Tanda dan Gejala Insomnia

24 disebabkan karena penyakit yang menginduksi insomnia yang memperpendek angka harapan hidup atau karena high arousal state yang terdapat pada insomnia mempertinggi angka mortalitas atau mengurangi kemungkinan sembuh dari penyakit. Selain itu, orang yang menderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami kecelakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan orang normal. Menurut Rafknowledge 2004: 60-61 insomnia dapat memberikan dampak seperti: a. Orang dengan insomnia lebih muda mendera depresi dibanding mereka yang bisa tidur dengan baik. b. Kekurangan tidur akibat insomnia memberikan kontribusi pada timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung. c. Dampak mengantukketiduran disiang hari dapat mengancam keselamatan kerja, termasuk mengemudi kendaraan. d. Tidur malam yang buruk, dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktifitas hidup. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa orang yang mengalami insomnia akan mudah diserang rasa depresi, menimbulkan berbagai macam gangguan penyakit, kelelahan, dan dapat menyebabkan kematian. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia sebelum terjadi dampak seperti yang diuraikan di atas diantaranya adalah Rafknowledge, 2004: 65: a. Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju atau susu. Tripofan yang merupakan suatu asam amino dari protein yang dicerna, dapat membantu agar mudah tidur. b. Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama. 25 c. Hindari tidur diwaktu siang atau sore hari. d. Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk dan tidak pada waktu kesadaran penuh. e. Hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur. f. Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak menjelang tidur. g. Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum berusaha untuk tidur.

C. Karakteristik Mahasiswa 1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas Hartaji Damar, 2012: 5. Menurut Siswoyo Dwi 2007: 121 mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas