Bidang Garapan Bimbingan dan Konseling
37 a. Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan
wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif, produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranan di masa depan.
c. Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif. d. Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan
usaha-usaha penanggulangannya. e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f. Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
2. Bidang Bimbingan Sosial Bimbingan sosial adalah suatu bimbingan atau bantuan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah social seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan
social juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi
dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Dalam bidang bimbingan social, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berusaha
38 membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosialnya yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolahan maupun di masyarakat dengan menjunjung
tinggi tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
c. Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah
lain, di luar sekolah maupun dimasyarakat pada umumnya. d. Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan
tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggug jawab.
e. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
f. Orientasi tentang hidup berkeluarga. 3.
Bidang Bimbingan Belajar Bimbingan belajar atau bimbingan akademik adalah suatu bantuan
dari pembimbing kepada individu siswa dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-
39 tuntutan belajar di institute pendidikan. Berdasarkan pengertian di atas,
bimbingan belajar bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
belajar. Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu peserta
didik untuk
menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun
ke lapangan pekerjaan tertentu. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,
mengembangkan keterampilan belajar,
mengerjakan tugas-tugas
pelajaran, dan menjalani program penilaian hasil belajar. b. Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara
mandiri maupun kelompok. c. Pemantapan menguasai materi program belajar di sekolah sesuai dengan
perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian. d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social dan
budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan
pribadi.
40 e. Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi, pendidikan
tambahan. 4.
Bidang Bimbingan Karier Bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan profesi tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaaan yang telah dimasuki. Dari pengertian di atas, bimbingan karier bisa
bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karier. Dalam bidang
bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karier.
Bidang ini memuat pokok-pokok berikut: a. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh
penghasilan serta untuk memenuhi kebutuhan hidup. b. Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan. c. Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntunan
dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan pilihan karier.
d. Pemantapan cita-cita karier sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, serta pemantapan sikap positif dan obyektif terhadap pilihan karier.
41 Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bimbingan dan
konseling adalah suatu proses tolong menolong untuk mencapai tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang
untuk menangani masalah klien, yang di dukung dengan keahlian dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk
tujuan yang berguna bagi klien. Bidang garapan bimbingan dan konseling mencakup bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang
bimbingan belajar, dan bidang bimbingan karier. Pada penelitian ini perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami
insomnia termasuk dalam bidang garapan bimbingan dan konseling pada ranah bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, dan bimbingan belajar.
Perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia termasuk dalam bidang garapan bimbingan dan konseling pada ranah bidang bimbingan pribadi
dikarenakan adanya bimbingan dan konseling tersebut bertujuan untuk membantu individu agar bisa memecahkan masalah-masalah yang bersifat
pribadi. Perilaku belajar pada mahasiswa yang mengalami insomnia termasuk dalam bidang garapan bimbingan dan konseling pada ranah bidang bimbingan
sosial dilakukan supaya individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Perilaku belajar pada mahasiswa
yang mengalami insomnia termasuk dalam bidang garapan bimbingan dan konseling pada ranah bidang bimbingan belajar dikarenakan adanya bimbingan
dan konseling tersebut bertujuan untuk membantu individu mahasiswa agar
42 mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perilaku
belajar mahasiswa.