20 e. Faktor Gaya Hidup
Alkohol, rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
Menurut Aman 2005: 55 faktor faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia diantaranya adalah rasa nyeri, kecemasan, ketakutan,
tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur. Secara garis besarnya, faktor-faktor penyebab insomnia yaitu:
a. Stres atau kecemasan Didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan
yang sedang dihadapi. b. Depresi
Depresi selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri
dari masalah yang dihadapi. Depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi.
c. Kelainan-kelainan kronis Kelainan tidur seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, artritis, atau
peyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur. d. Efek samping pengobatan
Pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia. e. Pola makan yang buruk
Mengonsumsi makanan berat saat sebelum tidur bisa menyulitkan untuk tertidur.
f. Kafein, Nikotin, dan Alkohol Kafein dan nikotin adalah zat stimulan. Alkohol dapat mengacaukan pola
tidur. g. Kurang olahraga
Kurang olahraga juga dapat menjadi faktor sulit tidur yang signifikan. h. Usia lanjut insomnia lebih sering terjadi pada orang berusia diatas 60
tahun. i. Wanita hamil
j. Riwayat depresipenurunan
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu stress atau kecemasan,
depresi, kelainan kronis, efek samping pengobatan, pola makan yang buruk,
21 penggunaan alcohol, kurangnya olah raga, usia lanjut, wanita hamil, faktor
lingkungan tempat tinggal, dan gaya hidup seseorang.
3. Jenis-Jenis Insomnia
Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini Espie, 2002: 55. Adapun uraiannya sebagai berikut:
a. Tidak Dapat Atau Sulit Masuk Tidur Sleep Onset Insomnia Keadaan ini sering dijumpai pada ansietas pasien muda, ber-langsung 1 - 3
jam dan kemudian karena kelelahan tertidur juga. b. Terbangun Tengah Malam Beberapa Kali Sleep Maintenance Insomnia
Pasien ini dapat masuk tidur dengan mudah tetapi setelah 2-3 jam terbangun lagi, dan ini terulang beberapa kali dalam satu malam.
c. Terbangun Pada Waktu Pagi Yang Sangat Dini Early Awakening Insomnia Pasien ini dapat tidur dengan mudah dan tidur dengan cukup nyenyak, tetapi
pagi buta sudah terbangun lalu tidak dapat tidur lagi. Keadaan ini sering dijumpai pada keadaan depresi.
Sedangkan, menurut Erri 2002: 51 insomnia terdiri atas tiga tipe yaitu: a. Tidak bisa masuk atau sulit masuk tidur yang disebut juga insomnia inisial
dimana keadaan ini sering dijumpai pada orang-orang muda. Berlangsung selama 1-3 jam dan kemudian karena kelelahan ia bisa tertidur juga. Tipe
insomnia ini bisa diartikan ketidakmampuan seseorang untuk tidur. b. Terbangun tengah malam beberapa kali, tipe insomnia ini dapat masuk tidur
dengan mudah, tetapi setelah 2-3 jam akan terbangun dan tertidur kembali,
22 kejadian ini dapat terjadi berulang kali. Tipe insomnia ini disebut jaga
intermitent insomnia. c. Terbangun pada waktu pagi yang sangat dini disebut juga insomnia terminal,
dimana pada tipe ini dapat tidur dengan mudah dan cukup nyenyak, tetapi pada saat dini hari sudah terbangun dan tidak dapat tidur lagi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa macam-macam gangguan insomnia, yaitu susah tidur sleep onset insomnia, selalu terbangun di tengah
malam sleep maintenance insomnia, dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan early awakening insomnia.
4. Tanda dan Gejala Insomnia
Tanda insomnia menurut Faridah 2008: 77 diantaranya adalah:
a. Sukar untuk tidur, berbaring dalam keadaan terjaga lebih dari satu jam atau lebih sebelum dapat terlelap.
b. Tidur yang tidak nyenyak dan sering terganggu, contohnya terjaga beberapa kali pada malam hari.
c. Terangun di awal pagi dan susah untuk tidur lagi. d. Tidur yang buruk.
e. Aktifitas tidur yang terganggu karena mimpi yang tidak biasa dan
mengganggu. Gejala insomnia menurut Faridah 2008: 79
diantaranya adalah: a. Mengantuk
b. Resah c. Mudah Kaget
d. Sulit Berkonsentrasi e. Sulit Mengingat
f. Gampang Tersinggung g. Murung
h. Mata Merah i. Badan Lesu
j. Pernafasan Dan Denyut Jantung Tidak Normal
23 Tanda dan gejala insomnia menurut Lumbantobing 2004: 37 adalah
sebagai berikut: a. Sulit memulai tidur
b. Sulit mempertahankan keadaan tidur c. Bangun terlalu cepat di pagi hari
d. Tidur yang tidak menyegarkan Insomnia merupakan keadaan dimana seseorang yang tidur, mengalami
kesulitan untuk memulai tidur jatuh tidur, sulit mempertahankan keadaan tidur, dan bangunnya terlalu pagi. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan
bahwa tanda dan gejala terjadinya insomnia diindikasikan meliputi sulit memulai tidur, sulit mempertahankan keadaan tidur, bangun terlalu cepat di
pagi hari, dan tidur yang tidak menyegarkan.
5. Dampak Terjadinya Insomnia
Insomnia dapat memberi efek pada kehidupan seseorang, menurut Turana Yuda 2007: 55 antara lain:
a. Efek fisiologis Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress, terdapat peningkatan
noradrenalin serum, peningkatan ACTH dan kortisol, juga penurunan produksi melatonin.
b. Efek psikologis Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi, irritable,
kehilangan motivasi, depresi, dan sebagainya. c. Efek fisiksomatic
Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi, dan sebagainya. d. Efek sosial
Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial
dan keluarga.
e. Kematian Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka harapan hidup
lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam. Hal ini mungkin