28 kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal
merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Hurlock 1993: 39 dalam hal ini telah
mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan
cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah masa dari puncak
perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua.
Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima.
Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada
kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
3. Ciri Perkembangan Mahasiswa Pada Tahap Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Mappiare 1983: 17 terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai
berikut: a. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang
berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya, dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan pribadi.
b. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara
jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya.
c. Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya
dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak
29 mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-
perasaan orang lain. d. Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha
mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan. e. Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis,
paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik- kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.
f. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-usahanya untuk
mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh, sehingga
untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
g. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-
kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
Perguruan tinggi dapat menjadi masa penemuan intelektual dan pertumbuhan kepribadian. Mahasiswa berubah saat merespon terhadap
kurikulum yang menawarkan wawasan dan cara berpikir baru seperti; terhadap mahasiswa lain yang berbeda dalam soal pandangan dan nilai, terhadap kultur
mahasiswa yang berbeda dengan kultur pada umumnya, dan terhadap anggota fakultas yang memberikan model baru. Pilihan perguruan tinggi dapat
mewakili pengejaran terhadap hasrat yang menggebu atau awal dari karir masa depan Papalia, 2008: 672.
Memasuki fase dewasa awal sebagai fase perkembangan, seseorang yang telah memiliki corak dan bentuk kepribadian tersendiri. Menurut Ahmadi
Sholeh 1991: 90 ciri-ciri kedewasaan seseorang antara lain: a. Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya. Ia tidak selalu minta pertolongan
orang lain dan jika ada bantuan orang lain tetap ada pada tanggung jawabnya dalam menyelesaikan tugas-tugas hidup.
b. Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya terutama moral.
30 c. Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik mahasiswa dewasa awal ialah berorientasi pada tugas, tujuan-tujuan yang jelas dan
kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien, mengendalikan perasaan pribadi, keobjektifan, menerima kritik dan saran, pertanggungjawaban terhadap usaha-
usaha pribadi, penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru. Mahasiswa dewasa awal mulai memiliki intelektualitas yang tinggi dan
kecerdasan berpikir yang matang untuk masa depannya, memiliki kebebasan emosional untuk memiliki pergaulan dan menentukan kepribadiannya.
Mahasiswa dewasa awal juga ingin meningkatkan prestasi dikampus, memiliki tanggung jawab dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah,
serta mulai memikirkan nilai dan norma-norma di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat dimana dia berada.
4. Jenis-Jenis Masalah Mahasiswa
Masalah masalah yang dialami mahasiswa sangat beragam. Menurut Ahmadi Sholeh 1991: 109 menemukan adanya lima kategori permasalahan
menonjol yang dihadapi mahasiswa adalah: 1 kekhawatiran memperoleh nilai yang rendah dalam ujian ataupun tugas-tugas, 2 kelemahan memahami bakat
dan pekerjaan yang akan dimasuki, 3 rendah diri atau kurang percaya diri, 4 ceroboh atau kurang hati-hati, 5 kurang mampu berhemat atau kemampuan
keuangan yang tidak mencukupi, baik untuk keperluan sehari-hari atau keperluan pelajaran, 6 kurangnya kemampuan melaksanakan tuntutan