing-masing sehingga bentuk perhatian yang diberikan berbeda. c. Informan YS merupakan informan dengan penderita insomnia yang mengalami depresi dibandingkan kedua informan lainnya. Oleh karena itu, informan YS disarankan supaya berserah kepada Alloh dan berpikir positif supaya tekanan dan depresi yang dialami dapat teratasi dan dapat lebih mudah menghadapi serta menerima kenyataan. Selain itu, YS disarankan supaya melajutkan pengobatan dokter yang sudah dilakukan selama ini hingga YS dinyatakan sembuh oleh dokter. d. Bagi seluruh informan dalam penelitian ini disarankan supaya para yang mengalami insomnia mengatur pola hidup agar lebih teratur dan tertata lagi. 115 2. Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang perilaku belajar mahasiswa yang mengalami insomnia di Universitas Negeri Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui terdapat tidaknya mahasiswa yang mengalami insomnia di Universitas Negeri Yogyakarta. 116 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Sholeh. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Aman Ruli. 2005. Penuhi Kebutuhan Tidur. Diakses dari www.republika.co.id. p ada Tanggal 27 Februari 2010 . Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Bahrul Ulumuddin. 2011. Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Journal. Universitas Diponegoro. Vol 7: 1-15. Tahun 2011. Baraja Abu Bakar. 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Grafindo. Carlson. 2003. The effects of internal career orientation on multiple dimensions of work-family conflict. Journal of Family and Economic Issues. _____. 2005. Stress Disorders. In: Foundations of Physiological Psychology 6. Edition. USA: Thomson Wadsworth, 99-122. Crampton, Mishra. 1995. Stress and Stress Management. Journal of Advance Management. Vol 60. Tahun 1995. Davidoff, Linda L. 1998. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Dewi. 2005. Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Prevalensi Kurang Tidur Kronis Pada Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan. Surya Medika Yogyakarta. Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Erickson dan Berns. 2001. Contextual Teaching and Learning. Diakses dari http:ncete.orgpublicationinfosythensishighlightzonehighlightes.index.a s.highlightes.index.as pada tanggal 14 Juni 2016. Erry. 2002. Pengaruh Insomnia Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal. Jakarta. Vol 13. Tahun 2000. Espie, Colin A. 2002. Insomnia: Conceptual Issue in the Development, Persistence, and Treatment of Sleep Disorder in Adult. Annual Reviews 53:215-43. 117 Faridah Anni. 2008. Mengatasi Insomnia Pada Penderita Depresi. Yogyakarta: Buku Biru. Hadari Nawawi. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hadiyanto. 2006. Tingkat Stress Pada Mahasiswa Tingkat Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Jurnal Pendidikan Kedokteran Dan Profesin Kesehatan Indonesia. Jurnal. Yogyakarta: UGM. Sandy Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers. Haris Herdiansyah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Hartaji Damar. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Jurnal Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Hawari Dadang. 2006. Manajemen Stress, Cemas, Depresi. Jakarta: FKUI. Heiman, T., Kariv, D. 2005. Task-Oriented versus Emotion-Oriented Coping Strategies: The Case of College Students. College Student Journal, 39 1: 72-89. Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga. _______. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Joewana Satya. 2006. Psikopatologi Insomnia, Cermin Dunia Kedokteran. Diakses dari www.kalbe.co.id. pada Tanggal 7 Maret 2016. Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian. Cetakan ke-12. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Lexy J. Moleong. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Lumbantobing. 2004. Gangguan Tidur. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mappiare Andi. 1983. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. 118 Maramis, W.F. 2000. Gangguan Tidur Insomnia Ilmu Kedokteran jiwa. Surabaya: Usaha Nasional. Moses Wong. 1995. Sleep Without Dregs. Malaysia: Pelanduk Publication. Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhtadi. Ali. 2005. Managemen Sumber Belajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Nasution. 2010. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Notoatmodjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novia Nurbaya. 2010. Kecemasan dan Insomnia Pada Mahasiswi. Journal Psikologi. Universitas YARSI. Nurmiati Amir. 2010. Tata Laksana Insomnia Insomnia Bisa Terjadi Pada Semua Lapisan Usia, Tak Terkecuali Anak-Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Papalia, Old, Feldman. 2008. Human Development Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Potter and Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Prayitno dan Anti Erman. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Reber, Arthur S. dan Emily S. 1998. Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santrock, J. W. 1999. Life Span Development. Terjemahan. Boston: Mac Graw Hill. Siswoyo Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Spagenberg and Theron. 1998. Stress and Coping Strategies in Spouses of Depressed Patients, Iran University. Diakses dari 119 http:www.biomedcentral.com1472-6955611 pada tanggal 12 Maret 2016. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja. Grafindo Persada. Turana Yuda. 2007. Gangguan Tidur: Insomnia. Diakses dari www.medikaholistik.com. pada tanggal 10 April 2016. Van Dongen. 2003. The Cumulative Cost Of Additional Wakefulness: Doseresponse Effects On Neurobehavioral Functions And Sleep Physiology From Chronic Sleep Restriction And Total Sleep Deprivation. Journal. Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta. PT. Gramedia. Yusuf Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. 120 LAMPIRAN 121 PERILAKU BELAJAR PADA MAHASISWA MAHASISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA PEDOMAN OBSERVASI 1. Mengamati Situasi dan Kondisi Lingkungan Subjek. 2. Mengamati Situasi dan Kondisi Subjek. 3. Mengamati Perilaku Belajar Subjek sebagai mahasiswa yang mengalami insomnia. 4. Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insomnia pada Subjek. 5. Mengamati dampak yang ditimbulkan akibat insomnia yang dialami subjek. 6. Mengamati upaya yang dilakukan subjek dalam mengatasi insomnia. No Aspek Observasi Deskripsi No. Item 1 Kondisi Subjek  Mengamati Situasi dan Kondisi Lingkungan Subjek.  Mengamati Situasi dan Kondisi Subjek. 1, 2 2 Perilaku Belajar  Melakukan pengamatan tentang perilaku belajar subjek selama di kos dan di kampus. 3 3 Faktor-faktor Terjadinya Insomnia  Mengamati faktor terjadinya insomnia ditinjau dari faktor psikologis.  Mengamati faktor terjadinya insomnia ditinjau dari faktor fisik.  Mengamati faktor terjadinya insomnia ditinjau dari faktor lingkungan.  Mengamati faktor terjadinya insomnia ditinjau dari faktor gaya hidup. 4-7 4 Dampak akibat insomnia  Mengamati dampak insomnia secara fisiologis  Mengamati dampak insomnia secara kognitif  Mengamati dampak insomnia secara emosional  Mengamati dampak insomnia secara tingkah laku 8-11 5 Upaya subjek terhadap dampak yang ditimbulkan dari insomnia  Mengamati upaya subjek terhadap dampak insomnia secara fisiologis  Mengamati upaya subjek terhadap dampak insomnia secara kognitif  Mengamati upaya subjek terhadap dampak insomnia secara emosional  Mengamati upaya subjek terhadap dampak insomnia secara tingkah laku 12-15 122 PERILAKU BELAJAR PADA MAHASISWA MAHASISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA PEDOMAN WAWANCARA SUBJEK

A. Identitas Responden

1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Hari, tanggal :

B. Daftar pertanyaan:

1. Sejak kapan anda mulai mengalami insomnia? 2. Mengapa anda bisa mengalami insomnia? Sebutkan dan jelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi insomnia pada anda. 3. Bagaimana dengan kondisi tersebut, apakah insomnia menggangu kegiatan belajar anda? Seperti apa dan jelaskan. 4. Bagaimana insomnia mempengaruhi kesehatan anda dan menggangu aktivitas belajar anda? 5. Bagaimana perasaan yang anda alami sebagai mahasiswa yang mengalami insomnia dan apakah hal tersebut mempengaruhi belajar anda? 6. Bagaimana dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat apakah mempengaruhi belajar anda sebagai mahasiswa yang mengalami insomnia? 7. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya insomnia secara ditinjau dari segi kesehatan anda dan bagaimana cara mengatasinya? 123 8. Bagaimana dengan indeks prestasi anda, apakah insomnia memiliki dampak terhadap indeks prestasi anda dan bagaimana cara mengatasinya? 9. Bagaimana perasaan anda jika mengalami insomnia dan bagaimana cara anda mengatasinya? 10. Bagaimana dampak insomnia terhadap kegiatan sehari-hari anda dan bagaimana cara mengatasinya? 124 PERILAKU BELAJAR PADA MAHASISWA MAHASISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN

C. Identitas Responden