Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

45 frustrasi, dan efek negatif lainnya. Dampak negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang menurun terhadap penyakit, sering pusing, dan badan terasa lemah, letih, lesu. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol, terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi. Insomnia akan mengganggu aktivitas seseorang dalam keseharian karena tubuhnya yang kurang tidur sehingga menjadi letih, lesu, lemah. Aktivitas sehari-haripun akan terganggu dan tidak produktif. Insomnia tentu menyerang segala usia, termasuk saat seseorang memasuki masa mahasiswa atau masa dewasa awal. Usia dimana seseorang memikul banyak sekali beban akademik dan tugas perkuliahan, sehingga memicu stress yang mengakibatkan insomnia. Efek gaya hidup akibat rokok, nikotin, alkohol, pola tidur juga akan sangat mempengaruhi seseorang apalagi bagi mahasiswa yang sering menghabiskan waktunya untuk begadang di malam hari, hura-hura, dan melakukan aktivitas yang kurang positif. Dengan demikian, waktu istirahat dan kebutuhan tidur mereka tidak terpenuhi dengan baik, insomniapun dengan mudah akan menyerang mereka. Akibatnya akan berdampak pada kegiatan belajar mereka, dimana mereka akan malas untuk pergi ke kampus pada pagi hari, malas mengikuti perkuliahan, tugaspun terbengkalai, sehingga aktivitas belajarnya pun akan berantakan. Padahal, diketahui bahwa belajar adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang. 46 Rafknowledge 2004: 65 menyatakan bahwa adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia diantaranya adalah dengan memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju atau susu; usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama; hindari tidur diwaktu siang atau sore hari; berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk dan tidak pada waktu kesadaran penuh; hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur; lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak menjelang tidur; dan gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum berusaha untuk tidur. Belajar adalah kunci untuk memajukan pendidikan. Sehingga, jika seseorang mampu memperbaiki perilaku belajarnya maka pendidikannya akan menunjukkan hasil yang baik pula. Jadi, seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan tidurnya, akan mengalami gangguan tidur salah satunya insomnia yang akan menyerang segala usia termasuk mahasiswa, dan akan berakibat bagi perilaku belajarnya. Diharapkan jika seseorang mampu memenuhi kebutuhan tidurnya, maka aktivitasnya termasuk aktivitas belajarnya akan berjalan optimal dan memberikan hasil yang terbaik bagi pendidikannya. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kesulitan tidurinsomnia pada mahasiswa adalah kekhawatiran memperoleh nilai yang rendah dalam ujian ataupun tugas-tugas, kelemahan memahami bakat dan pekerjaan yang akan dimasuki, rendah diri atau kurang percaya diri, ceroboh atau kurang hati-hati, kurang mampu berhemat atau 47 kemampuan keuangan yang tidak mencukupi, baik untuk keperluan sehari-hari atau keperluan pelajaran. Maka dari itu, penulis bermaksud melakukan penelitian untuk menggali informasi tentang perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia. Adapun skema kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut. Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Mahasiswa Dewasa Awal Permasalahan yang dihadapi adalah kekhawatiran memperoleh nilai yang rendah dalam ujian ataupun tugas-tugas, kelemahan memahami bakat dan pekerjaan yang akan dimasuki, rendah diri atau kurang percaya diri, ceroboh atau kurang hati-hati, kurang mampu berhemat atau kemampuan keuangan yang tidak mencukupi, baik untuk keperluan sehari-hari atau keperluan pelajaran. Dampak yang ditimbulkan Dampak insomnia terhadap perilaku belajar mahasiswa: 1. Menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah 2. Malas kuliah 3. Penyalahgunaan obat dan alkohol 4. Terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi Mahasiswa mengalami stress, depresi, dan terjerumus pergaulan bebas Mengalami gangguan tidur Insomnia 48

H. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat ditentukan beberapa pertanyaan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun pertanyaan penelitiannya sebagai berikut. 1. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya insomnia? a. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insomnia ditinjau dari faktor psikologi? b. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insomnia ditinjau dari faktor fisik? c. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insomnia ditinjau dari faktor lingkungan? d. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insomnia ditinjau dari faktor gaya hidup? 2. Perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia. a. Bagaimana perilaku belajar selama kuliah? b. Bagaimana perilaku belajar apabila tidak mengikuti perkuliahan? 3. Dampak insomnia terhadap perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia. a. Dampak insomnia terhadap perilaku belajar 1 Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya insomnia secara fisiologis? 2 Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya insomnia secara kognitif? 49 3 Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya insomnia secara emosional? 4 Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya insomnia secara tingkah laku? b. Upaya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya insomnia 1 Bagaimanakah upaya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya insomnia secara fisiologis? 2 Bagaimanakah upaya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya insomnia secara kognitif? 3 Bagaimanakah upaya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya insomnia secara emosional? 4 Bagaimanakah upaya dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya insomnia secara tingkah laku? 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lexy J. Moleong 2006: 6 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus case study. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber Hadari Nawawi, 2005: 1. Haris Herdiansyah 2010: 76 menyatakan bahwa studi kasus case study adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang terbatas” bounded system pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Peneliti ini dilakukan untuk menggambarkan perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia.

B. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian mengenai perilaku belajar mahasiswa yang mengalami insomnia dilakukan dengan cara sistematis dan terarah, dengan