50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis  penelitian  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  kualitatif.  Lexy  J. Moleong  2006:  6  menyebutkan  bahwa  penelitian  kualitatif  ditujukan  untuk
menggambarkan fenomena-fenomena  yang ada, baik bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik,  kualitas,
keterkaitan antar kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus case study. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif
pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus  dapat  diperoleh  dari  semua  pihak  yang  bersangkutan,  dengan  kata  lain
dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber Hadari Nawawi, 2005: 1. Haris  Herdiansyah  2010:  76  menyatakan  bahwa  studi  kasus  case  study
adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang terbatas”  bounded  system  pada  satu  kasus  atau  beberapa  kasus  secara
mendetail,  disertai  dengan  penggalian  data  secara  mendalam  yang  melibatkan beragam  sumber  informasi    yang  kaya  akan  konteks.  Peneliti  ini  dilakukan
untuk  menggambarkan perilaku  belajar  pada  mahasiswa  yang  mengalami
insomnia.
B. Langkah-Langkah Penelitian
Dalam pelaksanaan  penelitian  mengenai perilaku belajar mahasiswa yang
mengalami  insomnia dilakukan  dengan  cara  sistematis  dan  terarah,  dengan
51 menggunakan  tahap  penelitian  menurut  Lexy  J.  Moleong  2006:  127-148,
yang meliputi: 1.  Tahap Pra Lapangan
Dalam tahap ini peneliti mengadakan observasi awal  yang dilakukan pada  bulan  Desember  2015.  Pada  proses  observasi,  peneliti  melakukan
penjajagan lapangan mengenai latar penelitian, mencari data,  dan  informasi mengenai
perilaku belajar mahasiswa yang mengalami  insomnia . Selain itu,
peneliti  mencari referensi  dan  teori  sebagai  pendukung  penelitian. Pada tahap  ini, peneliti juga menyusun rancangan penelitian yang meliputi garis
besar  metode    penelitian    yang    digunakan.    Proses  selanjutnya    berkaitan dengan    perijinan    kepada    pihak    terkait    yang    akan  dilaksanakan    pada
bulan Mei 2016. 2.  Tahap Lapangan
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi, dan mendokumentasikan data  yang  diperlukan.  Informan  beserta  key  informan  memberikan
penjelasan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan peneliti. 3.  Tahap Pasca lapangan
Tahap  ini  peneliti  melakukan  pengamatan  sesuai  dengan  langkah- langkah  yang  telah  dirancang  sebelumnya.  Pada  tahap  ini  peneliti
melakukan  wawancara  mendalam  bersama  informan  penelitian.  Dalam kesempatan  ini  peneliti  bertanya  tentang  mengidentifikasi  faktor-faktor
penyebab  insomnia,  gambaran  perilaku  belajar  pada  mahasiswa  yang mengalami    insomnia,  dan  dampak  yang  ditimbulkan. Selanjutnya,  peneliti
52 mencatat  dengan  cermat  tentang  apa  saja  yang  di  ceritakan  oleh  informan
penelitian. Peneliti menyiapkan alat tulis, kamera dan hal-hal yang dianggap penting dalam membantu pengumpulan data penelitian.
C. Informan Penelitian
Pemilihan  informan  penelitian  menggunakan  cara  purposive  sampling yaitu    teknik    pengambilan    sumber    data    dengan    pertimbangan  tertentu
Sugiyono, 2010: 300. Dalam  penelitian  ini,  informan  penelitian  ditentukan berdasarkan  penentuan  karakteristik  informan  penelitian  dengan  tujuan  untuk
memperoleh  data  yang  obyektif  mengenai perilaku  belajar  mahasiswa  yang
mengalami  insomnia . Adapun karakteristik yang harus dipenuhi oleh informan
yaitu: 1.  Mahasiswa yang memasuki tahap dewasa awal berusia antara 18
– 25 tahun. 2.  Mengalami insomnia setiap malam.
3.  Bersedia menjadi subyek penelitian. Dari  kriteria  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya,  peneliti  menggunakan
2 tahap dalam memperoleh informan Sugiyono, 2010: 300, yaitu: 1.  Tahap Penjaringan
Pada    tahap    ini,    peneliti    melakukan  observasi  dan  wawancara  awal kepada  beberapa  mahasiswa  tingkat  akhir  untuk  mendapatkan  informasi
tentang adanya gangguan tidur yang dialaminya. 2.  Tahap Penyaringan
Peneliti  menggunakan  kriteria  mengalami  insomnia  setiap  malamnya dalam tahap penyaringan. Berdasarkan informasi dari dari berbagai sumber,