14 Perasaan ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar oleh karena itu
dimasukkan dalam perwujudan perilaku belajar. Indikator tentang tingkah laku afektif antara lain perasaan jika terlalu lama mengerjakan skripsi,
perasaan tentang kesiapan menghadapi siding pendadaran, ketakutan jika tidak mampu menjawab pada saat pendadaran, konsentrasi saat mempelajari
skripsi yang akan diujikan.
Menurut Rebber 1998: 110 dalam perwujudan perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut:
a. Kebiasaan Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons
dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. b. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan
untuk mencapai hasil tertentu. c. Berpikir Rasional dan Kritis
Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah.
d. Sikap Sikap attitude adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk
bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang tertentu. e. Inhibisi
Kemampuan siswa dalam melakukan inhibisi pada umumnya diperoleh lewat belajar.
f. Tingkah Laku Afektif Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut
keanekaragaman perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perwujudan perilaku belajar ditunjukkan pada perubahan-perubahan yang meliputi
kebiasaan, keterampilan, berpikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi, dan tingkah laku afektif.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa menurut Nasution 2010: 91 dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
15 a. Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani, faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi 2 aspek yakni:
1 Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya. Kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Oleh karena keadaan tonus dan jasmani sangat
mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain
adalah menjaga pola makan yang sehat, rajin berolahraga, istirahat yang cukup.
2 Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya lebih
essential itu adalah sebagai berikut: yang pertama adalah tingkat kecerdasan inteligensi siswa merupakan faktor yang paling penting
dalam proses belajar siswa karena itu menentukan kualitas belajar siswa, kedua adalah sikap siswa, yang ketiga adalah bakat siswa, keempat minat
siswa dan yang terakhir motivasi siswa.
b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi
dua golongan yaitu faktor lingkungan nonsosial dan lingkungan sosial yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan
sosial keluarga.
c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan perkembangan siswa. Oleh karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang terhadap
aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode.
Menurut Slameto 2010: 54, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu
“faktor intern faktor ekstern”: a. Faktor intern:
1 Faktor jasmani, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. 2 Faktor psikologis, yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan. 3 Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemahnya
kondisi tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringan tubuh,