124
PERILAKU BELAJAR PADA MAHASISWA MAHASISWA YANG MENGALAMI INSOMNIA
PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN
C. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : 3. Hari, tanggal :
D. Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana tanggapan anda terhadap Subjek yang mengalami insomnia? 2. Bagaimana dengan kegiatan belajarnya, apakah subjek aktif mengikuti kelas
meskipun subjek mengalami insomnia? 3. Bagaimana dengan kesehatan subjek selama mengalami gangguan insomnia
dan bagaimana cara subjek mengatasi? 4. Bagaimana dampak prestasi belajar subjek selama mengalami insomnia?
5. Bagaimana menurut pandangan apakah ketika subjek mengalami insomnia emosinya menjadi stabil ataukah sebaliknya?
6. Bagaimana dampak yang ditimbulkan pada keseharian subjek ketika mengalami insomnia?
125
HASIL WAWANCARA
Subjek 1 Tanggal Wawancara
: 18 Juli 2016 A. Identitas Subjek
1. Nama : Religia Archida Ilham Firdaus RA
2. Jenis Kelamin : Laki
–laki B. Hasil Wawancara
1. Sejak kapan anda mengalami insomnia? Saya insomnia sejak SMA kelas 2. Sekarang saya sudah kuliah
semester 9. Insomnia yang saya alami saya susah untuk tidur, sekalipun mengantuk saya susah untuk tidur. Bahkan saya itu tidurnya
tidak setiap hari. Bisa dua atau tiga hari sekali baru bisa tidur.namun terkadang juga saya tidur saat pagi hari, namun malam saya tidak bisa
tidur. Saya pernah periksa ke psikolog di daerah kampus, konsultasi, dan memang psikolog tersebut menyatakan saya insomnia karena
stress. Waktu itu diberi resep tapi tidak saya tebus karena mahal. Saya pernah mencoba mengobati sendiri dengan minum obat tidur CTM,
obat warung seperti lelap, juga obat tidur cair saya beli di apotik, tapi sama saja saya tidak bias tidur.
2. Mengapa anda bisa mengalami insomnia ?sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi insomnia pada anda
Awalnya saya insomnia karena pergaulan saya. karena faktor teman –
teman saya. saya bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan kegiatan malam. Seperti : mabuk, nonhkrong, ngopi, ngobrol,dan itu
dilakukan hampir setiap hari. Hal itu menjadi kebiasaan. Jadi setiap malam seperti itu, pulang pagi , paginya mengantuk. Karena waktu itu
masih sekolah dan sekolahnya dekat dengan rumah jadi saya tidak kos, sehingga orang tua masih mengurus saya, misalkan dibangunkan pagi
untuk ke sekolah, walau mengantuk dandi kelas suka tidur, saya masih bisa mengikuti pelajarannya, ya sambil nyontek teman misalkan. Itu
126 waktu masih sekolah,setelah itu saya kuliah. Pergaulan semakin tidak
terkendali, semakin bebas juga karena jauh dari orang tua. Nah, saya mulai kenal denganobat- obatan juga. Saya mulai memakai
narkoba.saya Cuma ikut – ikutan teman, saya Cuma coba-coba
awalnya. Saya hanya penasaran awalnya, dan saya juga ingin menghilangkan stress. Namun saya menjadi ketagihan, dan saya
memakai narkoba sangat sering, bisa seminggu dua atau tiga kali. Dan karena narkoba tersebut saya semakin tidak bisa tidur. Saya tidak
punya rasa kantuk.bahkansaya tidak tidur selama tiga hari, sama sekali tidak tidur. Pernah juga karena terlalu banyak dosis, saya malah tidak
tidur selama dua minggu, bisa tidur mungkin hanya 5 menitatau 10 menit. Saya mengkonsumsi obat
– obatan selama 1,5 tahun. saya mendapatkannya dari teman saya yang juga pemakai sekaligus
pengedar. Teman – teman saya banyak yang nakal, jadi saya ikut
nakal. Kalau di kos ya begitu misal tidak keluar, saya nongkrong sama teman- teman kos tapi ya sama saja,saya mabuk, saya begadang. Kalau
tidak ya saya di kamar sendirian, merokok, mainan hp, main gitar sambil nangis di pojokan kamar. Selainfaktor tersebut, saya juga ada
masalah keluarga yang membuat saya depresi dan menjadikan saya gelisah, tidak tenang, banyak pikiram, sehingga insomnia saya
semakin menjadi-jadi. Jadi, orang tua saya tidak begitu peduli dengan saya, karena saya anak laki
–laki dan dianggap sudah dewasa maka merekasemakin acuh. Seperti minim kasih sayang. Padahal sebagai
anak, saya juga ingin diperhatiikanorang tua walau saya sudah dewasa dan saya laki
– laki. Minimal orang tua menanyakan bagaimana keadaan saya, kapan pulang kerumah, seperti itu saja saya sudah
senang, namun orang tua saya tidak pernah menanyakan seperti itu . apalagi kan saya disini kos, jauh dari orang tua, semakin mereka tidak
peduli semakin saya merasa tidak disayangi dan hal itu menjadi pikiran saya. orang tua saya seperti itu bukan karena sibuk, ibu saya guru SD